Chan dan woojin sudah kembali kerumah, mark mengabari mereka jika jinyoung dan bambam sudah bisa menerima pernikahan itu...
"Bunda~ aku rindu bunda"
Begitu sampai di depan rumah, woojin langsung berteriak histeris menghambur kedalam pelukan sang bunda
"Chanie~, tak rindu pada mami mu?" Bambam tersenyum merentang kan tangan nya lebar-lebar
"Tentu saja aku rindu" Ucap chan lalu memeluk maminya itu
Mark dan jaebum hanya tersenyum lebar menyaksikan mereka
.
.
"Bam, aku ingin mereka tinggal dengan ku"
"Tidak bisa! Mereka harus tinggal dengan ku pokoknya!"
Pertengkaran itu terjadi lagi setelah sekian lama. Mark dan jaebum menghela napas kasar "merepotkan" gumam jaebum
"Dengan ku!"
"Tidak bisa! harus dengan ku!"
"Tidak"
"M-mami" Akhirnya chan bersuara. Keduanya berhenti dan beralih menatap chan
"Hmm, sebenarnya kami ingin tinggal sendiri mami.. bunda" Ucap chan, otomatis jinyoung dan bambam kompak menolak keinginan chan itu, namun woojin mencoba meyakinkan kedua ibu tersebut "begini mami, bunda... Aku..." Tiba-tiba pipi woojin bersemu "aku mau menjadi istri yang sesungguhnya untuk chan"
"Memangnya kau bukan istri sesungguhnya chan?" Tanya bambam tidak paham, woojin segera menyangkalnya "b-bukan seperti itu mami, maksud ku.. Jika aku terus disini, aku tidak bisa mandiri,aku pasti akan terus-menerus melibatkan bunda dan juga mami dalam urusan rumah tangga.. Jadi aku ingin punya rumah sendiri sekalian belajar bagaimana menjadi istri yang baik seperti bunda dan mami" Ucap woojin sedikit malu bahkan wajah nya memerah saat menyebutkan kata istri...
"Luar biasa... Menantu idaman sekali" Goda bambam padanya membuat semburat merah di pipinya semakin kelihatan
Jinyoung dan bambam terkekeh jahil "baiklah kalau itu kemauan mu, kami hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kalian" Bambam mengangguk setuju dengan jinyoung
Chan dan woojin saling berpandangan sebelum akhirnya tersenyum lega
"Terima kasih bunda, mami. Aku janji akan menjaga woojin.. tidak akan kubiarkan siapapun menyakiti nya... bahkan seekor nyamuk pun tidak akan berani menyentuh nya" Chan merangkul woojin dan tersenyum lebar pada keduanya
Bambam memutar bola matanya malas, anaknya itu selalu saja berlebihan dan bucin seperti mark
***
Woojin menghirup udara segar lalu menghembuskan nya pelan kemudian tersenyum lebar memasuki gerbang taman kanak-kanak yang entah sudah berapa bulan ia tidak menginjakkan kakinya disana.
"Woojin sunbae~" Sapa yuna, salah satu guru yang juga mengajar di tk itu, woojin melambaikan tangan padanya dan terus berjalan masuk ke ruang guru,
Saat memasuki ruangan itu, woojin langsung disambut dengan sorakan oleh para pengajar lainnya
"Akhirnya guru kesayangan kita kembali"
"Ah~ woojin-ssi kami rindu pada mu"
Jihyo, sana dan momo, Tiga teman woojin itu berlarian menghampirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Bear [WOOCHAN] ✔
Fanfiction[ CHAN ❤ WOOJIN ] Kisah kim woojin seorang guru Tk berhati mulia yang dikelilingi oleh anak-anak yang sangat menyayangi nya. Kecintaan woojin terhadap anak kecil menggerakkan hati nya untuk membuat sebuah panti bagi anak-anak yang terlantar. Dia ju...