1

7 1 0
                                    

Kim Mingyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Mingyu

dia adalah kim mingyu, murid paling cerdas sekaligus ketua kelas di kelas kami. tak heran jika dia sudah menjadi dokter ahli bedah di salah satu rumah sakit terkenal di seoul. dia tidak banyak berbicara dan bijaksana. terkadang aku memintanya untuk membantuku mengerjakan tugas, dan dia mau membantuku. kami tidak terlalu dekat, tapi ia sangat peduli pada semua orang. mungkin, tapi aku selalu merasa bahwa ia sangat peduli padaku. entah itu hanya perasaanku saja atau memang dia memperlakukanku berbeda.

contohnya, aku sering menemui makanan dilaciku. aku selalu melihat tugasku selesai dengan sempurna ketika aku tak sengaja tertidur di kelas. tekadang dengan tiba tiba ada roti dan susu di mejaku ketika aku datang. dan aku pernah melihatnya memasukkan sesuatu ke laciku, dan setelah aku memeriksanya. ternyata bukan hal yang menyeramkan, melaikan sebatanng coklat berpita dan susu stroberry kesukaanku. ada apa dengannya

dan setelah sekian lama tidak bertemu. inilah pertama kali aku menemukannya

~~~~~

"eonni good morning" sapa mira di kasir tepat setelah aku membuka pintu caffe.

aku tersenyum membalas senyum manisnya "good morning mira~ya" balasku. aku menghampirinya, dan meletakkan tasku di sebuah meja yang tak jauh dari sana. dan sudah biasa aku meletakkan tasku disana. aku melihat mira yang dari tadi terus melihatku dengan senyuman yang aneh.

"wae?" tanyaku mencoba mencari tahu

ia tertawa ringan dan semakin lebarkan senyumnya "mmmm eonniiiii. kemarin itu siapa? namjachingueyo?" godanya menyenggolku

"namchin apanya?" bantahku "yak, dia itu teman sekelasku dulu" jelasku pada mira

"tapi eonni menyukainya bukan?"

deg

tiba tiba saja jangtungku berdegub kencang, aku sedikit terkejud dengan ucapan mira. apa ini? apa benar aku menyukainya? ahh tidak tidak

"eonni" mira menepuk pundakku dan menyadarku dari lamunanku. "eonni wae geureyo?"

"ah, tidak. aku tidak apa apa" ucapku gelagapan. lagi lagi mira tersenyum aneh.

"benar, eonni menyukainya." tegasnya

"anii, apa yang kau bicarakan" bantahku sembari melambaikan kedua tanganku menegaskan bahwa jawabanku itu tidak. "aku memang sangat dekat dengannya dulu" ucapku mulai bercerita "kami selalu duduk satu bangku dengannya. dia orang yang sangat ceria menurutku. dan sikapnya sama sekali tidak berubah" aku menunduk tersenyum.

mira tertawa "eonni menyukainya" godanya padaku "kau melakukannya lagi" kesalku, mira tertawa lepas, dan akupun ikut tertawa karnanya. ya begitulah cara kami bercanda, seperti seorang kakak dan adik. layaknya seorang saudara kandung, sebuah hubungan saudara yang sama sekali tidak pernah kurasakan sebelumnya. ya karna aku memang anak tunggal.

namun di tengah tengah bercandaan kami. tiba tiba mira memegang perutnya dan memekik kesakitan. "mira~ya, mira~ya. gwenchana?" tanyaku khawatir

"aakkhhhhh, eonnii s-sa-sakit" ia terjatuh dan masih kesakitan. aku semakin bingung. buru buru aku menelfon ambulan dan berteriak meminta bantuan kepada karyawanku. aku sangat panik, aku tak tau apa yang harus aku lakukan. aku bingung. aku tidak tega melihatnya seperti ini, air mataku meluncur begitu saja tanpa permisi. aku takut sesuatu yang buruk terjadi padanya.

.

.

.

Me And My ClassmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang