Part 9

79 4 0
                                    

Jam 19.30 Reina bersiap-siap untuk pergi. Ia memakai celana jeans putih dengan dengan atasan hitam putih bergaris. Ia hanya memakai bedak babynya dengan lipbalm agar tidak terlalu pucat. Ia mengambil sling bagnya dan segera turun untuk berpamitan.

"Mau kemana nih anak mama udah cantik?" Ucap Melly.

"Iya dekk. Oo gue tau lo mau ngapel yaa?" Goda Revan.

"Iihhh abang apaan sih. Reina mau jalan sama tita." Balas Reina.

"Batasnya sampai jam setengah 10, lebih dari itu, kita kunci semua pintu." Tukas Hendra.

"Iyaa papaa, ya udah Reina pergi dulu ya" Ucap Reina sambil mencium tangan mama, papa, dan Revan.

Reina memakai sneakersnya yang berwarna hitam putih. Lalu ia segera pergi.

--

Jam 19.30 Nathan sudah bersiap dengan memakai kaos hitam dan celana jeans hitamnya, ia mengambil jaket boomber navy yang lainnya, karena ia baru ingat kalau boombernya masih ada di Reina. Ia memakai sepatu hitamnya. Kemudian ia mengambil kunci mobilnya. Karna kalau malam-malam begini ia lebih nyaman memakai mobilnya. Ia segera turun kebawah.

"Ma pah Nathan mau pergi dulu" Ucap nathan.

"Mau kemana nak?" Ucap Nadia.

"Palingan nyari cewek ma" Balas Eddy.

"Gak. Ya udah nathan pergi dulu ma pa" Ucap nathan kemudian mencium tangan mama dan papanya.

"Hati-hati ya dijalanannya" Ucap Nadia.

"Jangan ngebut" Tukas Eddy.

--

Sesampainya di mall ia langsung menuju caffe biasanya.

"Ehh abwang Nathan udah datengg"

"Jijikk nyet" Balas Vito

"Biarin wleekkk. Ganteng amat nathh, mau nyari cewek ya?" Ucap Aldi.

"Ga" Ucap nathan datar.

"Lo gak yang mau nyari cewek?" Ucap Vito.

"Oohhh itu sudahh jelas tydack usah di question again"

"Bahasa lu ga jelas nying"

"Bodo amat gue mahh"

--

Di sisi lain, Reina sudah sampai di caffe yang ada di mall. Ia kemudian mencari-cari Tita yang tidak terlihat keberadaannya. Akhirnya ia memutuskan untuk duduk di salah satu tempat duduk.

"Aduuuhh tita mana sih, dia yang ngajak, dia yang ngaret" Gumam Reina.

"Selamat malam mba, mau pesan apa?" Ucap sang pelayan.

"Latte Macchiato nya 1 mbak"

"Latte Macchiato nya 1, ada yang lain?" Tanya sang pelayan.

"Ohh enggak, nanti aja mbak"

"Ok, kalau begitu, silahkan di tunggu pesanannya" Ucap sang pelayan, kemudian ia pergi.

"Daaaarrr"

Reina tersentak. Tita datang dengan tiba-tiba.

"Iihh titaaa ngagetin aja tau gak." Ucap reina merengut.

"Hehee sorry" Balas tita sambil mengacungkan 'piece'.

"Lo udah lama nunggu?" Tanya tita.

"Baru 10 menit disini, gue kirain lo udah disini. Makannya gue dateng cepet."

"Ooohhh, udah pesen?"

"Udah barusan"

Disaat itu pulak pesanan Reina datang.

"Ini mbak pesanannya"

"Mbak saya pesan Flat White 1 ya mbak" Ucap tita.

"Oke mbak" Kemudian pelatan itu pergi.

"Ehh ta gue ke toilet bentar yaa, bentaarrr ajaaaaaa"

"Iyaa, cepetan"

Reina langsung pergi menuju toilet yang ada di caffe itu.

--

"Ehh btw lo lagi pdkt sama tita ya to?" Tanya aldi.

"Hah? Eng..enggak enggak kata siapa?" Ucap vito gugup.

"Gue sihh denger-denger ajaa dari people-people"

Nathan hanya diam mendengarkan percakapan tidak jelas itu. Ia sibuk dengan Americano nya.

"Toilet dulu"

--

Saat Reina selesai, ia pun keluar dari toilet. Tapi baru berapa langkah tiba-tiba....

She's MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang