🦄 20

50 8 0
                                    


Setelah kejadian yang tidak mengenakkan itu,yogi yang kemarinnya baik dan banyak bicara ke alisa menjadi seperti dulu cuek,suka marah marah gak jelas.Seperti sekarang.

"Lo yang benar nulis naskah.Mentang mentang tae gak ada.Makanya kalau gak bisa buat,ngapain ngajuin,bodoh"ucap yogi yang dingin membuat alisa terdiam memegang pena yang tegang.Dia tidak tau kenapa jadi seperti ini,apa jangan jangan yogi bakal benci dia lagi.Soal tae,dia sedang kerumah sakit bersama istrinya untuk melahirkan.Sebelum tae kesana,dia sedang berunding dengan ara untuk menggantinya membuat naskah drama selama 2 bulan dan alisa lah yang dituju karena alisalah yang mengangkat tangannya.

"Kenapa kamu marah marah sih?aku kan lagi mikir"marah alisa,yogi tertawa sarcas.Dia menampar pipi alisa dengan keras membuat alisa kaget dan memegang pipinya panas dengan aliran air dari airmatanya.

"Bisa gak lo gak usah bentak bentak gue.Ah gue tau,lo mau kayak tae kan seakan akan lo itu sutradar yang pusing cari ide"sambil mengangkat dagu alisa untuk menatapnya."Lo gak cocok jadi itu dan ingat semua yang lalu buang aja.Gue gak suka"final yogi dan keluar.Alisa menghapus airmatanya dan mengkopres pipinya dengan air dingin.

Alisa gak ngerti,saat jimin mencium alisa didepan adik kakak min itu yogi kaget dan kecewa sama dengan yura tapi yura lebih ke sakit hati karena dibohongi.Saat yura menarik keluar dari resto itu,yogi menepis tangan yura dan jalan berlawanan ke arah rumahnya.Sampai disebuah minimarket,yogi tidak tau airmatanya menetes layaknya hujan yang jatuh.Hatinya mendadak sakit melihat itu,yogi masih ingat kalau dia tidak akan menyukai gadis itu tapi hatinya berkata lain.Ah yogi yang malang.

Jam menunjuk angka 4 sore,tapi alisa masih tidak melihat jin,mungkin daritadi pagi.Akhirnya alisa pulang dengan mobilnya tapi didepan pintu mobilnya terdapat jimin sambil menyilangkan tangannya.

"Pulang?"

Mendengar itu,alisa membelok dan menghidupi hpnya untuk memesan dari online.Jimin mendekati alisa yang sedang memesan kendaraan online dan mengambilnya membuat alisa kaget dan menghadap kebelakang.

"Ayah jin menyuruh kita tinggal dirumahnya.Jin juga ada disana"ucap dingin jimin dan menarik tangan alisa yang sama dinginnya.

Saat dimobil,tidak ada yang memulai percakapan.Alisa yang menunduk sambil mengusap hpnya dan jimin yang masih menatap kedepan.

"Oiya,soal kemarin...kakak hanya beri pelajaran ke yogi,karena dia bukan cowok baik.Makanya kakak mau nyatuin kamu sama jin,lagi"ucap jimin tapi tidak dihiraukan alisa.Jimin tau kalau yang kemarin itu keterlaluan,tapi cara itulah yang bagus untuk menjauhi alisa dari yogi karena dari dulu jimin tidak menyukai yogi,ya itu alasannya.

"Diamlah"

Baru pertama kali jimin mendengar alisa berucap dingin seperti itu.Setelah itu mereka berdua diam.Ya begitu saja.

Sesampai dirumah tuan kim,jimin ingin membuka pintu mobil,tapi alisa duluan turun meninggalkan jimin yang sudah memegang pembuka pintu mobil.
Yak seperti kemarin,ayah jin menyambut mereka layaknya anaknya sendiri.Disediakan makan enak,kamar yang luas untuk mereka tinggalin dan banyak lagi membuat anaknya sendiri cemburu tapi dia takut mengungkapkan itu.Jin yang malang.

"Ayah,jin dimana?"tanya jimin membuat tuan kim terbatuk.Alisa memberikan minuman untuk tuan kim dan diterima.

"Ah,anak itu,biasa anak lelaki selalu membuat masalah"ujar tuan kim memejamkan matanya dan menyilangkan tangannya.Alisa bingung dan jimin tersenyum sampai matanya berbentuk lengkungan.

Yang alisa pikirkan,jin melakukan apa sampai dia tidak ikut makan.Biasanya mereka disambut oleh ocehan receh dari jin,tapi itu tidak ada.Alisa tahu jin bukanlah anak nakal.Melihat kedekatan antara tuan kim dengan kakaknya membuat alisa kasian pada jin.Lagi lagi jin yang malang.

Behind The Scenes! ;MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang