Tigabelas

6.4K 248 5
                                    

Gue lihat dari kamar Lavina sudah pulang

"Apa Lavina sakit? Bukankah makan malamnya baru saja akan___" Gumaman Gue berhenti karena sudah tak tahan dengan rasa penasaran.

Drap...Drap..Drap

Langkah Gue menuruni tangga dengan setengah berlari.

"Kevaaar! Kenapa kamu lariiii..." suara mamah menggelegar di ruang makan.

"Mah, Lavina kemana?" Tanya Gue dengan tergesa-gesa tanpa mempedulikan perkataan mamah tadi

"Nih minum dulu! Tenang sedikit. Bilang maaf ke, karena sudah mengganggu dengan suara larimu."

Gue langsung menyambar tuh gelas minum. Dan sekali tenggukan habis taktersisa.

"Vina pulang...katanya dia sakit___" perkataan mamah tak Gue hiraukan lagi. Gue berlari meninggalkan mamah ketika dengar Lavina sakit

"Kevaaaaar!!!! Mamah belum selesai bicaraaaaa!!!" Suara mamah menggelegar kembali.

"Kalau mau ngomel nanti saja mah! Kevar mau lihat pujaan hat__" suara Gue tertahan di pintu gerbang karena melihat Lavina sedang bicara sambil tersenyum senang dengan laki-laki yang ada di rumahnya.

Hati Gue seketika menceos ketika melihat semua itu."katanya sakit! Malah bermesraan di jalan!"

Gue kembali masuk rumah dengan perasaan dongkol dan marah.

"Lihat saja besok Lav. Kamu ga boleh sama dia, kamu harus jadi milik aku!"

"Kevaaaar...urusan kita belum selesai!" Kata mamah karena lihat Gue malah gontai ninggalin dia.

"Besok saja bisakan maaah..."

"No...no...harus sekarang! Duduk!"

Dengan malas Gue pun duduk.

"Makan! Biar kamu punya tenaga untuk menjelaskan kenapa sikaf kamu jadi berubah."

"Tapi maaaah Kev__"

"Makan!" Mamah tegas

"Baiklah...baiklah...Kevar makan." Gue pun makan. Karena lapar juga ternyata.

"Katanyaaaa...ga mau makaaaan. Tapi itu!" Mamah nunjuk piring Gue dengan dagunya

"Ludes tanpa sisa. Makanyaaa kalau lapar ya makan sajaaaaa...jangan karena sakit hati bikin penyakit kelaparan." Kata mamah sambil tersenyum

"Siapa yang sakit hati! Cuma nyesek saja!" Gumam Gue

"Mamah denger loh Keeeev. Denger yaaa...kalau kamu emang mau dan cinta akan sesuatu,teruslah kejar. Jangan kaya daun kelapa lepas dari lidinya...lemah,lembek ga bisa berdiri. Apaan kaya gitu. Iyakan pah?"

"Bener tuh! Kamu tuh kaya bukan anak papa saja. Papa dulu tuh buat dapet mamah kamu sampai berantem sama kakek. Karena kakek ga pernah bolehin papah ngajak mamah kamu keluar dari rumah kalau lagi pacaran."

"Memangnya kenapa?"

"Karenaaa...kakek tahu. Kalau di luaran papah bisa cium mamah sepuasnya. Kalau di rumah,mana berani papah."

"Waw kasian banget."

"Tapiii...karena papah terus ja maksa buat minta izin. Sampe papah berantem sama kakek. Dan akhirnyaaaa...kakek ngizinin papah buat bawa mamah keluar rumah kalau lagi pacaran. Hebatkan papah!"

"Hebat siiih...tapi setelah itu. Kakek ngusir papah karena ngajak mamah jalan sampe pukul 12 malam."

"Waw ngapain aja tuh sampe kaya gitu!" Penasaran juga Gue.

"Karena...keasikan main catur. Jadi kaya gitu dah.hahaha..."

Mamah sama papah tertawa terbahak-bahak mengingat masa lalu mereka.

"Aku kira...karena ke asikan ena-ena. Eehhh...nyatanya malah main catur."

"Bukan cuma main catur. Tapiii...setiap kali ada yang kalaaaah...harus mau di coret pake spidol yang ga bisa hilang walau kena air. Makanya sampe pagi tuh coretan masuh ada."

"Dan itu yang bikin kakek kamu ngusir papah. Katanya anaknya yang cantik malah di jadikan percobaan."

"Yaaa...kalau gitu mah pantes! Kake marah sama papah."

*******

Jadi kaya giniiii...

By limuuuup

Kepincut Jabang (Janda Kembang) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang