Return2 "11"

885 74 4
                                    

*******

Irene membuka matanya. Perlahan mengusap kedua matanya.
Sementara dua tangan mendekapnya. Tanpa pakaian.
Irene yang tidur terlentang, dan wendy yg tidur mendekap irene.

"Dia lelah!" Batin irene tersenyum menatap wajah wendy yg masih tertidur lelap.

"Mhh!!" Gumam wendy berbalik. Melepaskan dekapan tangan kanannya diperut irene.

"Mungkin saja, banyak yang mencintainya. Hanya saja, dia terlalu fokus pda seunghee" gumam irene. Sedikir berada diatas tubuh wendy. Tangan yang mengusap wajah wendy.

"Hmm!!" Gumam wendy lagi, menggaruk wajahnya karena gatal bekas sentuhan jari irene.
Irene tersenyum. Melihat ekspresi wajah wendy yang sangat langka bagi irene.

"Dia suami ku, sudah berapa bulan kami menikah, keundae, kalau melihat wajahnya ketika tidur seperti ini, dia sangat tampan secara natural. Bibir nya, sangat menawan." Batin irene tersenyum.

Memainkan wajah wendy.
"Aaa, seunghee ah. Appa capek." Gumam wendy. Yg berpikir kalau yg mengganggunya adalah seunghee.

"Yaa, dia menyalahkan seunghee." Gumam irene.

"Cup!"
Irene mencium pipi kiri wendy dan langsung bergegas memakai kembali pakaiannya.

"Oo, kau sudah bangun irene ah." Ucp eomma wendy yg berada didapur

"Ne, eomma. Apa dady dan momy sudah kembali ke apartemen, eomma?" Tny irene.

"Ah, ne. Mereka sesudah sarapan kembali ke apartemen. Katanya berpesan mereka menunggumu diapartemen."

"Mwo? Ah  ne.. gumawo eomma, sudah menyiapkan sarapan untk mereka. Aku kesiangan"

"Gwinchana, kau tdk boleh kelelahan. Wendy akan marah pda kami jika sampai dia melihat kau kelelahan karena menyiapkan sarapan"

"Mwo? Dia berani memarahi eomma appa juga?" Tny irene

"Ah, ne.. jika sampai ia melihat kau bekerja dihadapan kami. Padahal kau sedang mengandung" ucp eomma

"Dia jahat sekali!" Gumam irene.

"Anni, dia tdk jahat. Dia hnya peduli pada istrinya. Tidak ingin melihat istri nya bekerja berat"

"Ah, ne.. mian eomma. Dan sepertinya aku mau menemui mom dan dady di apartemen. Apa aku boleh keluar eomma?"

"Minta ijin sama suamimu juga."

"Ne, keundae.. wendy gaa masih tidur dan sangat kelelahan jika aku membangunkannya"

"Setidaknya kau harus pamit pdanya."

Irene kembali kekamar. Membersihkan dirinya. Berganti pakaian. Sementara wendy masih tertidur pulas.
"Sayang, apa tidak mau bangun?" Tny irene berbisik pda telinga wendy.

Wendy tdk bergerak sama sekali.
"Sebaiknya aku tulis pesan saja. Aku tidak tega membangunkannya" gumam irene.

****///
Diapartemen org tua irene.
"Mama, papa.!" Ucp irene memeluk mereka.

"Irene, kami akan kembali ke amerika besok. Jadi hari ini kami mau mengunjungi desa tempat eomma mu dilahirkan. Apa kau mau ikut?" Tny dady

"Oo, aku ikut pa, ma.. tapi aku menghubungi wendy dlu"

"Apa kau kesini tidak bicara dulu? Kau diantar sopir. Kau sedang hamil muda" ucp mama irene.

"Ne, ma. Irene diantar sopir. Dan irene sudah pamit sama wendy."

"Baiklah, kami menunggumu" jwb papa.

Wendy masih tertidur. Karena bunyi suara ponsel. Wendy bangun. Dan melihat jam yg menunjukkan pukul 11 siang. Wendy mencari irene kiri kanan. Belum beranjak dari kasur.

Return 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang