(3)

37 20 0
                                    

"Apa maksud Veyna tadi jaringan wifi?" tanya Sella tanpa basa-basi

"Ha? Apaan sih... Mana mungkin cuma gegara jaringan wifi Ahmad bisa ngilang gitu? lucu tau..." ucap Valery tertawa kecil

"Kalian nggak bohong kan?"tanya Sella curiga

"Untuk apa juga bohong?" kata veyna

Ada rasa penasaran yang bergejolak dihati Sella.sepertinya kedua temannya ini menyembunyikan sesuatu darinya. Dan soal jaringan wifi itu... Ia harus mencari tahunya.

Sudah waktunya jam pulang kerja. Semua karyawan perlahan pulang meninggalkan ruang kerjanya. Berbeda dengan Sella, ia memilih untuk tidak pulang terlebih dahulu.

Ia memutuskan untuk mencari tahu tentang jaringan wifi yang mungkin berhubungan dengan hilangnya Ahmad.

Setelah dirasa sepi, ia pergi keruang kerjanya Ahmad dan mulai menghidupkan komputernya.

Tetapi ia berpikir, apakah ada jejak bukti disini? Ah, iya... Sella ingat. Dulu Veyna pernah bilang jangan menyambungkan wifi kejaringan lain selain ke wifi perusahaan.

Berarti, ia harus melihat semua jaringan wifi yang digunakan Ahmad selain wifi milik perusahaan. Setelah dibuka, ada tiga jaringan wifi yang terhubung dikomputer Ahmad.

Yang pertama wifi milik perusahaan, yang kedua coffelax, dan yang terakhir Don't connect. Jika jaringan coffelax, pasti itu milik cafe kopi dekat perusahaan. Tetapi jika Don't connect....

"Hai Sel, kamu ngapain disitu? Kamu nggak pulang?" tanya Rico yang datang entah darimana

"Eh..emm--anu.. Aku lagi.." Sella kebingungan mencari alasan yang tepat

Mata Rico terlihat menyipit tanda curiga. Sella yang menyadari hal itu semakin merasa panik.

"Ja--jadi gini.. Aku cuma mau cari info aja tentang Ahmad. Siapa tahu dikomputer sini ada, jadi Ahmad bisa segera ditemukan." Sella akhirnya mengaku.

"Hmm..jadi gini Sel, gimana ya? Jadi tuh, emang dikantor sini sempat berulang kali kehilangan karyawannya karena mereka tuh hilang juga nggak tahu kemana. Tapi ada yang bilang karena mereka itu ngelanggar peraturan di perusahaan jadinya mereka dipecat . Dan mereka nggak terima, makanya mereka kabur. Tapi nggak ada yang tahu pastinya mereka kemana. Toh kalau meninggal, pasti jasadnya ditemukan 'kan?" jelas Rico

Sella hanya ber--oh ria. Sepertinya benar juga kata Rico, tetapi ia masih tak begitu yakin.

"Ya udah, ayo pulang. Aku duluan ya, " kata Rico

"Eh, iya." kata Sella

Setelah Rico pergi, ia mematikan komputer kerjanya Ahmad dan bergegas pulang.
Setelah sampai dirumah, ia merebahkan tubuhnya dikasur dan menatap langit-langit kamar dalam diam.

Ia tampak berpikir keras, bagaimana mungkin banyak karyawan kantor yang hilang begitu saja? Apakah mereka dalam keadaan hidup atau tidak.

Lalu, ia teringat dengan nama jaringan wifi yang digunakan oleh Ahmad. Caffelax dan Don't connect. Ia harus menyelidikinya. Pertama, ia harus ke cafe itu untuk mencari tahu.

Siang ini, Sella benar-benar berada didalam cafe tersebut. Sepertinya rasa keingintahuannya tak dapat dipungkiri. Ia hanya memesan satu gelas kopi hangat karena hari ini cuacanya sedikit mendung.

"Ini Mbak kopinya, selamat menikmati." kata seorang wanita berpakaian pelayan sambil membawa nampan

"Iya, terimakasih, " kata sella

"Ada yang diperlukan lagi mbak?" katanya sopan

"Emm..saya boleh tanya beberapa hal mbak?" tanya Sella

"Oh, tentu saja dengan senang hati." jawab sang pelayan dengan senang hati

"Apa dicafe ini membuka jaringan wifi yang namanya caffelax mbak?" tanya sella hati-hati

"Iya benar mbak, ada apa? Jika mbak ingin menggunakannya silakan mbak, terbuka untuk umum. Jaringannya tidak dikunci." jelas sipelayan

"Oh, tidak terimakasih. Apakah para pegawai disini juga menggunakan jaringan wifi tersebut?" tanya Sella

"Iya, banyak pegawai disini yang menggunakannya mbak." kata pelayan

"Ya sudah, terimakasih atas infonya." ucap Sella tersenyum

"Baik mbak, kalau begitu saya permisi dulu, " kata pelayan lali meninggalkan Sella.

"Wifi...wifi..wifi...apa benar ada hubungannya dengan wifi? " Sella bergumam sambil mengetuk-ngetukkan jari telunjukknya dimeja.

"Kalau ada...aku akan mencoba menghubungkan handpone ku dengan jaringan wifi disini. Jika tidak ada yang aneh disini, atau tidak akan terjadi padaku beberapa hari kedepan maka aku akan mencoba jaringan wifi yang satunya, Don't connect. Namanya seperti lelucon tetapi jika dipikir-pikir aneh juga. Ah sudahlah.." Sella menghela napas lalu meminum kopi pesanannya.

Setelah membayar dikasir, ia kembali kekantornya untuk melanjutkan pekerjaannya.

Beberapa hari berlalu, tetapi tidak ada yang mencurigakan sama sekali atau tanda-tanda kemisteriusan dari jaringan wifi coffelax tersebut. Akhirnya hari ini dia berencana untuk menghubungkan jaringan wifi yang kedua, yaitu Don't connect.

Ia pergi kekantor lebih awal dari biasanya. Sengaja ia melakukan itu, karena ia juga ingin mengetahui lebih detail tempat kerjanya tersebut. Siapa tahu ada tempat yang tersembunyi atau sengaja disembunyikan oleh pemilik kantor dan memiliki kemisteriusan didalamnya seperti film-film dan cerita yang dibacanya.

Sella terus berjalan setapak demi setapak menyusuri setiap sudut kantor ini,seolah tak ingin ada yang dilewatkan olehnya. Ia terlihat sangat menikmati suasana kantor pada pagi hari yang sejuk nan asri dan belum banyak terkena polusi kendaraan.

Tetapi ia dikejutkan oleh suara orang yang sedang berkelahi didepan sana. Sella berjalan pelan-pelan hingga tak menimbulkan suara dan mengintip dibalik tembok.

Sella melihat dua orang laki-laki yang membelakanginya sedang beradu mulut sesekali berteriak dan memukul. Ketika wajah kedua orang tersebut terlihat oleh mata Sella, Sella terkejut. Kedua orang itu adalah...

----Bersambung..







*siapakah yang Sella lihat? Dan apa yang terjadi antara keduanya dan apa yang akan Sella lakukan?
Tunggu chapter berikutnya ya hehe.
Jangan lupa juga buat votment supaya aku lebih semangat menulis ya, paipai😄

Don't connect√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang