Taehyung menatap Mingyu dengan marahnya. Orang yang ditatap hanya tertawa melihat tatapannya.
"Apa yang dilakukan oleh orang penting sepertimu disini?" Tanyanya.
"Kembalikan ia seperti sedia kala, keparat!" Taehyung benar-benar tidak bisa menahan dirinya.
Ia benar-benar menyerang Mingyu dan wajahnya sedikit tergores oleh kuku panjang milik Taehyung.
"Tuan Deiden, apa kau tidak ingin membantuku?" Tanyanya saat ia berhasil menjauh dari Taehyung.
Goresan yang ia dapat meregenerasi dengan cepat.
"Karena ini urusanmu, aku angkat tangan. Lagipula, siapa orang bodoh yang dengan berani menantangnya saat ini?" Vernon melangkah kembali ke tempatnya, sebuah kastil hitam di belakang.
"Dingin sekali tuanku." Mingyu mengeluarkan kedua taringnya kemudian menatap kearah Taehyung.
"Kau harusnya membunuh manusia itu," Ucap Mingyu.
"Ia benar-benar nikmat. Bahkan sampai hari ini, aku masih bisa merasakan darahnya di tenggorokanku." Lanjutnya yang membuat Taehyung langsung mencakarnya.
Bekas cakaran tercetak di leher Mingyu yang membuatnya harus berpindah tempat lagi.
"Keparat kau, Kim Mingyu!" Taehyung bergerak sedikit kemudian tersungkur tiba-tiba.
"Selamat! Kau sudah berada di perangkapku, kau memang bodoh karena tidak menyadari apapun Kim Taehyung!" Mingyu turun dari puncak kastil dan berjalan menghampirinya.
Ia menatap Taehyung dengan remeh.
"Bahkan kau tidak bisa melepaskan diri dari perangkap murahan ini," Lanjutnya.
Ia berjongkok di hadapan Taehyung yang masih tersungkur. Taehyung terlihat masih berusaha melepaskan diri namun tidak bisa.
Mingyu menarik rambut hitam milik Taehyung membuatnya secara terpaksa menatap Mingyu. Kau bisa melihat bagaimana bencinya Taehyung terhadap Mingyu dari matanya yang merah menyala.
"Kau memang selalu seperti ini bukan? Waktu itu juga, kau hanya diam saat melihat ibuku dibunuh." Mingyu melepas tarikannya pads rambut Taehyung.
Ia berdiri dan mulai menendang wajah tampan milik Taehyung. Ia menginjakkan kaki kanannya pada kepala Taehyung. Karena perangkap ini, Taehyung tidak bisa melakukan apapun bahkan untuk bersuara pun tidak bisa.
"KAU PEMBUNUH SIALAN!"
"KAU MEMBUNUH IBUKU AGAR KAU BISA TERUS HIDUP!"
"KAU MEMBUNUH SESEORANG YANG BENAR-BENAR AKU CINTAI!"
Mingyu terus menendang wajah Taehyung. Taehyung tidak bisa beregenerasi dengan cepat seperti Mingyu. Taehyung sesekali meringis kesakitan.
Ia menarik rambut Taehyung hingga Taehyung setengah berdiri menggunakan kedua lututnya.
"BUKAN AKU YANG MEMBUNUH AYAH! TAPI KAU! KAU YANG MEMBUNUH AYAH! KAU MENCABIK-CABIK TUBUH AYAH! BAHKAN KAU MENCABUT DAN MEMAKAN JANTUNG AYAH YANG MASIH BERDETAK!"
Mendengar ucapan Mingyu, Taehyung terhentak kaget. Mingyu menendang Taehyung hingga ia terpental jauh menghancurkan sebuah rumah kecil di depan.
Bukannya berdiri, Taehyung hanya diam disana. Ada banyak gambaran melintar di pikirannya. Gambaran acak yang membuatnya gila.
"Kau juga.. memakan jantung dari ibumu sendiri." Ucap Mingyu sedikit pelan.
"AAAAAARGGHH!!" Taehyung berteriak sangat kencang.
Teriakannya membuat seluruh tanah bergetar. Rumah-rumah di sekitarnya terbelah menjadi dua, seluruh pohon di sekitarnya mati tanpa alasan dan siapapun yang lemah akan hancur berkeping-keping.
Ia bukan lagi mengeluarkan air dari matanya melainkan darah. Darah hitam yang artinya tubuhnya sudah dikuasai sepenuhnya. Ia menjadi se-sosok iblis dengan mata hitam pekat, sayap menyerupai kelelawar hitam.
Dia benar-benar bukan Kim Taehyung melainkan... akhir dunia.
.
.
.
.
.
.
.
.
ini part termikir haha. serius saya sebenarnya agak bingung menggambarkannya. semoga sesuai ekspetasi.krisar sangat diperkenankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Werewolf [VKook]
FanfictionKamu tahu apa yang paling aku takutkan? Makhluk-makhluk fantasi yang ku anggap tidak ada dan sekarang mereka berada di sekelilingku. ㅡJeon Jungkook ======================================= Yaoi Area [VKook] Taehyung : Top Jungkook : Bottom If you don...