1

12 1 0
                                    

S coups

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

S coups

pria bertubuh atletis dengan bulu mata lentik ini adalah choi Sungcheol tapi karna namanya begitu sulit aku menyebutnya s.coups. ya, nama itu lebih mudah ku ucapkan dulu aku sering memanggilnya dengan sebutan itu ketika kami masih duduk di bangku sekolah, dan diapun tidak keberatan akan hal itu.

s.coups adalah seorang pengusaha muda yang sukses dan populer di kalangan pebisnis. produk yang dia luncurkan selalu sukses besar dan ramai di pasaran. parasnya yang rupawan membuat semua wanita yang melihatnya berkeinginan untuk memilikinya. well, siapa yang tidak ingin memiliki pria idaman sepertinya. Sosok yang sangat berwibawa dan pekerja keras.

dan, aku akan mulai bercerita tentangnya. tentang bagaimana aku menemukannya.

hari itu musim semi, daun daun dan bunga bunga bermekaran seperti sebuah lukisan. dan hari itu pula aku membeli caffe itu setelah menanda tanganinya. bersama ahjusshi pemilik aslinya yang ramah dan baik hati.

"baiklah nona han, senang berbisnis dengan anda. semoga sukses" ucapnya berdiri dan menjulurkan tangannya padaku untuk bersalaman sebagai tanda kesepakatan

akupun berdiri dan membalas jabatan tangannya "ah nee, khamsahamnida" ucapku tersenyum.

setelah itu ahjussi memberikanku kunci caffe tersebut dan beliau pergi menyisakan aku dan caffe yang baru saja menjadi milikku. aku melihat tersenyu, dan bahagia. rasanya aku sangat bersemangat menjalani bisnis ini. aku memasuki caffe itu dengan sangat exited. ku kelilingi setiap sudut caffe ini. desainnya sangat menarik untuk tempat diskusi atau sekedar tongkrongan untuk pelajar ataupun pekerja kantoran.

ddrrrrrrrttttt dddddrrrrtttt dddrrrrrttt

kurasakan ponselku bergetar didalam tasku, menandakan ada sebuah panggilan telefon dari seseorang. buru buru aku mengambilnya dan kulihat nomor tak di kenal dari sana.

"nee, yeoboseyo"

"nee, han yorin~sii. saya kim mira, saya sudah membuat janji dengan anda untuk bertemu. bisakah?"

"oh benar. kita bisa bertemu sekarang" 

SKIP

dia adalah kim mira. gadis cantik ini adalah gadis yang sangat ceria. ia mempunyai kepribadian yang semangat dan pekerja keras. dia adalah mahasiswa yang membutuhkan kerja paruh waktu untuk membiayai kuliahnya. ia mengambil jurusan psikologi karna ibunya adalah pasien penderita gangguan jiwa yang disebabkan karna ayahnya. ayahnya pergi bersama wanita lain dan menelantarkan dia dan ibunya sejak umur 10 tahun. dan hal berat itu sudah ia alami di usianya yang masih kecil . oleh sebab itulah dia terlatih menjadi gadis pekerja keras dan mandiri.

aku menerimanya menjadi karyawanku bukan karna aku kasihan padanya, ya sedikit. tapi juga karna kerja keras dan semangatnya yang begitu tinggi. dan aku suka dengan kinerjanya. dia tak hanya sebagai pekerjaku, tapi juga kuanggap sebagai adikku sendiri. karna itulah aku begitu dekat dengannya.

next day

seperti biasa, aku berada di caffe karna mira meminta izin padaku jika ia aka sedikit terlambat karna dia harus menjalani kuliahnya. ya, sudah beberapa kali mira memita izin padaku untuk itu. tapi aku memakluminya, karna dia memang masih seorang mahasiswi. untung saja aku merekrut beberapa karyawan yang bersedia bekerja tetap, itu juga karna mira yang membatuku mencarikan pekerja tambahan.

hari ini caffe lumayan ramai, tapi tidak terlalalu merepotkanku. pelanggan silih berganti fengan pesanana yang berbeda beda, namun jika ku fikir fikir hari ini ice americano;ah yang paling sering di pesan. mungkin karna suasana diluar sana sedikit panas. aku terus melayani pesanan pelanggan yang tanpa kusadari sudah mulai banyak yang mengantri. wahhh, cukup melelahkan.

tak berselang lama, mira datang. ia bergegas mengganti pakaiannya dan menggantikanku di kasir. aku tersenyum padanya dan menyerahkan tugasku padanya. aku hendak keluar dari caffe namun

brrruukkkkk

seseorang pria tinggi berbahu besar menabrakku dan alhasil akupun terjatuh karna badanku tak sebanding dengannya.

"gwenchanaseyo?" tanyanya. tapi, suaranya sangat khas dan tidak asing di telingaku

Aku membersihkan lututku dan berusaha merapikan kembali isi tasku yang berserakan akibat dari insiden tadi. Aku melihat ada uluran tangan depan wajahku. Sontak aku mendongakkan kepalaku melihat wajahnya dan hendak meraih uluran tangannya. Namun, 

Me And My ClassmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang