(4)

39 22 1
                                    

Sella melihat dua orang laki-laki yang membelakanginya sedang beradu mulut sesekali berteriak dan memukul. Ketika wajah kedua orang tersebut terlihat oleh mata Sella, Sella terkejut. Kedua orang itu adalah..

***

"Rico..." gumam Sella terkejut.

-

--

Seorang pemuda berjalan diwaktu pagi buta menuju belakang kantornya. Ia terlihat begitu santai dengan hoodie dan celana jeans hitamnya.

Ia menghampiri seseorang yang sedang berdiri dengan kedua tangannya diletakkan disaku jaket yang menatapnya tajam.

"Pagi... Mr.boss!" katanya dengan senyum tipis.

"Tak usah basa-basi tikus kecil!" kata pria setengah baya yang tangannya diletakkan disaku jaket tersebut.

"Hmm... Benar juga. Itu hanya akan membuang detik-detik emasmu bukan?" katanya sambil tertawa kecil

"Untuk apa kamu memberitahu karyawan baru itu haa?? Kita sudah punya perjanjian!" katanya dengan mata tajam seolah tak berkedip

"Emm... Aku hanya memberikan sedikit sekali rahasia kuku emasmu itu bukan? Lagipula sudah tersebar, " katanya dengan santai

"Rico... Aku bahkan bisa menghabisimu sekarang juga! " katanya geram.

"Oh..benarkah? Kenapa tidak dari dulu saja semenjak aku mengetahui semuanya ha? Apa dia tidak mau dagingku hahaha!" kata Rico sambil tertawa mengejek.

"Ingat tikus kecil, kamu juga terlibat didalam semua ini. Jadi jika kamu macam-macam, kamu akan tertuduh akan hal yang tak akan kau duga!" kata pria itu lalu pergi meninggalkan Rico sendirian.

Rico hanya mengulas senyum getir. Raut wajahnya seperti tergambar penyesalan yang amat dalam, entah penyesalan seperti apakah itu.

Tak beberapa lama, ia dikejutkan oleh pukulan dipundaknya. Ia menoleh, ternyata itu adalah orang yang dibuatnya dipukuli oleh orang-orang dijalan karena ketahuan mencuri.

"Oh..kau apa kabar?" kata Rico santai

"Ciih.. Saat jari telunjukmu yang menunjukku waktu itu belum patah, maka kabarku akan tetap buruk!" kata pria pencuri tersebut.

Rico hanya tersenyum tipis "Impianmu sangat berat untuk dicapai kawan, " ejeknya

"Oh ya? Bahkan itu hanya seperti mematahkan sayap capung." kata pria pencuri itu.

Lalu pria pencuri itu dengan cepat memukul Rico, dan Rico pun membalasnya. Mereka juga beradu mulut menggunakan kata-kata yang kasar dan juga bersumpah rapah. Mereka masih seperti itu dalam beberapa menit kedepan hingga ada salah satu dari mereka yang terluka.

Pada akhirnya, pencuri itu kalah beradu fisik dengan Rico. Ia geram dan marah lalu pergi begitu saja.

"Jangan sampai aku membongkar topengmu itu kawan! Kau itu memang sampah!" kata Rico

"Kau adalah pencuri, sampah masyarakat!" gumam Rico pelan yang mungkin hanya dia sendiri yang bisa mendengarnya.

***
"Ke-kenapa Rico ada disini pagi-pagi ? Dan siapa pria yang berkelahi dengannya? " gumam Sella masih mengintip dibalik tembok

Don't connect√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang