Return2 "4"

977 85 3
                                    

******
"Yeri ah, aku tidak mau kau bersikap kasar seperti itu. Yeri yang aku kenal dulu adalah yeri yang lembut dan baik" ucp seulgi

"Bagaimana dengnmu oppa, kau menyembunyikan pernikahan pertamamu dgnnya! Selama ini" ucp yeri

"Mianhae, aku memilihmu,, karena aku benar benar. Mencintaimu" ucp seulgi melemah

"Oppa, apa lagi yg kau sembunyikan dariku? Apa hanya ini." Tny yeri

"Ne, hanya itu. Dan semua media membahas tentang itu. Padahal sudah berlalu" ucp seulgi.

"Bagaimana dengan perusahaan? Apa menurun?" Tny yeri

"Ntahlah, semoga saja tidak." Ucp seulgi ragu hendak melihat saham perusahaannya.

"Anni, semua media hnya menshoot wajah nya saja. Yg dibahas kecantikannya saja. Oppa, aku dibanding2kan mereka" yeri menangis

"Yaa.. yaa.. hajimaa, kau cantik bagi ku" ucp seulgi

*****
Wendy bergerak mendekap irene.
Irene terbangun, menatap kearah lampu.
"Hmm!!" Gumam wendy. Menempelkan hidungnya dileher irene.

"Astaga!! Bagaimana ini?" Gumam irene. Mencoba menjauhi wendy nmn tdk bisa.

Terpaksa irene membiarkan wendy memeluknya.
"Aku juga mencintaimu, saat kau menjagaku malam itu" gumam irene.

Wendy membuka matanya perlahan.
Mendengarkan perkataan irene yg lembut.

"Aku takut, aku kembali gagal lagi jika menikah lagi!" Gumam irene.

Wendy menatap kearah leher irene dengan lampu kamar yg dimatikan.

"Mianhae, wendy ah. Jinjjaa mianhae" gumam irene.

"Kembalilah kepdaku jika kau mau. Aku akan menunggumu disini. Aku menunggu kau kembali kekorea. Jika tidak, aku akan membawa orang tua ku menemui org tua mu" ucp wendy. Membuat irene terkejut.

"Mwo? Kau tdk tidur?" Tny irene. Mencoba melepaskan tangan wendy. Nmn wendy menolak.

"Wendy ah, lepaskan aku. Kau bisa mencari wanita yg lebih baik dari aku." Ucp irene

"Apa itu keputusanmu? Apa benar benar kau menolak lamaranku?" Tny wendy yg duduk menatap irene yg bersandar dipinggir kasur.

"Ne!" Ucp irene dengan suara tertahan

"Baiklah. Terima kasih beberapa hari ini sudah membuat seunghee tersenyum dan berbicara bnyak. Jaga dirimu" ucp wendy beranjak meninggalkan kamar tsb.

Irene menatap punggung wendy yg sudah dihalangi pintu kamar.

Wendy berjalan menuju kamar seunghee.
Mereka masih berada dirumah org tua wendy.

"Ah, batta.. aku bau alkohol. Seunghee akan terganggu" gumam wendy.
Wendy hny menyelimuti seunghee lalu kembali keluar.

Ponsel wendy tertinggal dikamar irene.
"Oo, bunyi ponsel.?" Gumam irene mencari dan ternyata dibawah selimut.

"Sekertaris joy?" Gumam irene.
Mencoba mengangkat panggilan tsb.

"Halo, direktur. Kita tidak bisa berangkat besok,. Malam ini kita harus dari korea. Karena mereka akn kembali pergi jika kita pergi pagi" ucp joy.

"Chamsimanyeo. Ini bukan direktur" ucp irene

"Mwo? Suara perempuan? Ini siapa? Kenapa ponsel direktur kau yg pegang" ucp joy

"Anni, mian. Sebentar aku panggilkan" irene berlari mencari wendy. Yg ternyata tertidur disofa depan tv.

"Wendy? Ponselmu ada yg menelpon" ucp irene

Return 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang