Duabelas (Lavina)

6.7K 241 3
                                    

Tadinya ga bakalan up tapi karena kalian minta hehe...bolehlah...aku berikan selamat membaca..

______________

"Naaa...Abang mau yang terbaik untuk mu sayang...jadiii...kamu maukan sekolah lagi?"

Gue narik napas dalaaaaam banget!

"Apakah ada sekolah yang mau nerima siswanya yang janda Bang!"

"Masalah itu...jangan kamu pikirkan Naa...itu urusan Abang. Asal kamu mau atau tidaknya sekolah." Jelas Abang sambil ngusap kepala Gue

"Eheem...!" Suara deheman seseorang menyadarkan Gue yang tengah menyenderkan kepala di dada Abang.

"Maaf...kalau mengganggu kalian. Tapii..maaf Lav, mamah ngundang kalian buat makan malam di rumah." Suara Mas Kevar dingin

"Eh. Enggak ko Mas. Yaaa...nanti aku kesana." Kata Gue sambil melepaskan pelukan dari Abang.

"Ya udah. Aku pergi dulu." Mas Kevar benar-benar pergi.

Aku heran dengan sikafnya. Biasanya kalau udah datang ke rumah enggak pernah cepet-cepet pulang. Dia selalu main dan menemani aku dan Kalan main.

Tapi ini... dia pergi berlalu. Tanpa melihat Gue dan Kalan.

"Naaa...hey! Naaaa..." Abang nepuk pundak Gue.

"Kamu kenapa sih! Tiap kali lihat tu cowok selalu melamun. Apaaa...jangan -jangan kamu__"

"Iiiih....abang apaan sih! Jangan ngaco ah!"

Abang tertawa karena lihat muka Gue bersemu merah

"Udah ah aku mau mandi. Abang tolong jaga Kalan ya! Jangan membuat dia menangis ya..."

"Ya elaaaah. Dia itu anak Abang. Masa Abang tega bikin Kalan nangis sih Na."

"Haha...mungkin ajakan. Sebab Abang belum pernah ngurus anak."

"Walau belum pernah, ikatan kami begitu besar Naaaa...jadi Kalan bakalan senang dengan Abang. Udah sana mandi dulu. Bau kamu sampai sini tahu. Apalagi tadi udah nangis. Jijik tuh ingus."

"Ingus aku enggak jijik Bang! Cuma...membuat mual saja." Kata Gue sambil pergi

"Oh...ya! Kalau mau makan dan minun ambil ajang Bang! Jangan sungkan." Kata Gue berteriak.

Sampe kamar Gue bukannya cepat mandi. Malah melamun memikirkan sikaf Mas Kevar yang berubah dari tadi siang.

"Sebenernya kamu kenapa sih Mas! Ko ga biasanya kamu kaya gitu..apa aku punya salah ya." Guman Gue

"Nanti malam aku tanyain sajalah!" Guepun pergi mandi.

Sekitar pukul 8 malam Gue datang ke rumah Mas Kevar. Tadinya mau ngajak Abang sekalian memperkenalkan sama keluarga Mas Kevar.

Waduh kaya Gue berharap apaaaa ya gitu! Sampe mau memperkenalkan ke luarga hehe...

Tapi Abang tidak bisa karena dia sudah punya janji sama calon istrinya dan Kalan pun ikut di bawa.

Katanya biar calonnya tahu kalau Abang udah bener-bener punya anak.

Kaki Gue berjalan dengan santai masuk rumah Mas Kevar. Mamah udah menunggu Gue di meja makan.

"Akhirnyaaaa...kamu datang juga Vina. Tapi lho! Kalan kenapa enggak di bawa?"

"Kalan lagi sama ayahnya Mah. Tadi di ajak keluar jadi...ga ikut deh!" Kata Gue jawab yang sebenarnya

"Oooh...ya udah.ayo duduk." Mamah mempersilahkan Gue duduk

"Pantesan Kevar uring-uringan ternyata gitu..." Gumam mamah

"Eh. Kenapa Mah! Barusan bilang apa ya?"

"Emm...enggak ko enggak apa-apa." Kilah mamah

Gue mengangguk saja. Hampir 5menin Gue nunggu tapi Mas Kevar ko ga turun-turun ya.

"Maaah...Mas Kevar kemana? Ko ga kelihatan dan ga makan bareng kita." Akhirnya pertanyaan itu lolos juga dari mulut Gue

"Oooh...Kevar ada di kamar. Tadi dia udah bilang katanya enggak usah di panggil. Karena ada yang harus dia kerjakan. Jadi biakan saja. Ayo kita makan duluan Vin."

Gue tersenyum sambil menganggukan kepala.

Rasanya sedikit sepiii...karena biasanya Mas Kevar ada. Tapi hari iniii...rasanya ada ruang di hati yang terasa hampa. Tak ada penghuninya.

"Viin...makanan Mamah enggak enak ya. Makanya kamu hanya memainkannya." Perkataan mamah membuat Gue sadar. Akan yang Gue lakukan dari tadi

"Eh.enggak ko Mah. Ini enak. Tapi karena Lavina kurang bersemangat makan jadi kaya giniiii...maafkan Lavina ya...Mamah."  kata Gue dengan perasaan tak enak.

"Ya udah...enggak apa-apa. Kalo gitu kanu istirahat saja sana di kamar tamu." Usul mamah lembut

"Eh. Enggak usahlah mah! Lavina pulang saja. Maaf ya...makan barengnya jadi kacau."

"Ga apa-apa...ayo sana pulang. Mau mamah anterin ga?"

"Eh.enggak usah mah. Lavina masih kuat ko sendiri. Kalo gitu Lavina pulang dulu." Guepun pergi meninggalkan rumah Mas Kevar

*****

By limuuuuup

Kepincut Jabang (Janda Kembang) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang