Dua puluh enam

4.5K 177 3
                                    

Sebenarnya Gue sedih dengan apa yang harus Gue lakukan. Namun ini demi Gue dan Lavina.

Gue pengen tahu seberapa cinta dan sayang kah Lavina.

Karena selama ini Lavina selalu mementingkan orang yang datang dimasa lalunya. Tanpa memikirkan hati Gue.

Tok tok tok!

Suara ketukan pintu menyadarkan Gue. Dengan malas Gue raih knop pintu dan membukanya

"Hai...Maaas..." sura orang yang Gue rindukan ada depan mata.

Rasanya pengen langsung Gue tarik dan lumat bibirnya.

Aduh deeeeek kenapa nongol depan Maas sih! Mas jadi enggak tahan niii...

Bibir Mas udah gatel lihat tuh bibir kamu sayaaaang....

"Oh...hai!" Gue ngusap tengkuk tanpa mau membuka pintu lebar.

"Aku ingin___"

Gep!

Nyerah juga ternyata...
Gue dah ga bisa tahan ni rindu!

Dengan cepat Gue langsung membawa Lavina dalam pelukan.

"Mas kangen sayaaaangg...tadinya Mas pengen ngebiarin kamuuuu tapi Mas enggak bisa. Bener-bener enggak bisa!" Kata Gue dengan serak dan menghirup aroma badannya.

Sekali-kali Gue cium pundaknya yang kebetulan banget terbuka.

Asiiiik....bonus dari kesabaran. Dapat jekpot dah! Bisa nyium pundaknya.

Namun meranaaaa...adek Gue di bawah udah mau bereaksi ni!

"Bahaya!!" Dengan reflek Gue melepaskan pelukan dan mendorong Lavina supaya menjauh. Dan memasang wajah marah lagi

"Maaaas....kawin sekarang yuuu...aku udah engga tahan niiii..."

Plak!

"Astagfirullah!" Gue langsung sadar

"Jangan ngelamun...pamali Maaas..." kata Lavina setelah ngeplak pipi Gue.

Astagfirullah...Gue ngayal apaan barusan!

Gue ngusap muka sambil terus beristigfar

"Eeeeey...ngayal yang jorok yaaa..." Lavina nunjuk Gue sambil cengar cengir

Kalau Mas enggak inget lagi marah, Mas bakalan langsung gigit bibir kamu Lav!

"Hey! Ko malah makin bengong sih!" Lavina cemberut

"Apa sih kamu! Mau apa?" Kata Gue pura-pura marah. Padahal dalan hati

RINDU GUE HIKS...HIKS...

"Ya ampun. Marah lagi! Tadi mah langsung meluk ja. Dasar! Kalau rindu ya rindu ajaaa...jangan bilang benci." Lavina menggerutu

"Apa sih Laaaav! Mas memang rindu sayaaang....enggak bisa di tahan malahan." Kata Gue akhirnya jujur

"Kalau gitu. Cium aku dong!" Lavina menunjuk bibirnya

"Enggak mauh ah!"

Padahal dalam hati nangis sesenggukan

"Bener niii...enggak mau cium!"

"Bener Laaaav...Mas enggak bohong."

"Bener niiiii...enggak bakalan nyesel. Aku yang nawarin loh Mas!" Kata Lavina sambil mengusap bibir manisnya

Sabar imaaaan...sabar! Ini hanya godaan buat kamu Kev!

"Maaaas...bener nih enggak mau ciuman. Padahal aku lagi pengen niiii" Lavina kembali kenawarkan bibirnya

"Enggak Laaav...Mas enggak mau!" Gue masih bertahan

"Ya udaaah...aku enggak maksa ko! Oh yaaa...aku kesini cuma mau bilang. Kalau aku mau pergi sama Bang H__"

Gue langsung membungkam bibir yang dari tadi menggoda Gue.

Gue enggak mau, bibir ini berucap nama yang membuat Gue jengkel setengah sadar.

Bibir Gue dan Lavina makin berpagutan, melepas rinduul masing-masing.

Setelah merasa kehabisan nafas, Gue baru melepas pagutan kami.

Nafas Gue dan Lavina makin memburu ter engah-engah.

"Mas ga mau...nama itu terucap dari bibir ini sayang...udah cukup. Kamu buat Mas kacau sayang....jangan lakukan itu lagi." Kata Gue sambil menyatukan kening.

"Kamu maukan, enggak lagi mengatakan nama ituu..."

Lavina hanya mengangguk dan tersenyum

"Jawab sayaaang...sebelum Mas__"

"Baik Maaas...aku janji" Lavina tersenyum lebar

"Terima kasih sayang...Mas pegang janji mu. Kalau kamu melanggar....lihat apa yang bakal Mas lakukan." Kata Gue sambil tersenyum dan melumat bibir Lavina kembali.

"Aku cinta sama kamu sayaaang...apakah kamu mau, kalau kita menikah secepatnya?" Kata Gue setelah melepas ciuman tadi

"Aku mau Maaas...tapiii...kita masih sekolah Maaas."

"Biarin saja sayang...mau yaaaa...kita nikah sebelum Mas pergi."

"Memangnya kenapa Maaas...ko pengen cepet-cepet!"

"Karena Mas enggak mau ada yang ngambil kamu dari Mas."

Juga karena adek Mas yang di bawah udah enggak tahan Laaaav

"Mas bicarain saja sama Bang Dari. Aku hanya ikut Mas saja." Kata Lavina akhirnya

"Makasih sayang...Mas akan bicara nanti sama Abang."

Lavina tersenyum dan menyenderka  kepala di dada Gue.

*******

By limuuuup

Kepincut Jabang (Janda Kembang) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang