Prolog langsung baca di bagian satu.
Hanya cerita mainstream bertema age-gap perjodohan
Copas from @gadisbaper_ (akun keduaku yg sudah dihapus)
DILARANG MENJIPLAK SATU ATAU BEBERAPA BAGIAN DALAM CERITA INI ❌🚫
PLAGIAT JAUH-JAUH 🚯
"Imbalannya mudah banget kok. Saya mau anak kembar, bisa gak nanti kita ikut program?" ucap Guntur dengan mimik polos seolah tidak ada beban.
Berbanding terbalik dengan Diandra, tubuh gadis itu terpaku seperti patung, namun tidak dengan wajahnya yang memerah setelah mendengar kata 'anak kembar'.
Ini gila! Belum apa-apa, Guntur sudah membicarakan soal anak! Apalagi ini bukan bahasan biasa tentang anak cowok atau cewek, melainkan anak kembar! Hell, Guntur sudah kehilangan akal.
"Ka—kamu... kamu gila ya? Kita aja belum setuju menikah, tapi sudah berani minta anak sama aku? Aku masih delapan belas tahun Om!" Diandra menunjuk Guntur saking kesalnya. Meski dia tahu sikapnya kurang ajar, tapi dia tidak peduli lagi. Biar saja dia dianggap tidak sopan, toh Guntur sendiri yang duluan bersikap seenaknya.
"Saya tidak peduli. Lagipula kamu bukan anak di bawah umur. Kamu sudah dewasa, badan kamu aja sudah siap hamil tuh," kata Guntur seraya melirik tubuh Diandra dari atas ke bawah. Ia tersenyum miring setelahnya.
"Kurang ajar!" Diandra melindungi tubuhnya dengan cara meletakkan dua tangan menyilang di depan dada, "rupanya bukan otak kamu aja yang gak waras, mata kamu juga jelalatan! Dasar bandot tua!"
Guntur menggeram kesal mendengar ejekan itu. Dia masih tiga puluh tiga tahun, belum pantas disebut bandot tua. Anak zaman sekarang memang tidak mengenal sopan santun.
"Terserah kamu mau ejek saya apa, yang penting kita harus punya anak kembar. Titik." Guntur menginjak pedal rem saat mereka sudah sampai di depan rumah Diandra.
Pernyataan sepihak dan memaksa itu ternyata menambah kemarahan Diandra. Gadis itu berteriak kesal sembari membuka pintu, namun Guntur lebih dulu menarik lengannya dan segera menangkup wajah Diandra.
"See you next time, future wife." Bibir Guntur mencium singkat pelipis Diandra.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****
"Arghhh!!"
"Hempaskan Di! Keluarkan sekenceng-kencengnya!"
"Aaarrrrggggghhhhhhhh!!!" teriak Diandra dengan keras di bantal sehingga suaranya teredam, "duh sakit tau tenggorokan aku!"
Diandra mengusap lehernya karena terlalu banyak berteriak. Tapi anehnya, bukannya bertambah lega, ia justru semakin gelisah karena setiap saat dia menutup mata, wajah Guntur yang sok ganteng muncul tanpa di undang.
Nela melemparkan bantal ke arah Diandra karena gemas, "kamu tuh lagaknya pengen teriak padahal suara aja lemah. Emang gimana sih wajahnya, Di? Kalo jelek banget, ihhhh aku gak bisa bayangin."
Nela Wardani, sahabat Diandra sejak kelas sepuluh. Diandra dan Nela berkenalan saat MOS dan semakin dekat karena mereka selalu berada di kelas yang sama. Cewek ini memakai hijab, tapi hobinya tiap hari adalah bergosip dan stalking Instagram model cogan. Jadi tidak heran kenapa Diandra bisa klop sama Nela.