Pagi ini Xiaojun datang berkunjung dengan kaos santai berwarna hijau terang. Cocok untuknya. Ia jadi terlihat cerah.
Sebenarnya aku tidak tahu apakah ini bisa disebut sedang berkunjung ke rumahku atau bukan. Karena saat ini kami justru tengah bermain putri malu di rerumputan hijau belakang rumah.
Seperti yang aku bilang tadi, ia jadi semakin cerah.
"Tinggal sendiri, apa tidak kesepian?" Ia bertanya sambil menyentuhi putri malu.
Aku meletakkan telunjuk di dagu, "hmm.. bagaimana ya." Sambil memandangnya.
Xiaojun terlihat seperti anak kecil yang bermain rumput untuk masak-masakan.
"Aku tinggal dengan nenek selama tujuh tahun di harvard saat SMA dan kuliah. Tapi dua minggu yang lalu nenek meninggal. Jadi orang tuaku menyewakan rumah kecil ini untukku."
"Memangnya adikmu sakit apa?"
"Alzheimer." Jawabku singkat.
Tapi kurasakan pergerakan tangannya terhenti. Ia berhenti memainkan putri malu liar di hadapannya.
Ah.. Aku merasa bersalah sekarang.
Maaf ya, Dejun...
Ini... gimanaa
KAMU SEDANG MEMBACA
MIMOSA PUDICA •xiaojun•✔
Short StoryApa yang Xiaojun rindukan, itu yang ia lupakan. @beraskukus