"Halo?"
"Halo, Tam? Kamu dimana?
"Udah di bandara ini, kamu udah landing?"
"Udah, sekarang lagi nunggu bagasi"
"Oke, aku tunggu didepan pintu keluar ya"
"Oke, see u"
"Hmm, miss u"
Tama lalu memasukkan telponnya ke dalam saku celananya. Dia lalu lanjut jalan ke arah pintu keluar tapi sebelumnya ia beli burger dulu. Selesai beli burger, dia nunggu dideket pintu keluar sambil berdiri, nunggu pacarnya keluar dari situ. Iya, setelah bertahun-tahun jomblo, dia akhirnya punya pacar juga.
Ngga lama, matanya menangkap sosok mungil pacarnya itu. Senyumnya langsung mengembang saat melihat pacarnya itu lari menuju kearahnya. Ia juga ikutan berjalan cepat kearah pacarnya dan langsung memeluk erat pacarnya.
"Welcome back, Dit" bisiknya ditelinga pacarnya itu.
"Jadi, kita mau kemana habis ini?" tanya Dita begitu mereka sampai di mobil.
"ke apartemen, habis itu kamu maunya jalan atau istirahat? Aku ikut kamu. Besoknya terserah mau kemana. Besok aku ngga ada jadwal siaran jadi mau seharian jalan juga hayuk" jawab Tama yang sekarang lagi fokus buat ngeluarin mobil dari parkiran.
Dita tersenyum senang, membayangkan seharian bersama Tama saja sudah sangat menyenangkan.
"Kalo gitu, kita hari ini ngga usah kemana-mana. Aku mau sama kamu aja di apartemen."
Kini Tama mengernyitkan dahinya lalu menoleh sebentar ke Dita dengan tatapan bingung, "kenapa?"
"Aku masih kangen sama kamu. Mau quality time berdua sama kamu aja."
Tama tersenyum gemas. Sejak mereka berpacaran, Dita semakin manja padanya.
walaupun udah hampir satu tahun pacaran, manjanya Dita nggak pernah luntur. Apalagi kalo dia balik dari Australia. Manjanya jadi berkali-kali lipat.
Iya, Dita masih kerja di Australia tapi dia lagi ngurus dokumen buat pindah ke Indonesia.
"Kamu kalo capek, tidur aja. Nanti kalo udah sampe aku bangunin." ujar Tama saat melihat Dita yang menguap.
Dita menggeleng, "aku mau nemenin kamu aja"
"Paling juga ketiduran nanti"
"Ih ngga ya" bantah Dita sambil memukul lengan Tama pelan. Tama terkekeh pelan.
Dita kemudian mulai bercerita tentang berbagai hal yang terjadi saat ia di Australia. Mulai dari temen kerjanya yang sering mengikutinya hingga teman kamarnya yang menyenangkan.
Mereka saling melepas rindu hingga jarak antara bandara dan apartemen yang cukup jauh tidak terasa.
Sampai di apartemen, Dita langsung ngerebahin diri di sofa. Tama yang ngeliat itu langsung narik tangan Dita.
"Rebahannya di kamar aja, nanti badan kamu sakit kalo rebahan di sofa."
Tapi Dita malah enggan bangun. Capek katanya. Tapi Tama terus berusaha buat bangunin Dita dari sofa.
"yaudah, tapi maunya digendong."pinta Dita dengan memasang wajah memelas.
"Idih manja bener" ejek Tama. Ia lalu berpura-pura berjalan menjauh. Tetapi sebelum itu, Dita langsung menahan tangan Tama.
"gendong yaaaa" Joohyun menatap Tama dengan puppy eyesnya.
Tama yang melihat itu merona malu. Dia masih belum terbiasa dengan sikap Dita yang ini. Terlalu menggemaskan, pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Radio
FanfictionHanya sebuah kisah seorang Seulgi Pratama sebagai penyiar radio. Namun apa yang terjadi jika salah seorang pendengar membuatnya terkenang? Local AU! Started : 1/12/2019 End : 18/01/2020