5. andai

48 10 3
                                    

Sesampai dirumah ara masuk kekamarnya,menaro tasnya serta Menganti pakaiannya.

Ara pun merebahkan tubuhnya di kasur yg empuk itu menatap kearah langit-langit dinding,Ara tersenyum iya saat di sekolah tadi ia beratatapan dengan Rey lelaki tampan.

"Eh ngapain gue mikirin dia" sadar Ara sambil memukul-mukul mukanya.ara pun keluar dari kamarnya sepi hening seperti tidak ada kehidupan

ia pun membuka pintu kamar kakanya"ka" ah ternyata Dhea tidak ada dikamarnya dan sudah pasti di kabur bersama pacarnya itu

Ara pun berjalan menelusuri anak-anak tangga menuju kolam belakang rumah tampak ada bibi mia yg sedang mengangkat jemuran "bi?" Bibi Mia pun terkejut eh "non Ara ada apa non?ayo kita ke pondok itu dlu panas" tanya bibi sambil berjalan beriringan bersama Ara menuju pondok kecil untuk bersantai

Ara pun duduk di kursi yg terbuat dari rotan itu "non udah makan?" Tanya bibi sambil melipat dan merapikan pakaian "belum"

"Makan dulu non nanti sakit"

"Kalo sakit ga ada juga yg peduli bi"

"jangan begitu non harus makan"

"Ga enak ya tinggal di kota bi,penuh kepalsuan,jadi mau pindah ke desa"

"Kalo non balik ke desa,kak Dhea siapa yg jagain?bibi hanya seorang pembantu nggak bisa negor non Dhea"

"Andai ya bi aku kaya anak lain,gapapa hidup sederhana tapi keluarga utuh dan aku dianggap ada,bi liat ka Dhea?sama ibu  ayah belum pulang?" Tanyanya

"Bibi liat dia pergi sama cowok,bawa tas sekolah tapi penuh gitu non,kalau ibu ayah non bibi ga tau"

"Hmm"

Drettttt... Drettttt...

Hp Ara berdering dan banyak notice masuk dari nomor yg tidak dikenal,Ara pun membuka WhatsApp nya ternyata penuh spam chat dari nomor Rey " dari mana Rey dapat nomor gue" pikirnya dalam hati,"non bibi masuk dulu ya" bibi pun berjalan masuk kedalam rumah

Lagi-lagi hp Ara berbunyi dengan malas sangat malas Ara mengangkatnya.

"Hallo cantik" sapa rey

"Lo bisa nggak usah G3 gue bisa!!" Ucap Ara dengan penuh penekanan

"G3? Apa"

"GANGGU!"

Ara pun mematikan telponnya dan berjalan masuk menuju rumahnya,baru saja ingin menaiki anak tangga bel rumah berbunyi "huuuh" desisnya dengan sebal

Ara pun berjalan malas menuju pintu "ya siapa" matanya yg malas kerena ngantuk kita menjadi melek bagaimana tidak yg dilihatnya sekarang adalah Rey

Brukkk,ara menutup pintu dengan keras hingga membuat Rey diluar terkejotttt

"Woi anying kenapa ditutup" teriaknya

"Ga terima tamu bego" balas teriakan Ara

Ara pun berjalan menelusuri anak tangga,dan memasuki kamarnya.

Sedangkan Rey terus mengetok-ketok pintu rumah Ara

"Ara"

"Zara Dedi Ikhwan kent marcel"

"Wow anying buka"

"Mikum "

"Asoy"

"Mba ini paket dari je en te,mau ngirim paket isinya Rey ganteng sejagad raya"

"Woi" emosi Rey sambil menendang pot bunga dari semen yg ada didepan

Plakss.. lemparan botol mineral yg tepat mengenai kepala rey membuat Rey emosi setengah mati.

"mas jangan teriak teriak,mas gila ya?"

"Lo yg gila" balas Rey yg masih memegang kepalanya tepat kena lemparan tadi

"Woi anak haram pergi Sono ga ada orang kali banyak bacot kali"

Rey pun berjalan meloncati pagar rumah Ara,kerena pagarnya ga dibuka alias dikunci rela relaan kan  Rey manjat eh malah gini kan sedih ):

"Abang gagal dek"

"Aduch Abang mewek hiks hiks" entah sejak kapan anak kecil itu duduk dekat motor jagoan merahnya si Rey "dah Abang pamit dulu ye adik hiks hiks"

___________________________
Bagaimana?suka kalo suka jangan lupa di vote hehe

___________________________Bagaimana?suka kalo suka jangan lupa di vote hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


If you Ara (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang