KALIMERA: 15

17.5K 1.2K 66
                                    

Cast Dean

Happy reading 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading 😘

🌷🌷🌷🌷

Vintari menoleh ke arah sahabatnya yang sedang berpakaian. Isakan wanita itu terdengar di ruang kamar mereka. Wanita itu terus meratap hingga Dean selesai memakai seragam lengkap dan berjalan ke arah Vintari. Kedua tangan Dean membimbing wanita itu untuk berdiri.

"Jaga dirimu saat tidak ada aku," pesan Dean.

Kepala Vintari menggeleng. "Ayo, kita pergi dari sini, Dean. Kita bisa pergi ke bumi."

Senyum sinis Dean tersungging. "Bumi sudah seperti neraka. Aku tidak akan membiarkanmu mati di sana."

"Aku juga tak ingin kau mati sia-sia."

"Aku tidak mati sia-sia. Aku membela negara."

"Mereka menjadikanmu tameng. Kau masih mau membelanya?" tekan Vintari.

Dean menghela napasnya. Ia melihat tubuh telanjang Vintari lalu mengambil sehelai selimut. Pria itu menutup tubuh Vintari lalu memeluknya.

"Lakukan demi aku," mohon Vintari.

"Kau dan Kalimera berbeda." Dean mulai gelisah. "Aku pergi."

"Dean," cegah Vintari.

Pria itu tak menghentikan langkah dan terus keluar ruangan. Sementara Vintari mengejar dan menahan lengan Dean walau pria itu menepisnya.

"Dean, aku begitu menyayangimu. Jangan pergi. Aku melakukan semua ini demi kau. Kau satu-satunya orang yang kumiliki. Tak ada yang boleh mengambilmu termasuk Kalimera. Aku akan menantang dunia agar kau tak pergi."

Langkah Dean terhenti. Tubuhnya menoleh ke arah Vintari. Tangan kiri Dean menghapus air mata yang berlinang di pipi wanita itu.

"Aku sedang melakukan hal yang sama denganmu. Menjadi perisai bagi musuh yang menyerang Kalimera, tempat teraman untukmu."

Dean meraih pinggang Vintari. Tangan kanannya membelai wajah cantik yang mungkin tak akan ia lihat lagi. Wajah Dean mendekat lalu mengecup pelan bibir Vintari. Tangan wanita itu melingkar di leher Dean. Membalas ciuman Dean yang terasa bagai lara yang menyiksa raga. Erangan Vintari lolos karena semuanya terasa salah. Ia tak pernah siap berpisah dengan pria yang ia kenal seumur hidupnya.

"Dean," erang Vintari saat pria itu memaksa melepaskan tangan Vintari dari lehernya.

Dean pergi begitu saja tanpa memedulikan panggilan dan isak pilu Vintari. Ia tahu takdirnya akan seperti ini saat memilih menjadi prajurit negara Kalimera. Saat itu Dean rela mengorbankan jiwa dan raganya. Hanya saja, saat ini ia berat meninggalkan wanita yang diam-diam ia cinta.

Sementara rasa tak berdaya meranggas jiwa Vintari. Wanita itu jatuh terduduk dan merebahkan dirinya di lantai dengan sedu sedan yang enggan berlalu. Seumur hidup, Vintari tak pernah melihat rupa orangtuanya. Ia diasuh oleh ayah Dean dan mereka harus hidup sebatang kara karena pria itu meninggal saat Vintari juga Dean berusia delapan tahun. Mereka diasuh oleh negara dan dididik dengan patriotisme tinggi.

KALIMERA: Falling for BetrayalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang