Werewolf [VKook]

Part 9

[adult content, 18+. i warn you to skip this part if you underage or dislike. thanks.]

Jungkook's POV

Aku membuka kedua mataku dan melihat sekitar. Dimana ini? Rasanya aku tidak ingat pernah kemari. Apa aku sudah berada di dunia manusia?

Perlahan aku mulai duduk dan tiba-tiba leherku terasa nyeri. Aku merabanya dan ada beberapa perban menutupinya.

"Kau sudah bangun?" Suara ini...

Aku segera menoleh dan mendapati Taehyung tengah berdiri disana.

"Kau sudah tidur selama tiga hari," Ucapnya.

"Apa yang terjadi padamu?" Tanyanya.

Ah ia tidak ingat? Apa ingatannya tidak terlalu bagus?

Taehyung berjalan menghampiriku, duduk dan meraba leherku yang ditutupi perban.

"Aku yang melakukan ini?" Tanyanya lagi.

Aku hanya menunduk diam. Tidak berani menjawab bahkan untuk menatap matanya saja aku tidak berani.

Taehyung menghela nafasnya.

"Maaf. Sepertinya ada seseorang di dalam tubuhku yang berniat membunuhku." Ujarnya lagi.

Ia merengkuh tubuhku. Aku hanya diam saat berada di pelukannya, entah rasanya tidak ingin lepas darinya. Tangannya mengusap punggungku yang berhasil membuatku terisak seketika.

Aku meremas pakaiannya. Tubuhku sedikit bergetar.

"A-aku takut hiks.."

Taehyung hanya diam dan terus mengusap punggungku. Tangisku semakin kuat, rasanya sudah lama tidak menangis seperti ini.

"Aku akan melindungimu, Jungkook." Ucapnya yang membuatku tenang.

Ah.. sepertinya aku menyukai pria ini.

ㅡ
Author POV

Taehyung melepas pelukannya. Ia menangkup kedua pipi Jungkook yang basah akibat air matanya. Taehyung mengusap kedua pipinya kemudian mengecup bibir mungil Jungkook sekali.

Tidak ada perlawanan dari pria bergigi kelinci ini. Taehyung mengecup bibir Jungkook kembali dan mulai melumatnya. Ia menghisap bibir bawah milik Jungkook.

"Eummphhㅡ"

Mendengar itu, Taehyung semakin ganas melumat bibir Jungkook. Ia menghisap bahkan menggigit bibir pria tersebut. Saat kedua tangan milik Jungkook berhasil menarik rambut belakang Taehyung, saat itu pula ia melepas perban yang membalut leher Jungkook.

Taehyung mengecupi leher jenjang milik Jungkook. Sesekali ia menghisap leher Jungkook hingga kemerahan.

"Aahh.." Rintih Jungkook yang berhasil membuat bagian bawah Taehyung mengeras.

Jungkook meremas kedua bahu milik Taehyung. Ia bergerak gelisah, keringatnya bercucuran bahkan wajahnya memerah.

Taehyung menatap wajah memerah Jungkook, membuatnya semakin nafsu mencumbu leher putih milik pria tersebut. Beberapa bercak merah terlihat jelas di leher serta bahu Jungkook.

Tangan kekar milik Taehyung mulai menjamah tubuh Jungkook. Menaikkan kaosnya dan mulai bermain di dadanya. Sesekali ia usap kedua nipple Jungkook yang sedikit kecoklatan.

"A-aahh.." Rintihnya lagi.

Kali ini wajah Jungkook benar-benar memerah seperti tomat. Ia bahkan hanya diam saja saat diperlakukan seperti itu oleh Taehyung.

Lenguhan Jungkook membuat nafsu Taehyung semakin tinggi dan sekarang miliknya sudah benar-benar berdiri tegak. Taehyung sedikit menunduk dan lidahnya sedikit terjulur. Ia menjilati nipple kanan milik Jungkook. Lidahnya bermain dengan sangat lihai yang membuat Jungkook semakin panas.

"Aahh.. Taehyungghhㅡ" Desahnya sedikit kencang.

Taehyung menghiraukannya. Ia semakin lihai bermain dengan nipple Jungkook yang mulai mengeras. Jungkook mulai merasa bagian bawahnya ikut berdiri. Refleks, ia mendorong tubuh Taehyung dengan nafas terengah-engahnya. Wajahnya sangat memerah karena malu.

Taehyung menjilat bibirnya sendiri.

"Kau memang manusia yang istimewa, Jungkook."

"Kau berhasil membuat milikku bangun setegak ini,"

Jungkook hanya diam sambil menutupi tubuhnya dengan selimut. Nafasnya sangat terengah-engah. Matanya melirik kearah selangkangan Taehyung yang mengembung kemudian menundukkan kepalanya malu.

"Ka-kau.." Jungkook berbicara sedikit gagap.

Taehyung hanya tersenyum miring dan pergi meninggalkannya.

"MEMANG HARUSNYA AKU TIDAK BEGINI, DASAR SERIGALA MESUM!" Teriaknya kencang dari dalam kamarnya.

Ah wajah Jungkook yang seperti ini, boleh juga.

.
.
.
.
.
.
.
TBCㅡ

sudah saya warning ya diatas? jangan lupa krisarnya juga.