Sebenarnya bukan keinginan Yoonah untuk pergi. Namun karena nilai Ujian Akhir yang ia dapat benar-benar sempurna, sang ayah memintanya untuk melanjutkan belajar ke tempat yang lebih jauh.
"Kalau melanjutkan SMA di Harvard, papa yakin kamu akan berhasil masuk perguruan tinggi dengan mudah. Dapat pekerjaan yang terjamin, dan hidup dengan baik."
"Tapi, pah. Aku..aku masih ingin di sini. Bersama Papa, Mama, dan Dejun."
"Demi kebaikanmu, Yoonah. Kalau rindu, kau bisa pulang saat libur."
Yoonah belajar dengan baik meskipun di tempat jauh. Ia sering memberi kabar dan bertanya kabar, terutama tentang Xiaojun. Tapi keadaan Xiaojun tidak bisa ditebak. Terkadang ia tampak normal, namun lebih sering tidak.
Yoonah merindukan rumahnya, keluarganya, dan Xiaojun.
Tapi apa iya anak yang terkena alzheimer itu merindukan atau bahkan mengingatnya dengan benar?
Beberapa chapt lagi dan tamat gaes :''')). Tahan dulu ya gumoh nya. Wkwkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
MIMOSA PUDICA •xiaojun•✔
Short StoryApa yang Xiaojun rindukan, itu yang ia lupakan. @beraskukus