Florence Baper

72 3 0
                                    

Hari Jum'at adalah hari dimana Sekolah tidak melakukan pelajaran apapun. Ibaratnya hari tenang sebelum menyapa ulangan semester.

Hari itu juga dimanfaatkan oleh seluruh kelas untuk mendekor kelas seunik dan sebagus mungkin untuk menyambut ulang tahun sekolah pada hari Minggu nanti. Tak terkecuali bagi kelas XI Mia 5.

Awalnya semuanya berjalan dengan baik, hingga hari baper Florence dimulai dari rusaknya kipas akibat ulah tangan nakal, dan entah itu siapa.

Masih ingat Bagas? Bendahara beringas itu dengan jengkel menyumpah serapah pada orang yang merusak kipas angin yang notabene nya belum cukup dua bulan itu.

Bukan hanya menyumpah serapah, ia bahkan menendang deretan kursi hingga jatuh dan beberapanya rusak. Karena jengkel tak ada yang mau mengaku.

Ia, Bagas beringas emosional 2018.

Kedua, Audi si Sekretaris kelas menuduh Adit lah yang merusaknya sehingga si empu yang tidak terima dituduh menyimpan hapenya diatas meja.

Ia berdiri menuju Audi, "Bukan saya yang kasih rusak kipas!" tandasnya.

"Halah, kau ji itu mengaku mi!" Audi berkelit dengan pendiriannya.

Adit maju selangkah, mengangkat tangan ingin meninju Audi, "bukan saya Anjeng!"

Audi yang tersinggung langsung berdiri, mengambil rapor di mejanya dan melemparkan rapor itu kebadan Adit.

Adit yang hendak membalas, segera ditengahi oleh Bales, Alief dan Puja.

Adit emosi. Audi lebih-lebih.

"Beraninya sama cewek!" ejek Audi.

"Apa ko bilang?" Adit yang notabene nya memiliki bobot tubuh besar langsung mengamuk ingin memberi pelajaran pada Audi. Seperti Bison yang ingin segera menelan mangsanya. Namun lagi-lagi berhasil ditahan oleh Bales dan Alief.

"Sudah mi, Audi diammi! Kau itu air mulut saja!" kata Afifah yang mulai jengah dengan kondisi.

"Dasar bencong! Berani sama cewek!" ejek Audi lagi dengan emosinya.

"Audi, kalau tidak tau siapa pelakunya tidak usah menuduh! Air mulut!" teriak Afifah, lama-lama ia juga emosi dengan Audi.

Yang lain hanya melihat adegan ini tanpa minat untuk ikut.

"SUDAH!" lerai Bales yang juga mulai tersulut emosi.

"Kamu Adit, berani sama cewek. Kamu juga Audi, jangan asal menuduh!" ucap Bales lagi.

Audi duduk, Adit pun juga.

Ketiga, hari itu juga nilai rapor Biologi dan Agama akan dikumpulkan beberapa anak Florence yang belum menyetor nilai itu pergi untuk men-copy nilai.

Puja dan Nasya, mengambil andil untuk pergi men-copy nilai tersebut tak lupa beberapa murid yang sedang mendekor menitip pada mereka berdua.

Tapi saat kembali dengan membawa kopian rapor, sontak Fani dan Muslimat langsung menyerobot rapor itu secara acak.

Padahal, sudah Puja ingatkan untuk tidak langsung mengambil kopian rapor karena takut tertukar.

Tapi sayanganya perintah itu tak diindahkan, hingga akhirnya Puja si Bencong berahang tak simetris yang sering Cimen panggil pun,

MENANGIS.

Ia melempar rapor itu di meja lalu terduduk dilantai sambil menyeka air matanya. Iya, si manusia berahang kokoh itu kelihatannya saja kuat tapi hatinya mengalahkan kelembutan hati Mimi si Peri mungil 17 kali lebih syantik.

Muslimat dan Pani pun mendatangi Puja dengan maksud jngin menenangkan tapi tak dihiraukan Puja.

Puja terlanjur sakit hati.
Be patient Puja.

Intinya hari itu entah karena santet siapa semua rakyat Florence menjadi baper kaya ABG labil yang ditinggal pergi si doi saat kejadian di semak-semak.

Always keep together Florence.

Florence'07Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang