EPILOG MINGYU

3 0 0
                                    

MINGYU POV

kau, sama sekali tidak berubah yorin~aa. hatimu yang tulus, senyum dan tangismu yang tulus. kepedulianmu kepada orang lain. semua itu masih sama, tidak ada yang berubah. sama seperti waktu itu

flashback~

waktu itu, kami masih duduk di bangku SHS. aku berjalan pulang, dan memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Tidak, aku tidak sakit keluargaku adalah keluarga dokter, dan rumah sakit ini milik kakekku dan setiap hari aku selalu mampir kesini untuk mempelajari hal hal yang perlu ku pelajari untuk menambah pengetahuanku, ya anggap saja sebagai bekal untukku masuk di universitas kedokteran nanti, sebagai mana sudah turun menurun keluarga dokter dari kakek ayah dan kakakku. dan tidak lucu jika aku harus memutus rantaian itu. sebenarnya cukup sulit bagiku hingga akhirnya aku menemukan salah satu alasan kuat aku harus menjadi seorang dokter.

di tengah jalan ketika aku hendak memasuki rumah sakit, di sebuah taman rumah sakit. aku melihatnya, seorang gadis dengan sebuah gitar yang ia petik merdu dengan jari jari lentiknya. terlihat sekelilingnya, terdapat beberapa pasien dan pegawai rumah sakit serta orang orang yang tak sengaja lewat. berkerumun mengelilinginya, mendengarkan sebuah lagu yang di lantunkan dari bibir manisnya.

aku berjalan mendekat ke kerumunan orang orang tersebut. mataku terpesona melihatnya, jantungku berdetak kencang hanya karna memangdangnya dari jauh. tanpa sadar kedua ujung bibirku tertarik membentuk sebuah senyuman yang merekah. aku terus memandanganya kagum, hingga lagu yang dia mainkan selesai.

tepuk tangan riuh terdengar dari kerumunan orang yang berada di sekitarku. ia tersenyum, dan senyumnya sangat indah seperti sebuah bunga sakura yang mekar di musim semi. beberapa anak mengampirinya dan tertawa bersamanya. seolah olah, dia adalah malaikat yang dikirim tuhan untuk mengurangi beban, rasa sakit, penderitaan, kesedihan. yang selalu komplit ada di rumah sakit, dan ia menggantinya dengan nyanyian yang merdu sebagai bentuk dukungan dan memberikan semangat pada pasien pasien tersebut.

"chogiyo" ucapku pada ahjumma salah satu pasien di sebelahku yang juga terbius olehnya

"nee, haksaeng?" jawab ahjumma itu

"apa anda tau siapa dia? Aku belum pernah melihatnya, apa dia salah satu keluarga pasien disini"

"ah, gadis cantik itu?" tanyanya sembari menunjuk ke arah gadis yang kumaksud

"Aku tidak tau namanya, tapi anak anak selalu memanggilan chonsa noona(kakak malaikat) mereka adalah anak anak penderita kanker. Dan gadis itu selalu kesini untuk bermain bersama mereka.?" jelasnya "aiigoo bukan kah dia sangat manis?" tambahnya

"ne, geuromnyo(ya tentu saja)" jawabku asal menjawab karna terpukau dengannya. Dan tanpa sadar bibirku tersenyum olehnya

"apa kau mengenalnya nak?" tanya ahjumma itu.

Aku sontak tersadar "ah, aniyo" ucapku tersenyum "khamsahamnida ahjummani"

ya, dialah alasanku untuk memantabkan hati untuk menjadi dokter. ingin menolong dan membahagiakan banyak orang layaknya dia yang mampu memberi kebahagiaan bagi mereka yang sedang menderita karna sakit yang menyiksa. karna hanya melihat orang yang kita hibur tersenyum, rasanya kitapun akan ikut bahagia seolah olah tak ada satupun masalah hidup yang kita miliki. 

semenjak saat itu, aku terus mengikutinya setelah pulang sekolah. dan jawabannya tetap sama, ia selalu datang ke rumah sakit itu dengan membawa beberapa permen dan mainan yang ia berikan kepada anak-anak. Terkadang ia membawa beberapa bunga, yang ia berikan kepada pasien yang sudah lebih tua. Senyumnya begitu lebar. Terlihat ia sangat bahagia. Dan bagiku, dia dalah seeorang dewi yang berhati berlian.

Flashback end~

Itulah han yorin, kepeduliannya yang besar kepada semua orang. Entah terbuat dari apa hatinya. ia begitu sempurna untuk jadi seorang manusia biasa bagiku. dan hal itulah yang membuatku jatuh cinta padanya. gadis pertama yang mampu mencuri hatiku. dia, han yorin.

.

.

.

to be continue

haii, readers.

trimakasih sudah membaca ceritaku. jangan lupa vote dan komen ya. buat menambah semangat buat author buat karya karya selanjutnya.

ikuti terus ya. me and my classmate. semoga kalian senang and enjoy.

terimakasih

Me And My ClassmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang