"Nggak tau, emang lo sahabatnya siapa?" balas Sakti menggoda.
"Apaansih nggak lucu tau!" ucap Raina membuat tawa Sakti pecah saat itu juga. Benar benar lucu!
___________
Baru juga senang karena kelas mendapati jam kosong, sekarang malah kelasnya menjadi kelas yang pulang paling terakhir dari kelas yang lain. Iya, kelas Raina. Wali kelasnya yang bernama bu Dewi sedang mendatangi kelasnya. Beliau meminta maaf karena tidak bisa mendampingi waktu hari pertama masuk kelas. Tidak itu saja, beliau menyuruh untuk melakukan pemilihan staf staf kelas siang ini juga. Membuat kelasnya menjadi pulang terlambat. Menyebalkan!
"Yahhhh buuuuu.. Saya udah ada janji sama pacar saya lohhh.."
"Besok aja bu pemilihannyaaa.."
"Aahhhh waktu tidur siangku hilang sudahhh.."
Begitulah kira kira keluhan anak anak dikelasnya, membuat bu Dewi menghela napas, "Kalau besok ibu bisa, ya ibu akan laksanakan besok. Masalahnya besok ibu harus rapat di kantor dinas anak anak.. Kalian pikir saya juga nggak ada janji apa sore ini? Kalian pikir saya juga nggak mau tidur siang? Ya mau lahhh.. Tapi harus ngurusin kalian dulu! Mangkannya jangan rewel! Biar cepet selesai juga!" jelas bu Dewi panjang lebar.
"Iya udah deh ayo cepet!" teriak seisi kelas.
"Oke, sekarang siapa kandidat yang kalian pilih sebagai ketua kelas?" ucap bu Dewi yang langsung membuat muridnya berkicau sahut menyahuti.
"Rony aja bu!"
"Dika bu Dika!"
"Baim bu!"
Raina hanya menatap teman temannya jengah. Sekarang kelasnya sudah seperti pasar burung. Dari tadi saja yang paling diam di kelas ya cuma Raina dan Sakti. Mereka berdua memang sangat tidak suka keributan. Membuat kepalanya pusing.
"Tenang tenang! Ibu aja ya yang pilih? Gimana?" ucap bu Dewi mencoba menenangkan. Membuat Raina semakin malas. Ngapain coba pake basa basi segala nyuruh anak kelas milih kandidat, kalau akhirnya beliau sendiri yang menentukan.
Bu Dewi mengedarkan pandangannya, mencoba mencari siapa yang dirasa pas untuk memegang tanggung jawab menjadi ketua kelas. Sampai pandangannya berhenti pada cowok yang duduk di belakang bangku Raina, siapa lagi kalau bukan Reyhan?.
"Yap! Ibu sudah menemukan siapa yang cocok untuk menjadi ketua kelas kalian! Reyhan! Reyhan akan menjadi ketua kelas kalian! Kalian setuju?" teriak bu Dewi semangat.
"Setujuuuu!!" seru seisi kelas. Mereka ya setuju setuju saja, toh mereka semua juga asik asik aja kalau bergaul sama Reyhan. Nggak ada salahnya kan?
Reyhan yang merasa namanya disangkut sangkutkan juga biasa biasa saja. Waktu di smp dia sudah terlampau sering menjadi ketua kelas, jadi bukan sebuah tugas yang berat baginya.
"Kamu setuju, Reyhan?" tanya bu Dewi kepada Reyhan yang kini terlihat santai santai saja.
"Terserah ibu aja, kalau emang ibu percaya," jawab Reyhan dengan sedikit tertawa. Raina yang mendengar jawaban Reyhan langsung mengomel ngomel sendiri dalam hati.
Sok polos banget kalo di depan guru!
Dih sok bijak!
Apaan coba masa dia yang jadi ketua kelas?
Bisa hancur aja ni kelas kalo dipimpin sama orang kaya dia!
Sensi banget mbaknya?
"Baik, Reyhan telah resmi menjadi ketua kelas kalian!" teriak bu Dewi membuat kelas ramai dengan sorak sorai dan tepuk tangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan dan Kamu
Teen Fictiondari jutaan manusia yang hidup di bumi, tercipta diantaranya dua manusia yang bernama Reyhan dan Raina. dengan sikap Reyhan yang usil dan nggak bisa diem berhasil membuat Raina tiba tiba suka sama Reyhan