Biasanya Indra dan Cimen selalu bertolak belakang hingga berujung ke pertengkaran. Tapi kali ini kedua seksi keamanan tersebut sepakat untuk melakukan uji eksperimen terhadap Tatasya, manusia yang mereka labelkan sebagai Megantropus Erectus Florence.
"Woi Tatasya, ko pindah jauh-jauh kau itu busuk baru ko duduk di depan kipas angin!" Indra mengusir Tatasya yang sedari tadi sudah Pewe didepan kipas angin.
Tatasya mendelik tajam namun urung untuk membalas.
"Ko dengar toh? Apa da bilang Indra, malahan ko cuma diam bae, dasar!" Cimen menimpali dengan mulut nyinyirnya.
Kali ini Indra memberi kode pada Cimen untuk mengambil sisa es teh yang kini tinggal es nya saja.
Cimen bingung buat apa, namun tetap diambilnya lalu diberikan pada Indra.
Dan dengan santainya Indra melemparkan es batu itu ke kepala Tatasya.
"Au, sakit! Indra itu sakit!" Tatasya memegangi kepalanya menatap Indra dengan tatapan yang sulit di artikan. Sedangkan si pelaku malah tertawa terbahak-bahak.
Karena teriakan Tatasya tadi, semua atensi rakyat Florence beralih kepada ketiganya.
"Ko pikir lucu kah ko ketawa?" tanya Tatasya dengan nada lirih namun tersirat emosi
"Eh lucu tawa ya, bagaimana kau disuruh pindah ko nda mau. Kalo ko sudah tau lain-lain baumu janganmi ko didepan kipas!" kalimat Cimen begitu sakit namun itulah faktanya.
Tatasya mengalihkan pandangannya pada Cimen, "eh ko diam mi juga situ, korang bully terus saya!"
"Eh la Baco, bukan bully itu tapi FAKTA!" Cimen mulai tersulut emosi.
"Iyo kau itu Tatasya, ko nda sadar kah lain-lain baumu kek ada pahit-pahitnya gitcu," Indra alay mode on.
Tatasya memutar bola matanya jengah, kembali duduk mengahap kipas angin.
"Dasar, Onye!" seru Indra.
"Ish, Megantropus Erectus. Manusia jaman bahula, ew!" tambah Cimen.
Tatasya berdiri, berbalik dan bola matanya menajam.
"KORANG DIAM MI, ANJENG!"
"Eh kontrol ko rahangmu mau jatuh mi," celetuk Indra. "Btw, dimana kah ko beli rahang kenapa tajam lain-lain ke bawah?"
"Megantropus Erectus he dia, ko lupa kah?" bukan Tatasya yang menjawab tapi Cimen.
"OHIYODI, MEGANTROPUS PALE!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Florence'07
HumorTentang kelas yang memiliki 1001 cerita khas anak SMA. Gak jamin suka, tapi jamin bikin ketagihan. Kelas dengan beragam ciri khas. •Dialog menggunakan bahasa Sulawesi, biar feelnya dapet. Siapa tau kan kalian mau belajar bahasa sulawesi😇