Dua puluh tiga (Lavina)

4.7K 183 3
                                    

Heeeemmmmm.......

Gue menghembuskan nafas kasar...karena ini hampir jam 8 malam. Tapi...Bang Henri masih belum mau di ajak pulang....mana tadi dah janji sama Mas Kevar.

Aaaaah.....alamat marah ini mah. Gue duduk di bangku dengan lesu. Sambil menggaruk kepala yang tak gatal

"Nih!" Satu cup es krim terpampang di depan Gue.

"Waaaah...makasih loh Bang! Abang tahu aja kalau aku lagi mau es krim." Kata Gue dengan senyum. Padahal dalam hati Gue udah kesel banget!

"Iyaaa...dari tadi Abang lihat kamu ga mood. Makanya Abang beliin kamu es krim. Supaya kamu bisa ceria lagi. Biasanya kaya gitukan!" Kata Bang Henri sambil duduk samping Gue.

Gue hanya tersenyum dan menerima itu es krim.

"Bang, Pulang yu! Udah malam niii...mana besok aku mulai masuk sekolah lagi." Kata Gue sambil megang tangannya. Berharap kalau dia mau di ajak pulang.

"Yaaa udah lah! Tapi...abisin dulu tuh. Nanti keburu cair ga enak." Bang Henri nunjuk pake dagu sama es krim yang masih belum Gue makan.

"Ok!" Kata Gue sambil menyatukan jari telunjuk dan jempol menjadikan bentuk O.

Gue buru-buru menghabiskan es krim supaya cepet pulang. Karena ini hari makin naik kemalam hari.

Setelah habis, Gue cepat-cepat ngajak Bang Henri pulang.

Namun apa dikata, hati ingin cepat sampai, malah terjebak dalam kemacetan panjang.

Aaaaahh....situasi tak mendukung!

Gue senderkan kepala ke jok mobil. Rasanya pengen lari aja karena pengen cepet sampai rumah. Namun apa di kata alampun tak mendukung keinginan Gue. Karena malah hujan lebat.

Aaaaahhh...makin lesu dah Gue.

Karena merasa kesel akan situasinya...tak terasa Gue pun ketiduran.

Gue membuka mata perlahan, berharap ketika membuka mata Gue udah ada di rumah.

Hal yang pertama Gue lihat boneka yang besarnya minta ampun.

"Ini dimana?" Kata Gue sambil mengusap mata

"Oh...ini kamar___APA!___ Gue udah ada di kamar sendiri."

"Aaah...untung saja...." kata Gue sambil ngelus dada

"Eh! Untung gimana! Siapa yang bawa Gue ke kamar dan ganti baju." Gue sok

"Ga mungkinkan....kalau Bang Henri yang ganti bajuuu...tapi kalau yang gendong pasti Bang Henri sih" kata Gue sambil ngangguk-ngangguk. Meng iyakan apa yang Gue pikirkan.

"Eh ini jam berapa!" Gue terus ja bicara sendiri dan cepat memalingkan kepala ke arah jam dinding.

"Ya ampun! Jam 3 pagi. Ini mah Gue bukan ketiduran....tapi tidur beneran." Kata Gue masih dengan bicara sendiri

Gue bener-bener ga bisa tidur lagi. Pikiran Gue melayang kesana kemari...apalagi ingat akan janji sama Mas Kevar. Alamat Gue berantem sama dia besok.

Melamun-melamun...Gue akhirnya tertidur kembali. Dan bangun saat jam menunjukan jam 5 pagi.

Dengan hati yang gundah gulana...Gue bangun dan menunaikan kewajiban.

Setelah itu menyiapkan segala keperluan untuk sekolah.

Udah seminggu ini Gue ditinggal Kalan. Dia ikut sama Bang Dari pulang ke rumah orang tua Gue. Jadiiii...dirumah sepi...padahal kemarin-kemarin sekolah Gue libur. Dan baru hari ini masuk kembali.

Tak terasa waktu dah jam 6 pagi. Gue udah siap namun belum menggunakan baju sekolah.

"Pagi biii..." kata Gue ketika masuk dapur

"Eh, pagi bu!" Gue tersenyum karena membuat si bibi kaget

"Bu, semalam Mas Kevar datang sini...malahan nunggu sampai jam 10."

Deg

"Mas Kevar nunggu. Oh ya! Kemarin yang gantiin baju aku dan bawa aku masuk kamar siapa bi?" Gue penasaran.

Ini semua kebodohan Gue,karen malah ketiduran. Sampe jam 3 lagi hadeeeeehhhh!!

"Oooh....kalau itu, tadinya sama Bang Henri...tapi ketika Mas Kevar lihat, Mas kevar langsung bawa Ibu ke kamar.dan meminta saya untuk menggantikan baju." Jelas si Bibi.

Gue merasa lega karena semua itu sama dengan yang Gue pikirkan.

"Hai sayang!" Sebuah suara yang sudah hafal itu siapa dan tangan kekar melingkar di pinggang Gue.

"Kamu lagi ngapain? Ko belum siap-siap...nanti kesiang. Udah sana ganti baju, biara ini aku bawa." Mas Kevar membalika  badan Gue dan sedikit mendorong supaya Gue pergi.

Tak butuh waktu lama, Gue sudah siap dengan baju sekolah.

"Mas ak___" Gue diam. Karena tidak menemukan Mas Kevar.

Yang ada hanya Bang Henri yang sedang duduk sarapan. Gue langsung masuk dapur. Pura-pura ngambil gelas,padahal disana udah ada tersedia

"Biii...Mas Kevar kemana ya?"

"Bibi ga tahu bu.Belum kelihatan kesini ko."

Gue mengerutkan kening "bukannya tadi Mas Kevar kesini ya bi."

Si bibi malah tertawa. "Yang tadi kesini itu Bang Henri Buuu...kayanya ibu udah kangen berat sama Mas Kevar ya." Si bibi terus ja tersenyum

"Iiiih...bibiiii" Gue merajuk kaya ke orang tua sendiri.

*******

Selamat membacaaaaa

By limuuuup

Kepincut Jabang (Janda Kembang) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang