Lima Belas ( Lavina )

6.5K 241 4
                                    

Gue diam membisu dengan apa yang terjadi barusan.

Jantung berdegup tidak beraturan rasanya aku senang dan kaget!

"Silahkan kamu memperkenalkan diri." Seorang guru yang baru masuk berkata pada Gue

"Hey! Apa kamu mau saya menunggu sampai karatan?" Guru itu berkata sambil menepuk punggung.

"Eh...i.iya..iya ada apa sayang__eh Pak!" Kata Gue gugup bercampur kaget.

"Bwahahahaha......" semua siwa satu kelas menertawakan kelakuan Gue

Seketika wajah Gue merah menahan malu. Rasanya ingin lari terbirit-birit untuk menjauh dari kelas ini.

"Kayanya masih merasa ada di samping Kapten cogan tuh paaaak..." kata seorang siswa yang tadi lihat Gue dengan Mas Kevar.

"Waaaa...dikasih apa tuh sama Kapten sampai dia ga fokus gituuuu..." sahut anak yang lain.

Aduh Laaaaav...apa yang kamu pikirkan! Sampe keceplosan bilang sayang lagi.

Gue merutuki mulut yang tadi bicara.

"DIAM SEMUA!!! dan kamu! Hari ini saya maafkan. Tapi lain kali...saya suruh kamu lari 50kali dilapang itu!" Guru itu menunjuk lapangan basket yang ada depan kelas.

"Bukan yang itu! Tapi yang itu..." telunjuknya mengarah pada lapangan tempat upacara.

Glek!

Gue menelan saliva saking kaget dan ngerinya....itu sama saja dengan stadion tempat abang Gue lomba lari dulu.

Boro-boro 50 kali, seperempatnya juga Gue udah pingsan di tempat kayanya.

"Kamu mauuu...menbuat masalah lagiii..." kata Guru itu depan muka Gue.

Waduh! Cakep juga ini guru...bisa nggak ya... aku jadi istrinya...

"Kenapa kamu malah diam! Ayo perkenalkan namu mu. Saya tahu kalau saya cakep!  Kamu bisa jadi kandidat istri saya...."

"Huuuuu....bapak ko pd banget sih!!! Cakepan Kapten doooong..."

Ruang kelas kemari riuh dengan teriakan yang enggak berpaedah menurut Gue.

"Udah-udah...berisik!"

"Waaaa...bapak merasa kala yaaaah..."

"SUDAH BERISIK!!! Silahkan kamu perkenalka  diri mu." Guru melihat Guru itu dan mengangguk

Guepun membalas anggukannya.

"Hai...perkenalkan nama Saya Lavina...panggil saja Vina. Dan saya berharap kalain mau menjadi teman saya."

"Jangan pormal gitu...lo gue aja.atau kamu aku juga boleh ko. Biar kita bisa makin akrab hmmmm" alisnya turun naik menggoda.

"Huuuuu.....berani kamu sama Kapten. Deketin Lavinaaa..."

"Ya....kalau memang gayung Gue di sambut. Apapun akan Gue lakukan demi Lavina sayaaang..."

Gue ngusap muka sendiri

Ya ampuuuun....ini Gue masuk kelas apaan...orang-orangnya....tidak waras semuaaa...

"Yon! Elo lihat tuh! Lavina jadi gelisah gituu...dasar lalaki gelo manehmah ( dasar laki-laki gila kamu mah )" celetuk seorang wanita yang ada di sebelahnya.

"SUDAH -SUDAH!!! Kamu silahkan duduk disana. Sekarang buka buku halaman 123."

Gue berjalan ke bangku paling depan. Disana ada seorang wanita yang memakai kacamata tebal banget.

"Hai...nama ku___"

"Sudah tahu! Aku Ane." Katanya tanpa mempedulikan apalagi menoleh pada Gue.

Cewek ini kenapa...apa dia lagi PMS? Atau dia tak suka kalau Gue duduk disini!

"Apa kamu keberatan bila aku duduk di sini? Aku bisa pindah."

"Tak apa! Asal tidak mengganggu Gue saja." Katanya dengan suara tak bersahabat.

"Oh...kalau begitu...terimakas___"

"Lagi belajar bukan lagi di pasar!"

Perkataannya membuat Gue tertohok dan diam seketika.

Kenapa ini cewek...

******

Selamat membaca...

By limuuup

Kepincut Jabang (Janda Kembang) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang