chapter 13

1.7K 264 39
                                    

Chan dan woojin kini berada di panti, pasalnya pagi tadi mereka mendapat kabar stay house diserang oleh orang-orang tak dikenal, mereka mencoba menghancurkan rumah para anak-anak terlantar itu untuk menakut nakuti, untung nya jamie sebagai pengurus bisa mengusir mereka

Woojin sangat shock, ia tak menyangka hal seperti ini akan terjadi.

"Syukur lah, kalian tidak apa-apa"

Anak-anak malang itu memeluk woojin, mereka ketakutan dan woojin bisa merasakan. ia peluk anak-anak tersebut dengan kasih sayang

"Kalau begitu, untuk sementara kami akan tinggal disini" Ucap chan, woojin mendongak menatap chan lalu mengangguk

Diruang kerja nya jeongyeon tampak mengamuk pada keempat anak buah nya

"Dasar tidak becus!"

Keempat nya menunduk

"Pergilah, aku muak melihat kalian!"

Dengan tergesa-gesa keempat nya berlarian keluar

Jeongyeon membanting segala yang ada didekat nya melepas semua emosi, lagi-lagi rencana nya gagal untuk mendapatkan tanah panti itu

"Seperti nya aku harus bertindak sendiri"

Ia menyeringai, sebuah ide gila terlintas dipikirkan nya

Chan dan woojin tidur saling berhadapan, woojin tampak gelisah dan chan melihat nya, tangannya bergerak membawa woojin agar lebih dekat

"Ada apa?" Tanya chan pelan

Woojin menyembunyikan wajahnya didada bidang sang suami

"Apa benar jeongin yang melakukan ini semua?" Woojin menghela "aku tak yakin" lanjut nya

Tangan chan bergerak mengusap lembut surai hitam istrinya "tidak usah dipikirkan, dia hanya anak kecil"

Woojin mendongak menatap mata sang suami "oh ya, kau belum jelaskan pada ku, dimana kau mengenal bocah itu"

Chan terkekeh sebelum mencium kening si beruang lalu mulai bercerita pada nya

Hari itu jalanan sangat macet ditambah hujan deras. Chan yang memang tidak tahan dengan kemacetan itu mencoba menyalip kendaraan lain, namun aksinya tersebut terhenti ketika seorang pemuda berseragam sekolah masuk begitu saja ke mobilnya..

Dengan angkuh si pemuda duduk dikursi belakang

"Jjy high school" Ucap nya tanpa menolah pada chan, matanya tak lepas dari benda persegi yang ia genggam

Chan menatap pemuda itu tajam

"Tunggu apa lagi, buruan jalan! Pak"

Chan menghela napasnya, walaupun begitu ia tetap melajukan mobilnya dan berhenti di depan sekolah elit sesuai permintaan si pemuda

Pemuda itu lantas turun tanpa mengucapkan sepatah katapun ke bangchan

Bangchan ikut turun membuat si pemuda heran "biayanya sudah ku kirim ya... Apa lagi?"

Chan tergelak miris "seperti nya kau perlu belajar bagaimana cara mengatakan 'terimakasih' pada seseorang"

Pemuda itu tertawa keras  "seorang Yang jeongin tidak pantas mengucapkan terimakasih pada siapapun,, apalagi terhadap orang-orang kelas bawah... sangat tidak pantas"

Lalu ia mengecek kembali notifikasi di ponsel nya, dan ternyata itu pesan dari abang go-stray yang ia pesan. Jeongin menggigit bibir bawahnya 'ah sial ternyata orang ini bukan supir.. pantas saja tampan' ucapnya dalam hati

Ia menegakkan kepala nya, tersenyum angkuh pada chan "ternyata aku salah orang, jadi sebagai gantinya aku akan tetap bayar, berapa?"

Jeongin berjalan mendekat kearah chan sambil meronggoh kantong tas nya tanpa memperhatikan jalan yang licin habis disiram hujan

Pemuda manis nan angkuh itu terpeleset, chan yang orang nya memang kelewat sigap berhasil menangkap tubuh jeongin agar tak jatuh

Namun posisinya membuat jeongin deg-degan

Tangan chan yang memeluk pinggang ramping nya otomatis jeongin juga mengalungkan lengannya di leher suami orang itu (takut jatuh)

Namun yang membuat mereka salah tingkah adalah ketika bibir si pemuda manis mengenai pipi chan

Kejadian itu sangat cepat, chan segera melepas bocah tersebut takut akan menimbulkan salah paham

Jeongin terdiam ditempat nya, jantungnya berdebar tak karuan 'a-apa ini yang namanya cinta pada pandangan pertama?'

Chan berdehem "kalau begitu saya pamit, lain kali hati-hati" Setelah nya chan melenggang begitu saja

Jeongin memegangi dadanya bahkan ia masih setia memandangi mobil pria tampan yang sayang nya sudah jadi suami orang itu

Woojin cemberut mendengar cerita chan soal pertemuan nya dengan si bocah songong

"Gimana rasanya dicium bocah manis? Enak?"

Chan tahu sang istri sedang cemburu, ia terkekeh pelan lalu mencuri ciuman dibibir tipis yang sedang cemberut "ini lebih enak" ,, woojin senyum..

"Tapi yang sempit dibawah sana jauh lebih enak" bisik chan sensual ditelinga woojin.. ditatapnya chan yang sedang menyeringai,,

Woojin balas menyeringai"Lalu apa lagi yang kau tunggu?"

Dengan sangaja ia menggoda bagian selatan chan dengan lutut nya, menggigit bibir tipisnya sensual berupaya membangkitkan gairah sang suami

Jika sudah begitu, siapa yang akan menolak? Bahkan macan kenyang pun akan memakannya, apalagi kalau macan yang sedang lapar?

Siap-siap digempur sampai pagi mamah beruang :)

.......

TBC

STAYYY~ JANGAN LUPA STREAMING MV MIROH NTAR MALAM YA! FIGHTING 💪💪💪🔥🔥🔥🔥

KITA PASTI BISA!

Oh ya next kayaknya bakal ending

jan lupa vote+comment

Jan jadi siders :(

Thank you ❤

My Lovely Bear [WOOCHAN]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang