Naskah Opini 21

16 0 0
                                    

Nama : Rohma Fadila
Asal  : Kota Tembakau
Opini  :

Seperti yang kita ketahui, sampah plastik merupakan salah satu bentuk permasalahan lingkungan serius, yang tengah terjadi dan menjadi sebuah dilema mengingat plastik juga sangat efisien untuk digunakan.

Dikutip dari kompas.com, pada 1950, produksi sampah dunia ada di angka 2 juta ton per tahun. Sementara 65 tahun setelah itu, pada 2015 produksi sampah sudah ada di angka 381 juta ton per tahun, meningkat lebih dari 190 kali lipat, dengan rata-rata peningkatan sebesar 5,8 ton per tahun.

Sampah-sampah yang menggunung, menggenang, melayang-layang dan susah diuraikan, berubah menjadi momok yang menakutkan.

Ajakan menjaga lingkungan mulai bermunculan.
Organisasi peduli bumi, mulai berdiri.
Berlomba memberi saran dan solusi, demi kelangsungan hidup yang lebih baik lagi.

"Kurangi penggunaan kantong plastik, ganti dengan....." salah satu bunyi ajakan yang paling familiar terdengar, tapi apakah plastik memang benar-benar buruk untuk digunakan?

Menurut Keni Vidilaseris, seorang peneliti di Departemen Biokimia, Universitas Helsinki, "Sebagian besar plastik dibuat dari minyak bumi, dan merupakan senyawa organik yang terdiri dari rantai atom karbon panjang berulang yang disebut dengan polimer. Berbeda dengan polimer yang terdapat pada nasi dan kayu yang dapat diurai oleh organisme yang memakannya, untuk plastik hampir tidak ada bakteri yang memiliki enzim yang mampu mengurai polimernya sehingga penguraian plastik menjadi sangat lama, menumpuk dan  berdampak negatif untuk lingkungan."

Jadi menurut saya bukan penggunaan plastik yang salah, namun penggunaan komponen penyusun plastik yang harus dirubah apalagi dengan banyaknya terobosan bioplastik seperti penggunaan limbah kulit pisang yang pada dasarnya adalah bahan yang dapat membusuk dan diurai oleh mikroba sehingga meminimalisir terjadi penumpukan jumlah sampah plastik dan dampak buruk lainnya. Selain itu kita tetap dapat merasakan efisiensi dari penggunaan plastik dengan tetap menjaga lingkungan.

Indonesia Bebas Sampah Plastik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang