🦄 16

52 9 0
                                    

Cahaya mengenai muka alisa disela sela jendelanya.Jimin tersenyum melihat muka damai alisa.Mengambil hp alisa melihat jam yang masih jam 6 pagi dan surat yang masih teramplop,jimin tersenyum sinis.

"Sayang,bangun.Nanti kamu telat loh"sambil menepuk pelan alisa.Mata alisa terbuka sayu sambil melihat jimin.

"Sebentar kak.5 menit lagi..."dengan suara serak khas bangun tidur membuat jimin kenafsuan tapi ditahannya.Jimin menarik tangan alisa ke kamar mandi sambil menaruh handuk kepundak alisa.

Sambil menunggu alisa mandi,jimin ngopi didepan tv sambil menelpon ayah jin.

"Kakak"

Jimin mendongak melihat adiknya sudah rapi dan cantik.Alisa turun dan membuat roti selai.Jimin bangkit dan ikut makan.

Ditengah makan,mereka tidak ada suara,hanya suara adu sendok pisau.Jimin melihat alisa memakan roti dengan lesu.

"Ada apa"tanya jimin membuat alisa berhenti makan.Alisa menggeleng dan lanjut makan.Jimin tidak suka ini.Dia bangkit berjalan kealisa dan menarik alisa ke sofa.

"Hei,sebelum pergi ingin bermain?"sambil memerlihatkan gula kapas yang sudah dipotong kecil.Alisa sedikit tersenyum.Jimin mengambil tangan alisa dan bermain hompimpa agar siapa yang dapat permintaan.

"Yah aku kalah,kakak curang.Dari dulu aku mulu yang kalah"rengek alisa mengambil gula kapas kesukaannya tapi jimin menahannya karena dia kalah.Alisa cemberut.

"Kakak bakal kasih gula kapasnya,tapi permintaan kakak jangan dibantah,otay"perjanjian jimin langsung diiyain oleh alisa karena ingin memakan gula kapas itu.Jimin memberikan gula itu.Alisa memakan dengan lahap sampai habis.

Selesai habis,alisa langsung ditarik ke kamar jimin.Alisa ingin nolak tapi sudah janji.Jimin mengunci kamarnya dan langsung dudu diranjangnya.

"Kenapa kita disini?"tanya alisa sambil memeluk dirinya sendiri.Jujur alisa takut.Jimin tersenyum miring dan mengambil sesuatu di laci meja samping ranjangnya mengambil minuman yang alisa tidak tau.

"Aku bosan.Tolong hilangkan bosanku"ucap dingin jimin usai minum itu.Alisa makin takut karena jimin membuka bajunya memperliatkan tubuh sempurnanya.

"Ma maksudnya,aku gak ngerti kak"ucap alisa sambil memundurkan tubuhnya tapi sudah disudut tubuhnya.

"Kak,tunggu!!"teriak alisa membuat jimin berhenti.Alisa sudah meneteskan air matanya.Jimin memegang pundak alisa dan sedikit menurunkan bajunya hingga terlihat pundak putih adiknya.Tanpa aba aba jimin langsung mencium pundak alisa meninggalkan bekas bewarna merah.

Alisa menahan desahannya sambil berusaha mengambil hp nya.Tangan jimin tidak tinggal diam.Dia membuka kancing baju alisa sedikit demi sedikit.Alisa menahan tangan kakaknya tapi tidak bisa.Tangan alisa masih menggapai hp nya tapi tidak bisa.Mulutnya masih mencium pundak alisa menurun ke lengan alisa.Alisa berhasil mengambil hpnya dan







Pak!!

Alisa memukul kuat kepala jimin dengan hpnya yang tergolong besar.Alisa mendorong kuat tubuh jimin dan mengambil kunci kamar jimin.Jimin meringis kesakitan melihat alisa yang berhasil keluar dari kamarnya.

"Permintaan tidak bisa dibantah,lee umji"ucapnya sambil melihat adiknya keluar rumah.







Yogi yang sedang membaca novel melihat jin memakan sarapannya.Dia heran kenapa beberapa hari ini dia selalu dibekali,bukannya dia anak orang kaya yang selalu makan dirumah mewahnya.Yogi berjalan ke arah meja jin,jin mendongak melihat yogi.Jin tersenyum manis dan lanjut makan.Yogi melihat isi makanan jin hanya nasi dengan daging dibakar sedikit dikasih sayur dan botol minuman yabg sedang.

