"ah nde, jjeosongaha-" ucapanku terpotong begitu aku melihat wajahnya. wajah seorang namja yang sudah tidak asing bagiku. ia membungkuk dan menjulurkan tangannya padaku. aku tertegun melihatnya, begitupun dia.
fikiranku mulai bekerja "choi seungcheol" ucapku menudingnya spontan
"han yorin?" balasnya
senyumku langsung merekah "aaaaaaaaa, benar. itu kau"teriakku antusias
"ya yorin-aa" ia membantuku berdiri dan sontak aku langsung memeluknya spontan. kakiku terjinjit menyesuaikan postur tubuhnya yang tinggi. ia nampak terkejut dan begitupun aku yang mulai tersadar. aku segera melepas pelukanku begitu aku sadar bahwa ini bukan tindakan untuk seseorang yang sudah sangat lama tidak bertemu. terlihat orang orang di caffe melihat ke arahku, termasuk mira. hahh, aku benar benar malu.
dua americano dingin yang baru saja di antarkan oleh mira, tersedia di depanku. aku duduk berhadapan dengan seungcheol. suasana agak sedikit canggung disini. karna tindakan bodohku tadi. aku sangat senang karna semenjak aku datang ke korea. aku belum menemui teman satupun. dan hanya mira satu satunya temanku.
aku sedikit melirik seungcheol yang dari tadi terus melihat ke arahku. dia tersenyum "yorin~aa"
"wa-wae?" jawabku
"mau pergi keluar?" tanyanya padaku.
"o-oh, baiklah. jika kau memaksa"
"geurae"
aku beranjak dari tempatku duduk, beranjak pergi dan tak lupa aku berpamitan pada mira dan menyerahkan pekerjaanku padanya. setelah itu aku dan seungcheol mulai meninggalkan caffe, kami berjalan beriringan melewati trotoar yang sedikit ramai karna sekarang memang jam makan siang. aku memegangi ice americano yang belum sempat ku habiskan tadi. menyedotnya sedikit demi sedikit sembari berjalan. kami masih terdiam, dan dia masih saja melihatku dengan tersenyum. dan itu berhasil membuat jantungku berdetak abnormal.
ketika aku sedang berjalan santai dengannya, tiba tiba saja ada segerombolan pelajar yang bermain skateboard melintas dan hampir saja menabrakku dari belakang. sontak seungcheol dengan sigap menarik pinggangku dan memutarkan badanku menghindar dari insiden tabrakkan yang pastinya akan sangat memalukan jika itu terjadi. namun, posisi macam apa ini? aku membelakkan kedua bola mataku ketika aku meyadari tubuhku yang sepenuhnya ada di dalam pelukan seungcheol. tanganku yang berada di dada bidangnya, tangan besarnya merangkul pinggangku menahanku hanya dengan satu lengan. aku mendongakkan kepalaku melihatnya yang terlihat kesal dengan pelajar itu karna tidak berhati hati. wajah yang sempurna, bulu mata yang lentik. sma sekali tidak berubah.
jantungku berdebar semakin tak karuan, andai saja ada alat pendeteksi detak jantung. mungkin dia akan segera meledak karna detak jantungku di atas abnormal.
seungcheol mengarahkan pandangannya padaku,"gwenchana?" wajahnya sangat khawatir.
"o-oh, gwenchana" aku mengangguk, dan ia perlahan melepaskan tangannya yang dari tadi melingkar erat di pinggangku membuat tubuhku menempel sempurnya di tubuh atletisnya.
ia tersenyum santai "syukurlah" ucapnya
aku melihatnya dan menggerutu dalam hatiku 'bagaimana bisa dia sesantai itu setelah ia mengulang lagi insiden itu. bahkan kali ini tubuhku sangat dekat dengannya'
"wae geure?" tanyanya memecah lamunanku
"ha? a-ani. tidak ada apa apa. hihi" kekehku kikuk
kamimelanjutkan perjalanan yang sempat tertunda tadi. Namun, detak jantungkutak kunjung stabil. Jika ku perhatikan dari tadi, banyak sekali gadis gadismuda yang memperhatikannya dengan kagum. Terkadang mereka berteriak teriakkecil, dan memuji ketampanan seungcheol. Namun sang namja sama sekali tidakmemperhatikan gadis gadis itu, melainkan hanya melihat lurus ke depan.Terkadang melihatku dan tersenyum sekilas. Dan melanjutkan perjalananlagi.
Dia sangat keren menurutku, dia tidak pernah memalingkan pandangannya sekalipunada wanita yang cantik dan seksi di depannya. masih sama seperti dulu.
Kami terus berjalan, sampai kami menemukan kursi di pinggir jalan di antarapepohonan. Kami memutuskan untuk duduk disana, menikmati udara yang lumayansejuk karna kita berada di bawah pohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And My Classmate
Fanfictionhan yorin, yang bertemu dengan 3 namja tampan yang pernah menjadi classmatenya. ada beberapa perasaan yang tak tersampaikan ketika mereka masih satu sekolah. akankah hal itu terungkap setelah mereka bertemu??