Orang yang sudah berhenti bersuara, selalu punya cara bermain dengan kata.
Orang yang jatuh cinta pada kata-kata, punya 1000 cara menguntai kata.
Apalagi cuma sekedar merangkai kata seolah sedang bermain dengan semesta.
Apalagi saat semesta seperti ikut bahagia dengan kisah dalam kata.
Lalu membiarkan yang bersajak bermesraan dengan kata walaupun sebernanya sedang mempermainkan semesta.Tidak tau saja kita bahwa semesta sebernanya tau, ia hanya ikut berpura-pura.
Berpura-pura untuk membuatmu bahagia, dia membantu menjadikanmu pemeran utama lewat kata.
Kemudian dengan bangganya kau pikir semua nyata. Namun kamu lupa, semesta punya fatamorgana. Kamu dipermainkan.
Sama-sama dipermainkan, dan masing-masing pikir mereka yang paling terluka.
Sama-sama terluka, kemudian memilih jalan masing-masing.
Berharap ada persimpangan untuk berbelok, berbalik jauh, kemudian menghilang.
Namun yang kamu temukan hanya tembok penuh lumut yang menahanmu untuk tetap disitu. Di tempat dimana kamu memulai.
Tiba-tiba kenangan di bawa semesta untuk menghakimi, diri ini harus kuat hati. Tutup mata dan mulai lagi.
Ini akhir dari kisah kita merangkai kata dalam semesta.
Sekian dan terima kasih cinta.Kolaborasi dengan knowmeasQ
KAMU SEDANG MEMBACA
Hari Menuju Malam
PoezjaUpdate setiap hari /Insha Allah/ Selamat datang di dunia dengan gelap malam disertai terang bintang. Duduklah, nikmati kopinya, mari bercengkrama tentang kisah yang belum usai. Maaf, tak menjamin akhir bahagia walau sebenarnya aku berharap itu terja...