"Kenapa?lo mau makanan gue?"tanya jin,yogi menggeleng dan memberikan naskahnya ke jin.

"Kita bakal syuting drama di tv,jadi gue harap lo udah tau bagaimana berbicara dengan lawan kita"ucap yogi dengan anggukan dari jin dan yogi kembali ke mejanya membaca novelnya balik.








"Maaf terlambat!!!"teriak alisa sambil membuka pintu dengan keras membuat satu studio kaget.Tae mendatangi alisa sambil memberikan naskahnya dan air minum.Alisa membungkuk tanda terima kasih dan tae tertawa ramah dan balik ke kerjanya.Alisa duduk dengan keadaan berantakan.Ara melihat aktris kesayangannya kasian,dia mendatangi alisa dan memberikan tisu.

"Terima kasih,kak"ucap alisa sambil menghapus keringat dimukanya.Ara tersenyum dan memegang tangan alisa ternyata dingin.

"Tangan kamu kenapa dingin?"tanya ara.Alisa tersenyum dan menjawab tidak apa apa.Ara langsung cabut.Yogi melihat itu langsung bertanya tanya ke hatinya.

Kenapa bisa dingin









"Halo,semuanya.Kita bakal syuting di siaran tv terkenal.Jadi saya minta tolong kalian bermain peran dengan benar.Staff yang lain juga.Saya bakal pantau kerja kalian dari kursi penonton,karena bukan saya yang menjadi sutradara kalian dan naskah itu bukan saya juga yang buat.Jadi TOLONG KERJA SAMANYA"dijawab dengan soraka  semangat dari para staff.Yogi tersenyum melihat temannya itu selain jimin.Ah ingat dengan jimin lagi.

Alisa tidak bisa menguasai isi tulisan dari naskah itu,dia masih berpikir tentang tadi pagi.Alisa minta izin ke toilet dan berlari ke sana.Jin melihat itu langsung mengikuti alisa.







"Hiks...ya tuhan kenapa bisa begini hiks...huwaaaaa!!!"tangisan alisa dengan keras.Alisa di lorong yang jarang para staff lewat.Jin mendengar suara tangisan langsung mengikuti dan mendapati alisa yang memeluk lututnya sambil menangis.Jin langsung memeluk erat tubuh alisa yang dari tadi gemetaran.

"Hey,jangan nangis lagi"ucap tenang jin sambil menepuk kepala alisa.Alisa masih meraung di pelukan jin dan tanpa disadari baju jin sudah seperti banjir bandang tapi jin tidak peduli.

"Hiks...ka...hiks...jin aku takut
  takut jin...hiks..."ucap alisa ditengah tangisannya.Jin menyiumi rambut alisa untuk menenangi alisa dan itu berhasil tangisannya tidak sekeras tadi.Jin melepas pelukannya dan menarik pelan tangan alisa.

"Ayo,kita bakal terlambat syuting"ucap jin sambil senyum manis membuat alisa ikut tersenyum.Jin mengenggam tangan alisa dengan erat.Bukan mesra tapi hanya sebagai teman.







Saat alisa dan jin kembali,yogi melihat mereka berdua dan mendekat.Yogi melihat mata sembab alisa dan melirik tajam ke jin.

"Bukan gue,gue juga gak tau kenapa dia nangis"ucap jin sambil mengangkat kedua tangannya seperti berkata tidak.Yogi langsung menarik alisa ke ruang rias meninggalkan jin.

Diruang rias,yogi menduduki alisa didepan cermin memperlihatkan muka berantakan alisa.Yogi memegang pundak alisa membuat alisa meringis sedikit dan menepis tangan yogi.

"Jangan sentuh pundak aku"ucap dingin alisa dan mengambil alat make up nya.Karena yogi orang yang kepo sekarang,yogi membalikan tubuh alisa ke hadapannya.Alisa meringis ingin menepis tapi tidak bisa.Yogi mengambil brush yang dipegang alisa membuat bajunya sedikit turun memperlihatkan pundaknya yang bewarna merah dengan bekas gigitan.








"Siapa yang ngelakuin ini?"

"Hiks..."








Haii....

Makin kesini makin tah kekmana ya 😂😂
Pokoknya jangan bosan dengan cerita ini karena aku lagi buat cerita lain

Jangan lupa voment

F

Behind The Scenes! ;MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang