Tatapan

1.9K 87 4
                                    

Arkan menatap buku-buku pelajarannya dengan jengah,lalu ia beranjak pergi dari meja belajarnya
dan melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya lalu menuruni beberapa anak tangga

Arkan berjalan dengan santai menuju dapur tapi langkahnya Tiba tiba terhenti saat melihat pintu kamar sang ibu sedikit terbuka lalu mendekati kamar tersebut dan masuk kedalam

Arkan tersenyum hangat saat melihat ibunya sedang tidur terlelap sambil menggenggam sebuah figura yang memperlihatkan dua anak kecil laki laki yang tengah bergaya di depan kamera sambil tersenyum manis

Kemudian Arkan keluar dari kamar sang ibu dan menutup pintu Kamar pelan pelan  dan kembali berjalan menuju dapur

Arkan membuka kulkas dan mengambil beberapa botol air mineral dingin dan meneguknya dengan cepat
Lalu ia menyenderkan punggungnya ketembok sambil menutup matanya perlahan mencoba mencerna pikirannya yang akhir akhir ini dipenuhi oleh Rachel yang sangat mengganggu hari harinya

Tiba tiba pikiran Arkan buyar saat mendengar bel berbunyi
Arkan membuka matanya perlahan dan dengan cepat ia melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 01:30 tengah malam

"Siapa yang tengah malem pencet pencet bel sembarangan?"lirih Arkan pelan lalu ia mencoba menutup matanya lagi sambil terus bersendiri di tembok

Tapi semakin ia menghiraukan suara bel tersebut semakin sering bel rumahnya berbunyi dan membuat Arkan sedikit kesal

Dengan langkah yang gontai Arkan melangkahkan kakinya ke pintu depan tapi sebelumnya ia sudah berjaga jaga untuk membawa gelas kaca jika
Ada yang berani berani menyakitinya ia akan melempar gelas tersebut

Arkan membuka pintu dengan pelan lalu keluar dari dalam rumahnya

"Siapa ya?"tanya Arkan menatap seorang pria paruh baya itu sambil membopong seseorang yang tak Bisa dilihatnya dengan jelas

"Mas ini ada cewek  yang suruh saya anterin dia ke alamat rumah ini terus sekarang dia pingsan di mobil saya"ucap seorang pria yang terlihat seperti sopir taksi yang sedang kebingungan

Dengan langkah yang ragu ragu Arkan melangkahkan kakinya mencoba untuk melihat siapa seseorang yang dibawa oleh sopir taksi ini,betapa terkejutnya arkan saat melihat seseorang yang ada di hadapannya sekarang

"Rachel?!"ucap Arkan terkejut lalu dengan cepat ia membuka gembok di pintu pagar dan mempersilahkan sopir taksi tersebut untuk masuk kedalam

"Masuk aja Pak"ucap Arkan mempersilahkan masuk

Rachel yang tak sadarkan diri tersebut kemudian dipindahkan ke sofa oleh sopir taksi tersebut

"Mas ini barang barang mbak ini"ucap
Sopir tersebut sambil memberikan tas dan ponsel milik Rachel

"Terimakasih Pak.sudah dibayar belum taksi nya?"tanya Arkan

"Sudah mas tadi dijalan sebelum mbak ini pingsan dia sudah kasih saya ongkos taksi nya beserta tip nya"

"Oh oke.sekali lagi termakasih ya Pak"ucap Arkan sambil mempersilahkan sopir tersebut keluar

Setelah sopir taksi tersebut pergi Arkan kemudian mengunci kembali pintu pagarnya dan masuk kedalam rumah

Arkan menatap Rachel yang Kini tengah tertidur di sofa ruang tamu nya
Dengan perlahan Arkan mengangkat tubuh Rachel

"Ini sih bukan pingsan tapi tidur"ucap Arkan pelan sambil terus membawa tubuh Rachel ke lantai atas
Saat sudah berada dilantai atas Arkan kebingungan harus membawa Rachel kemana,dengan gerakan yang cepat Arkan menuju kamarnya dan membuka pintu kamarnya

RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang