Part 10

70 2 1
                                    

Saat Reina selesai, ia pun keluar dari toilet. Tapi baru berapa langkah tiba-tiba tubuhnya menabrak seseorang.

"Aduhhh pantat gue makin gak berbentuk nihh" ucap Reina sambil meringis merasakan pantatnya mencium lantai.

"Siapa sihh jalan ga liat-li-" begitu Reina mendongak untuk melihat seseorang yang menabraknya, ia terkejut karena yang menabraknya adalah Nathan.

Ya, Nathan. Seorang cowok yang membuat Reina tertarik dan ingin mengejarnya. Dan yang membuat Reina penasaran, kenapa ia bisa suka kepada kanebo kering yang bisa berbicara.

Reina menunggu Nathan mengulurkan tangannya untuk membantunya. Tapi nihil. Nathan hanya berbicara, "jalan hati-hati".

"Lo ga ada niatan buat bantuin gue apa??" Tanya Reina. Karena Nathan tak kunjung mengulurkan tangannya.

"Ga"

Reina berdecak kesal. Ia langsung berdiri dan berjalan dengan menghentakkan kakinya.
Namun, baru berapa langkah Reina berjalan, tiba-tiba ada yang menarik tangannya yang otomatis membuat Reina berbalik.

"Na...than?"

"Hadap ke depan. Gue jalan di belakang lo. Kalo lo masih ngehadap ke gue juga gue pastiin sekarang juga lo bakalan malu." Ucap Nathan.

"Maksudnya apaa-"

Nathan memotong ucapan Reina. Ia langsung membalikkan tubuh Reina untuk membelakanginya.

"Kenapa sih??" Ucap Reina heran. Karena Nathan tidak menjelaskan mengapa ia harus membelakanginya.

Nathan memajukan kepalanya untuk mendekatkan bibirnya di telinga Reina. Tubuh Reina bergetar, karena ia bisa merasakan hembusan nafas Nathan di telinganya.

Aduhhh jantung.. jangan sekarang dong marathonnyaaa nanti aja yaa pliissss -Reina

"Sekarang ya waktunya?" Bisik Nathan.

"Maksudnya??" Ucap Reina keheranan.

"Celana lo ada merah-merahnya" bisik Nathan membuat pipi Reina menjadi seperti kepiting rebus dengan seketika.

"Lo tinggal ikutin aja yang gue omongin" bisik Nathan.

"Jalan" suruh Nathan.

Reina hanya menganggukan kepalanya. Karena sekarang ini dia benar-benar malu setengah mati kepada Nathan. Dan Nathan memandu jalan Reina hingga sampailah mereka di sebuah supermarket yang ada di mall itu.

"Lo tunggu sini aja nath" ucap Reina kepada Nathan. Karna ia tahu, pasti Nathan malu jika ia mengajak Nathan ke dalam hanya membeli pembalut.

"Ga. Gue ikut. Ntar lo malu. Gue jagain di belakang biar ga ada yang liat" ucap Nathan.

Lo peduli sama gue nath? Tapi kenapa lo ga peka juga sih?
-Reina

Akhirnya mereka memasuki supermarket dengan Nathan yang berjalan di belakang Reina. Setelah itu Reina membeli pembalut.

"Ayoo cepetan Nathan jalannyaaaa" ucap Reina sambil berjalan terburu-buru.

Nathan mencekal Reina yang terus berjalan.

"Emang lo ga malu pake celana yang ada merah-merahnya gitu?" Ucap Nathan yang kembali membuat pipi Reina memerah.

"Yaa terus? Ya udah deh abis gue ke toilet gue langsung pulang aja"

"Ikut gue" ucap Nathan sambil menarik Reina ke sebuah toko baju.

"Kita mau ngapain ke sini nathaaaan? Lo ga tau apa gue udah malu ini"

"Cepetan pilih"

"Tapi gue ga bawa uang banyak"

Ya, Reina tidak membawa uang banyak. Karna ia berfikir hanya akan memesan 1 minuman, 1 makanan dan ongkos pulangnya.

"Cepetan pilih. Gue bayar."

Akhirnya Reina memilih 1 celana. Setelah itu Nathan pergi ke kasir untuk membayar.

"Lo ke caffe juga?" Tanya Nathan.

"Iya"

Disaat mereka akan balik ke caffe tadi, tiba-tiba Reina memegang perutnya sambil meringis seperti orang kesakitan.

"Ssshhh aduh sakit bet perut gue" gumam Reina.

Nathan yang melihat itupun langsung bertanya kepada Reina.

"Lo kenapa?"

"Gapapa kok" padahal Reina sedang merasakan sakit yang teramat karena efek pms.

Nathan yang masih melihat Reina memegang perutnya sambil menahan sakit, berpikir untuk mengantar Reina pulang.

"Gue anter" ucap Nathan.

"Anter kemana?" Tanya Reina dengan muka sepolos mungkin.

"Ke hutan" ucap Nathan santai.

"Ihhh paan sih nath, lo tega apa ngirim gue ke hutan"

"Ya kerumahlah"

"Tapi nanti tita nungguin gue"

"Punya hp kan?" Tanya Nathan sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Punya"

"Bisa makenya?"

"Bisa"

Reina hanya menjawab itu dengan polos.

Lucu -Nathan

"Ya udah. Tunggal chat."

Reina hanya membulatkan mulutnya. Sedangkan Nathan memutar matanya malas.

"Ayo" Nathan menggandeng tangan Reina sampai parkiran.

Reina hanya bisa diam karena bibirnya beku. Ia hanya menahan teriakannya agar tidak keluar.

Nathan dan Reina pun masuk kedalam mobil Nathan. Kemudian Nathan segera melajukan mobilnya untuk mengantar Reina pulang.



Halooo readers😍😍
Kangen udh 2 hari ga update😂
Gimana part yg ini?
Iyaa tau kok tauuu, banyak typo_-
Sanss, nanti kan ada tahap revisi😉
Semoga kalian suka yaaa sama ceritanya😍😍😘😘
Love you all❤

IG: @nappaaanf

She's MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang