Flashback
"Tama!! Balikin gak!"
Tama menaikkan tangannya, membuat dita kesusahan untuk mengambil barangnya karena jelas Tama lebih tinggi daripada dia.
"Sini kalo bisa ambil sendiri, " ujar Tama menggoda temannya itu. Dita yang jauh lebih pendek hanya bisa meloncat-loncat demi mengambil buku diarynya itu.
"Ih Tama ngeselin, balikin sini!!"
Tama yang memang usil orangnya mulai membuka buku tersebut, "dear diary,"
"Tama jangan dibaca!!" Seru Dita marah.
"Siniin buku aku!"
Namun Tama tidak menggubris seruan dita, ia malah lanjut membaca diarynya dita itu.
Dita yang sudah terlanjur kesal, menginjak kaki Tama dengan keras. Membuat Tama mengaduh kesakitan.
"Sakit anjir" keluh Tama.
"Makanya jadi orang jangan usil, apalagi baca buku orang nggak ijin" semprot Dita, ia lalu berjalan menuju mejanya kembali.
Dita kembali menulis catatan harian dibuku tersebut.
"Nulis apaan sih?" Tanya Tama yamg sudah duduk didepan meja Dita.
"Mau tau aja"
"Emang itu rahasia? Sampai gue nggak boleh liat?"
"Iyaa, kamu masih belom boleh liat buku ini"
"Terus kapan boleh liatnya?"
"Kalo udah waktunya"
"Emang kapan waktunya?"
"Tama diem ih! Bikin nggak fokus nulis, "
Tama terkekeh, ia senang sekali melihat wajah kesal teman dekatnya itu.
Dia sama Dita sebenarnya baru kenal pas di SMA. Cuma karena mereka deket banget, siswa lain nganggep mereka udah kenal lama.
Soalnya kalo dibilang pacaran, mereka berdua bilang nggak pacaran. Padahal kelakuannya udah kayak sepasang kekasih gitu. Nempel terus.
"Bang!"
Tama menoleh kearah pintu kelasnya. Nanda lagi berdiri disitu.
"Kenapa Nan?" tanya Tama yang masih duduk.
"Sini bentar,"
Tama pun berdiri lalu berjalan ke luar kelas, "ada apaan?"
"Ini ada yang mau kenalan, " ujar Nanda sambil menarik tangan seseorang yang bersembunyi dibelakangnya.
"H-halo Tama," sapa cewek tersebut dengan gugup.
"Halo juga, elo siapa?" tanya Tama dengan senyum ramahnya.
"N-nama gue Krystal"
"Krystal ada perlu apa?" tanya Tama masih tersenyum.
"Umm, tadi pagi gue masak kebanyakan, t-terus pengen ngasih ke elo" jawab Krystal sambil menyodorkan sebuah kotak makan.
Tama menerimanya dengan senang, "makasih Krystal, nanti gue balikin kotak makannya"
"A-ah iya, makasih yaa"
"Iya sama-sama" jawab Tama masih sambil tersenyum. Tanpa ia sadari sepasang mata memperhatikannya sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Radio
FanfictionHanya sebuah kisah seorang Seulgi Pratama sebagai penyiar radio. Namun apa yang terjadi jika salah seorang pendengar membuatnya terkenang? Local AU! Started : 1/12/2019 End : 18/01/2020