Proklamasi

54 2 0
                                    

Hari ini pelajaran Sejarah yang membahas mengenai peristiwa Proklamasi. Setelah dijelaskan oleh bu Darnisah, guru berperawakan mini bantet tersebut memberi tugas pada siswa XI MIA 5 untuk maju kedepan dengan menghapalkan Proklamasi.

Beberapanya sudah maju, kini Akil maju kedepan si tetuah kebesaran Florence itu memakai songko (peci) yang agak miring seperti bapak Soekarno.

Manusia jaman bahula itu pun, mulai melafalkan Proklamasi yang sayangnya beberapa kali mengalami kesalahan dan berujung ia harus mengulanginya.

Semua dibuat tertawa ketika dengan lantangnya Akil menirukan gaya bicara Pak Soekarno, dengan gigi majunya yang bergerak atas bawah tak lupa rahang keras seperti platina itu seakan ingin menelan rakyat Florence ketika ia sedang berbicara.

"Yawlah Dono DKI," tawa Muti ketika mengingat komedian tersohor itu memang agak mirip dengan Akil. Sama-sama memiliki rahang yang agak berbeda. Tapi, tentu Akil masih jauh dari standar kegantengan Om Dono. Akil mah apa hanya rengginang yang dari zaman penjajahan masih hidup dan belum mengalami evolusi sebagaimana manusia pada umumnya.

Setelah Akil maju, kini pasangan yang rakyat Florence taksirkan sebagai belahan jiwa Akil dimasa lalu maju kedepan. Dialah Tatasya Ndoro Ningrat Mustika Ratu Rambut Laba-laba Dibayar Tunai. Merupakan wanita berahang bawah baja, seperti ikan Piranha yang juga belum mengalami evolusi wajah dan revolusi rambut.

Tatasya maju dengan rahang bawahnya yang ikut-ikutan maju. Eh nggak deng, emang gitu rahangnya:)

Berbeda dengan Akil, Tatasya dengan cepat melafalkan Proklamasi meski beberapa kali mendapat ujaran kejailan dari beberapa rakyat Florence.

Lalu Tatasya kembali ketempatnya, dengan lantang Indra si Raja Bully pun menyuarakan suaranya, "Bagusnya ini Tatasya di kes masuk di dalam Sultra Hits, dengan caption Monyet hafal Proklamasi." (bagusnya Tatasya, dimasukkan ke dalam Sultra Hits disertai caption Monyet Hafal Proklamsi)

*Sultra Hits; akun yang memposting seputar hal viral yang terjadi di Sulawesi Tenggara.

Tatasya menyungut sebal perkataan Indra, namun apa daya melawan Indra sama dengan mengajak Anjing yang tidak tau bahasa untuk berbicara.

Lalu, setelah hampir semua maju kini tinggal Estefania atau akrab di sapa Pani pun dipanggil oleh bu Darnisah.

"Eh ini Estefania belum, maju dulu Estefania jangko sembunyi," (Eh Estefania nya belum maju, Estefania ayo maju jangan sembunyi) panggil bu Darnisah, yang tentunya ucapannya itu salah kaprah mana mungkin Pani akan sembunyi, secara dia kan pandai dalam hal menghapal.

"Iyo ini Pani da sembunyi, biar ko sembunyi, nda bisa!" (Iya si Pani pake sembunyi segala, biar lu sembunyi, ga bakal bisa!) dengan mulut sompralnya Indra lagi-lagi menyeletuk sekaligus meyinggung Pani yang tidak dapat bersembunyi karena berat badannya yang terlampau sehat.

Pani menatap Indra tajam, lalu maju kedepan melafalkan Proklamasi sebagai penutup.

Itulah kejadian hari ini dimana pelajaran Sejarah tiba-tiba menjadi Stand up Comedy jadi-jadian, dengan penonton yang memamerkan gigi hingga kering.

Florence'07Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang