KALIMERA: 24 (ENDING)

31.7K 1.5K 430
                                    

Sesuai dengan apa yang dikatakan Jenderal Achilles, Vintari dilepaskan. Wanita itu dibiarkan berjalan melewati gerbang negara Detroit City dengan pengawalan ketat. Para prajurit di perbatasan menodongkan senjata ke arahnya, seakan wanita ringkih itu adalah bahaya bagi mereka.

Pesawat tempur milik Kalimera datang menjemput. Vintari dilumpuhkan dengan tembakan obat bius, baru kemudian beberapa tentara Kalimera turun dari pesawat dalam seragam tertutup rapat. Mereka menganggap seolah Vintari biang virus yang akan menjangkiti tubuh manusia. Raga tanpa daya Vintari dimasukkan ke dalam tabung untuk dinetralisir sebelum dimasukkan ke pesawat. Pesawat tempur dengan perisai anti peluru itu melesat bagai cahaya, membawa Vintari ke Kalimera.

Pernikahan Jenderal Achilles--penguasa Detroit City yang terkenal kejam--dengan Orion telah diberitakan ke seluruh negara. Menciptakan rasa gentar bagi para pemimpin negara lain karena bersatunya negara adikuasa. Mereka berspekulasi, jika Detroit City dan Kalimera di bawah kekuasaan orang yang sama, tak menutup kemungkinan akan adanya penjajahan di negara-negara lain sebagai perluasan wilayah.

Tiba hari bersatunya negara Kalimera dan Detroit City. Seluruh penghuni bulan dapat menyaksikan upacara resmi pernikahan mereka. Kekaguman akan keindahan paras dan fisik keduanya menjadi pembicaraan hangat. Di sisi lain, kengerian di balik political marriage membawa mimpi buruk tersendiri bagi sebagian orang. Mereka justru menyebut ini adalah petaka terbesar di antariksa.

Dengan langkah pasti, Vintari menyusup ke istana Kalimera. Dengan bantuan Rome yang melindunginya, Vintari menerobos pertahanan dan masuk ke kamar pengantin. Hatinya terhenyak melihat sosok Orion dalam balutan busana malam. Perlahan, Vintari mendekati wanita itu dan rasa iba menyeruak di dadanya.

Terkejut, Orion berbalik badan dan memandang takut. Sebelum suaranya mengumandang, Vintari menembakkan senjata pelumpuh ke tubuh Orion. Tubuh sang presiden ditangkap Vintari kemudian diseretnya untuk disandarkan pada tembok. Orion tak dapat bergerak dan mulutnya tercekat. Tubuhnya lumpuh dan tak bisa ia gerakkan.

"Jangan takut, Orion. Aku akan mengakhiri semuanya," terang Vintari yang tak kuasa menahan air mata.

Kedua tangan Vintari mengecup cepat punggung tangan Orion. "Aku menyayangimu. Memimpinlah dengan bijak," pesan Vintari.

Vintari mematikan sebagian lampu, hingga di posisi Orion kini gelap gulita sedangkan di sisi ranjang masih temaram. "Percayalah padaku."

Setelah mengatakannya, Vintari menggerai rambut yang kini sewarna dengan Orion. Ia naik ke atas ranjang dan tidur miring ke kiri--di bawah selimut sutra. Mata Vintari menatap ke arah tembok yang gelap di mana--ia yakin--Orion sedang balas menatapnya.

Sementara itu, Jenderal Achilles melangkah masuk ke kamar utama. Menatap sosok pemimpin Kalimera dengan senyum tipis di bibirnya. Tangan kanan Jenderal Achilles meraba sakunya, mengeluarkan senjata kecil yang dapat mengeluarkan ribuan volt listrik, kemudian menodongkan ke arah wanita yang tidur membelakanginya.

Di sisi lain, Orion melebarkan matanya. Berusaha berteriak meski usahanya sia-sia. Tangan dan kaki Orion dipaksa bergerak, tetapi hanya air mata yang keluar dari netra. Ingin rasanya Orion buta saat ini karena tak sanggup melihat pembunuhan langsung di depan mata.

Tanpa ragu, Jenderal Achilles naik ke ranjang, menempelkan senjata itu pada leher istrinya, dan detik yang sama, menembakkan sengatan listrik yang merusak seluruh saraf korban.

Vintari hampir tak merasakan sakit. Tubuhnya mati rasa dan ia tak mampu berpikir saat kejutan listrik itu menyengat tubuhnya. Mulutnya terbuka, tetapi untuk mengerang pun ia tak bisa.

Tersenyum puas, Jenderal Achilles membalik tubuh wanita itu hingga terlentang. Senyum Jenderal Achilles hilang dan tubuhnya kaku. Ia mengerjap beberapa kali dan rasa panik mulai dirasakannya ketika di hadapannya kini adalah sosok Vintari.

KALIMERA: Falling for BetrayalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang