12. Kebenaran (2)

1.2K 257 0
                                    


Sebenarnya bukan keinginan Yoonah untuk pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya bukan keinginan Yoonah untuk pergi. Namun karena nilai Ujian Akhir yang ia dapat benar-benar sempurna, sang ayah memintanya untuk melanjutkan belajar ke tempat yang lebih jauh.


"Kalau melanjutkan SMA di Harvard, papa yakin kamu akan berhasil masuk perguruan tinggi dengan mudah. Dapat pekerjaan yang terjamin, dan hidup dengan baik."

"Tapi, pah. Aku..aku masih ingin di sini. Bersama Papa, Mama, dan Dejun."

"Demi kebaikanmu, Yoonah. Kalau rindu, kau bisa pulang saat libur."



Yoonah belajar dengan baik meskipun di tempat jauh. Ia sering memberi kabar dan bertanya kabar, terutama tentang Xiaojun. Tapi keadaan Xiaojun tidak bisa ditebak. Terkadang ia tampak normal, namun lebih sering tidak.

Yoonah merindukan rumahnya, keluarganya, dan Xiaojun.

Tapi apa iya anak yang terkena alzheimer itu merindukan atau bahkan mengingatnya dengan benar?





Tapi apa iya anak yang terkena alzheimer itu merindukan atau bahkan mengingatnya dengan benar?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa chapt lagi dan tamat gaes :''')). Tahan dulu ya gumoh nya. Wkwkwkwk



MIMOSA PUDICA •xiaojun•✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang