Hari ini kegiatan wisuda kelas XII dilaksanakan. Kaira sejak pagi sibuk mondar mandir mengurusi kegiatan wisuda ini. Ia bahkan tak sempat mengurusi dirinya sendiri. Ia melupakan bahwa dirinya belum makan sejak kemarin. Begitulah Kaira sebelum semua kegiatan yang direncanakan nya selesai ia tak berniat menyentuh makanan. Minum mungkin iya. Tetapi untuk sekedar menyentuh makanan ringan saja ia tidak berminat.
Jam kini sudah menunjukkan pukul dua siang kegiatan wisuda sudah berakhir beberapa menit yang lalu. Semua konsep yang dibuat ditampilkan secara maksimal dan membuat kekaguman tersendiri bagi setiap orang yang melihatnya. Kaira berjalan membawa peralatan yang telah digunakan ke ruang OSIS. Tanpa melepas senyum dari bibirnya setiap ia berpapasan dengan teman atau kakak kelasnya yang lain. Hari ini begitu melelahkan. Tetapi ia bangga program kerja menjelang masa purnanya sedikit sedikit selesai."Kaira!" Panggil seseorang. Kaira menoleh kemudian tersenyum tipis.
"Itu buat yang konsumsi makan untuk panitia itu udah ada kan? Kita langsung disuruh makan sama Bu Yuni. Untuk pembersihan udah semua kok. Tinggal lepas panggung aja itu juga bukan urusan pihak panitia. Kerja kita bagus kata Bu Yuni selesai cepat juga." Kata Zaskia seseorang yang memanggil Kaira. Kaira mengangguk.
"Yaudah kita ambil di ruang OSIS aja sekalian gue naro ini." Sahut Kaira mengangkat alat yang dibawanya.
"Yaudah ayo." Setuju Zaskia.
***
Setelah menaruh alat sekaligus mengambil makanan mereka berdua kembali ke aula untuk makan bersama setelah kegiatan. Semuanya terlihat lelah namun senang. Satu program kerja berat sudah selesai. Kaira sebagai kakak kelas pun senang menatap adik kelas mereka yang semakin hari semakin baik saja kerja mereka dalam setiap program kerja. Kevin yang masih berbicara tentang selesainya program kerja ini pun ikut tersenyum senang. Ia juga menyampaikan bahwa adik kelas sudah sangat siap untuk menjadi generasi mereka selanjutnya. Setelah celoteh panjang dari Kevin akhirnya mereka dipersilahkan untuk makan.
"Oiya Kak Kaira," Seru Aisyah. Kaira yang merasa namanya disebut menoleh bingung. Baru saja ia berniat memasukan makanan ke dalam mulutnya.
"Iya kenapa dek?" Tanya Kaira.
"Tadi saya dapat pesan dari kak..." Ucap Aisyah terjeda
"Kak siapa?" Tanya Nathan rekan kelas XII Kaira
"Aduh kok lupa namanya yah" Seru Aisyah lagi sontak mengurai tawa diantara mereka. Kaira hanya menggeleng kepala tersenyum.
"Siapa yah duh,itu kakak kelas IPS kak dia sekelas sama kak Kevin kalo ngga salah. Saya lupa katanya kalo mau pulang bareng gitu aja sih kak." Tambah Aisyah. Kaira mengangguk paham.
"Siapa Kai? Satu kelas sama Kevin? Wah Lo sama Bara?" Tanya Faiza berturut-turut. Kaira seketika menggeleng cepat.
"Bukan astaghfirullah kok jadi Bara. Bukan siapa siapa kok kalian mah sukanya gitu sih." Sebal Kaira. Ia langsung menatap Kevin tajam memberi instruksi Kevin untuk tetap diam. Kevin hanya terkekeh menahan tawa.
"Hayo siapa? Kevin sampe ketawa gitu ngga mungkin bukan siapa siapa Kai." Tambah Zaskia. Kaira memutar bola matanya sebal.
"Beneran bukan siapa siapa. Aduh kamu sih dek. Harusnya nanti aja bilangnya. Ribet kan mereka." Sahut Kaira. Disambut tawa dari kelas XI. Kelas X hanya diam menahan tawa tak berani tertawa.
"Lagian Lo mah masalah hati rapet banget. Sampe ngga ada yang boleh tau gitu. Makanya kasih tau dong." Seru Kevin.
"Diem deh Lo." Rutuk Kaira.
***
Selesai makan dan arahan dari pembina mereka pun bergegas untuk pulang. Di saat semuanya sudah keluar ruang OSIS untuk pulang Kaira masih sibuk dengan laptopnya. Ada tugas yang belum ia selesaikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Pernah Ternilai
Roman pour Adolescents"Gue lelah Dav, gue lelah memperjuangkan seseorang yang sama sekali tak melihat gue. Gue pamit Dav, gue pamit dari hidup dan hati lo." Ujar Kaira lirih matanya tak berhenti mengalirkan air mata dengan begitu derasnya. Tatapan sendunya tak lepas mena...