Enam Belas

6.1K 246 4
                                    

Ga terasa bel pulang sudah bunyi. Gue malas buat pulang jadi cuma duduk saja ngobrol sama sohib-sohib Gue sambil bercanda.

"Kapten! Ada yang nyariin tuh di luar!" Kata teman sekelas sambil nunjuk ke luar pintu

"Siapa?" Gue masih duduk diam

"Ga tahu! Cewek,cakep banget loh Kap!" Katanya sambil tersenyum

"Astagfirullah! Ayang Lav!" Gue langsung berdiri dan berlari ke luar kelas.

"Hehehe...sayang..." Gue ngusap tengkuk karena lupa akan janji tadi pagi

"Lupa!" Lavina melipat tangan di dada.

Gue mengangguk sambil cengengesan senyum

"Kalau suka lupa, ngapain janji! Bikin orang karatan saja. Udah bikin kacau otak, sampe di tertawakan satu kelas. Ini lagi! Malah lupa buat ngantar pulang.!"

"Emang kamu kenapa,sampe di tertawakan satu kelas!"

Lavina bukannya menjawab dia malah diam dan mukanya jadi merah

"Kapten cogan! Vina tadi bilang sayang sama wali kelas kita. Kayanya dia melamunkan sesuatu dah!" Kata seorang siswa yang lewat depan Gue.

"Bener tuh Kap! Ya enggak Vin!" Kata anak satunya lagi sambil mengedipkan  mata sebelah

Seketika Lavina menutup muka.

"Apa itu benar sayang." Gue bicara depan telinganya

"Kamu kepikiran yang tadi pagi yaaaa...gimana, mau coba lagi sekarang?"

"Iiiiih....Mas Kevaaar!" Lavina mukul dada gue dan cemberut. Setelahnya dia berbalik badan dan melangkah ninggalin Gue yang tertawa.

"Sob! Pulang yu...tolong ambilkan tas Gue."

Sohib Gue semua beranjak pergi.

"Nih tas elo. Kenapa tuh jabang jalan duluan?"

"Biasaaaa...lagi malu dia."

Sohib Gue ber oh ria. Sambil berjalan ngikutin Gue.

"Hey...tungguin Mas dong!" Kata Gue sambil menyambar tangan Lavina.

"Iiih...Mas! malu tuh dilihat orang lain...tardisangkanya kita tuh ada apa-apanya..." Lavina mencoba melepaskan tangan yang Gue genggam erat

"Biarin saja sayaaaang....lagian memang kita ada apa-apanya." Kata Gue santai sambil makin erat  megang tangannya.

"Ummmh...kata siapa kita ada apa-apanya. Kita tuh biasa-biasanya..."

"Apaaa..." Gue mendekatkan wajah ke wajah Lavina

"Ya ampun Maaaas...!" Lavina memundurkan badan sampai dia mau jatuh kebelakang. Untung Gue dengan sigaf langsung meraih pinggangnya.

"Hati-hati....apa kamu...memang mau Mas peluk ya...hhhmmm?"

Gue menarik pinggangnya supaya kita makin merapat

"Maaas...inget ini tuh sekolah!" Lavina  memalingkan muka Gue pake tangannya.

"Jadiiii...kalau bukan di sekolah," Gue kemabali mendekatkan muka ke muka Lavina
"Mas bisa apa-apain kamu..." Gue kedipkan mata menggoda

"Iiiyeeeeyyh...enak saja!" Lavina melepaskan pelukan tangan Gue di pinggangnya

"Nikahin dulu dedek Maaaass...baru bisa di apa-apain." Lavina berjalan manja sambil mengedipkan satu mata

Gue tersenyum kembali menarik tangannya dan memegangnya erat.

"Kalau kamu mau Mas bisa bawa kamu ke KUA sekarang....gimana, mau enggak sayaaang..."

"Dikira Mas...nikah itu gampang apa!"

"Gampang sayaaang...asal kamu mau, Mas siap datang ke rumah ortu kamu. Minta izin buat nikah ijab kabul bereskan."

"Ya...ya...gimana Mas ajalah!"

"Jadi kamu bersedia nikah sama Mas Lav?" Kata Gue memberhentikan langkah Lavina.

Drrrrt...Drrrrt...

Ponsel Lavina bersuara.

"Hallo....Bang...!"

Apa! Laki-laki itu mengganggu Gue. Aaaah....jengkel Gue!

"Abang ada di depan gerbang. Kita makan diluar sambil bawa Kalan main."

"Abang depan gerbang. Tunggu aku kesana. Tapiii....masa jalan pake seragam sekolah Bang!"

"Tenaaaang...Abang sudah bawa ganti."

"Waaaa...Abang memang paling ngerti aku! Makin sayang dah sama Abang! Tunggu aku disana yaaa..."

Bip!

Lavina mematikan ponselnya.

"Maaaas...aku enggak jadi bareng Mas yaaa...soalnya Abang udah nunggu di gerbang. Aku pulang duluan yaaaa..." Lavina melepas genggaman Gue.

Cup! Lavina mencium pipi Gue

"Itu tanda maaf aku buat Mas. Dadah Maaaas..." Lavina pergi berlari ninggalin Gue di dekat parkiran.

"Kamu tega ninggalin Mas sendiri Lav, demi jalan sama laki-laki itu!" Gue mengepalkan tangan kesal

"Mau kemana tuh jabang! Katanya mau pulang sama elo Kap!" Kata Yoyo

"Ga tahu Gue. Yu pulang!" Kata Gue sambil memakai helm.

*********

Selamat membaca....

By limuuup

Kepincut Jabang (Janda Kembang) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang