Pernah

17 1 0
                                    

Hari menuju malam
Ditengah riuh hujan.

Ingat tidak? Kita pernah bermain hujan dengan girangnya. Kejar-kejaran di tengah riuh rintiknya. Tertawa saat orang-orang bersembunyi di balik kehangatan selimut mereka.

Kita pernah sebahagia itu, sayang.
Sampai lupa kalau hujan itu adalah pilu untuk beberapa orang.

Kita pernah saling begitu mencinta sayang.
Sampai hujan tak berhasil merenggut tawa kita, padahal ada yang berlinang air mata kala menatap hujan lewat jendela.

Tapi kala itu, aku masih percaya kamu menjanjikan bahagia.
Aku masih yakin hujan takkan pernah membuatku tersedu.

Namun, kita menghadapi keadaan yang berbeda setiap harinya.
Dan aku tidak menyadari bahwa Nyaman masih bisa berpindah tempat, jika aku gagal membuatmu menetap.

Kali ini, aku termenenung menatap rintik hujan. Menyadari sebuah kesalahan, yaitu aku terlanjur memberimu hati saat kamu masih menawarkan janji.

Hujan sore ini membuatku merutuki diri sendiri. Tapi tak apa, aku sudah banyak belajar. Mari Kita lihat seberapa baik pilihanmu yang sekarang memberikanmu tempat nyaman. apakah lebih mewah dari yang pernah aku usahakan?

Selamat jalan.

Hari Menuju MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang