Batasan

2K 90 2
                                    

Gibran yang kini tengah menyesap coffe sambil menatap layar laptop
Tiba Tiba dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang membuat perhatiannya teralihkan

Gibran menatap gadis tersebut sebentar lalu mempersilahkannya duduk

"Duduk"ucap gibran terdengar seperti perintah 

"Gak usah galak gakak deh gib"balasnya sambil  tersenyum lalu terduduk dikursi yang berhadapan dengan Gibran

Gibran menatap gadis yang ada di depannya sedikit jengkel  lalu dengan satu tarikan nafas ia mulai bersuara

"Kenapa kamu Ada disini Syifa?"tanya Gibran berusaha sebaik mungkin kepada gadis labil yang ada di
Hadapannya ini

"Aku kan emang udah lama disini"ucapnya sambil menatap Gibran lembut

"Apa yang sedang kamu lakukan?"tanya Gibran mencoba menahan semua amarahnya

"Lakukan apa?"jawab Syifa sambil terkekeh pelan "Gini ya.aku emang udah sekolah disini dari lama dan mungkin kamu baru tau aja kalo selama ini ada aku"ucapnya lagi sambil tersenyum simpul

"Kamu pindah kesini untuk apa?"tanya Gibran sekali lagi

"Untuk kamu"jawab Syifa singkat padat yang sekaligus membuat Gibran tak bisaberkata kata lagi
"Aku gak bisa ya! biarin kamu terus terusan deket sama Rachel dan dipermainin sama Dia!"ucap Syifa kesal

"Gak ada yang dipermainin disini"balas Gibran sambil memandang Syifa tenang

"Kamu masih mau ngelindungi Dia?"tanya Syifa tak percaya "kamu udah terlalu hancur buat ngelindungi dia"lagi lagi Gibran hanya bisa terdiam tenang saat Syifa mencoba mengeluarkan pemikiran jeleknya tentang Rachel

"Kamu gak tau apa apa syif"ucap Gibran tenang mencoba meyakinkan Syifa

"Kamu yang gak tau apa apa Gibran!"Ujar syifa sengit

"Aku disini Mau ngelindungi kamu. Aku disini Mau ngejaga kamu
Aku disini mau-"Tiba Tiba ucapannya terhenti saat melihat air muka
Gibran yang tiba tiba berubah 

"Aku baik baik aja.kamu gak usah ngelakuin apa apa dan satu yang harus kamu tau,selagi aku baik baik
Aja kamu jangan pernah ganggu Rachel"ucap Gibran serius

"Mendiang Nenek kamu kan yang bilang kalo aku harus jagain kamu dan sebaliknya juga begitu"ucap Syifa penuh harap

"Jangan pernah bawa bawa nenek kedalam obrolan kita ini Syifa!"ucap Gibran ketus "dan kamu juga tau kan.aku akan sangat membenci hal ini kalo kamu terus terusan bawa bawa perjanjian gila itu sampai sekarang"sambung
Gibran

"Kamu selalu Gak pernah bisa terima kenyataannya kan Gibran?"tanya Syifa kepada Gibran yang saat ini tengah terdiam sambil menatap kearahnya

"Kamu akan selalu mempertahankan dia? Memperjuangkan dia? Yang jelas jelas Gak akan pernah bisa kamu gapai sekalipun dia sangat dekat sama kamu gibran"ucap Syifa yang  tanpa ia sadari,itu melukai perasaan Gibran.

"Kamu boleh pulang Syifa"ucap Gibran memalingkan wajahnya

"Kamu harus akhiri ini semua Gibran"ucap Syifa yang terdengar seperti sebuah peringatan "sebelum Rachel membenci kamu dan aku bisa pastiin kalo kamu akan terluka akan hal itu"Syifa beranjak dari kursinya melenggang pergi dari hadapan Gibran

Gibran menghembuskan nafasnya kasar dan mengusap wajahnya gusar terlihat jelas sekali bahwa kali ini Gibran sangat gelisah akan perkataan Syifa yang ia dengar beberapa detik yang lalu

Dan mungkin perkataan Syifa ada benarnya,sebelum Rachel mengetahui siapa Syifa yang sebenarnya beserta perjanjian gila itu, alangkah baiknya ia harus menjauh dari Rachel agar semuanya terlihat baik baik saja dan yang memungkinkan dirinya tak perlu di benci oleh Rachel.

RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang