Harap

21 1 0
                                    

Hari menuju malam

Semoga kamu bahagia.

Selamat mengenang.

Setelah susah payah berjuang menyusulmu di ujung jalan sana, aku dihadapkan kenyataan untuk kembali bersusah payah berjuang berbelok ke arah jalan lain, dimana bukan kamu di ujung jalan itu.

Saat itu, ada harap yang sempat terucap.

"semoga kita bertemu lagi ketika sudah menemukan bahagia kita masing-masing, lalu bercerita tentang kita 'yang dulu' sambil tertawa keras"

Tapi, sayang sekali.

Saat ku iseng menengok sebentar ke hidupmu. Ternyata kamu lebih cepat menemukan bahagiamu, kamu lebih dulu merangkul bahagia, sementara aku masih tertatih untuk merelakanmu.

Aku sedikit kesal.

Mengingat aku yang lebih banyak terluka, tapi kamu yang pertama diberikan bahagia.

Sudah. Aku kembali tertatih.

Berharap menemukan caranya bahagia.

Dan kamu.

Sudah menikmati bahagia.

Jangan ketemu lagi.

Harapku itu biar jadi harap saja. Tidak perlu menjadi nyata.

*Lebih banyak hening kali ini, lagu sendu tidak mengantar siangku yang sudah gelap.

Jangan sedih.
Jangan ingin yang berlebih.
Kita ini lemah kalau harap itu tidak jadi seperti yang kita ingini.

Kamu sudah hebat kala memutuskan untuk mencari jalan lain.

Hari Menuju MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang