Flashback
Seoul, 2003
Seorang ibu dan anaknya sedang berlari di bawah hujan deras. Anak laki-laki itu memegang erat tangan ibunya. Seolah tak ingin dilepaskan, ia terus menguatkan genggamannya. Ibunya pun begitu.
Sampai keduanya berhenti di depan sebuah rumah yang besar. Sang ibu berlutut di depan anak laki-laki itu dan menyelipkan sebuah kertas kedalam saku jaketnya. Kini matanya tertuju pada anak laki-laki itu.
"Baejin, hujannya semakin deras kita berteduh disini dulu ya, tunggu eomma mau pergi sebentar membeli payung dan susu coklat panas kesukaan Baejin"
"Eomma jangan pergi, Baejin takut sendirian"
"Eomma nggak akan pergi, sayang, eomma akan tetap di hati Baejin", wanita itu menunjuk ke jantung anak laki-laki itu.
"Eomma, Baejin mau ikut aja, Baejin nggak mau sendirian"
Tapi wanita itu berdiri dan berniat meninggalkan anak laki-laki itu. Ia berusaha sekuat tenaga menyembunyikan air matanya yang menetes, beruntung hujan lekas menghapusnya. Ia berjalan cepat menjauh dari sana.
"Eomma, Baejin ikut aja ya", anak laki-laki itu berusaha meraih tangan ibunya tapi ia tak sampai. Ia setengah berlari mengejar wanita itu.
"Eomma!!! Baejin ikut"
Tapi ia berbalik dan menangkis tangan anaknya sendiri.
"Baejin, pergi!! Eomma bilang tunggu disana!! Baejin jangan mengikuti Eomma lagi!!"
Pergi!! Jangan mengikuti eomma lagi!!
Baejin menyerah, sambil memegang jaketnya. Ia berjalan kembali ke rumah besar itu, menunggu ibunya yang tak pernah kembali. Rumah besar yang sebenarnya adalah panti asuhan tempat ia akan menghabiskan 2 tahun hidupnya disana. Ia masih terlalu kecil untuk bisa membaca papan nama di depan rumah itu.
Ia duduk lalu menunggu, menunggu, dan menunggu sampai matanya lelah. Dan ia tertidur dengan jaket dan kertas yang ibunya selipkan disana.
ㅡ
Keesokan harinya, seorang wanita paruh baya membangunkan Baejin dari tidurnya. Ia adalah pemilik panti asuhan sekaligus ibu yang menjaga anak-anak di panti itu. Ia membawa Baejin masuk ke rumah dan mengeringkan badannya. Ia memberikan Baejin makanan dan membiarkan ia tidur di salah satu kamar panti. Ia bertanya-tanya siapa Baejin dan mengapa ia tertidur di depan panti.
Semua pertanyaan itu terjawab, ketika salah satu pegawai panti menemukan surat di jaket Baejin dan memberikannya pada wanita itu.
Kepada ibu pemilik panti.
Sebelumnya saya minta maaf karena tidak bisa menemui anda langsung. Saya sangat malu jika harus bertemu dengan Anda, karena saya meninggalkan anak saya yang sangat saya sayangi di depan panti anda. Ibu yang sangat tidak bertanggung jawab. Benar, tetapi keadaan memaksa saya. Saya memiliki masalah yang sangat rumit. Suami saya baru saja meninggal 3 bulan yang lalu. Kami memiliki hutang dimana-mana. Semakin hari semakin sulit untuk hidup. Saya berniat menitipkan anak saya, Bae Jinyoung, kepada Anda sampai kehidupan saya membaik.
Terimakasih.
ㅡ
Baejin tumbuh menjadi anak yang ceria. Ia sangat cepat belajar dan beradaptasi. Seringkali ia bertanya, kapan ibunya menjemputnya. Tapi pemilik panti selalu menjawab.
"Eomma akan datang kok Baejin sabar ya"
Baejin masih percaya ibunya akan datang menjemputnya. Suatu hari nanti, ibunya akan datang membawanya pulang kembali ke kehidupan sedia kala.
ㅡ
Setahun.
Dua tahun.
Waktu berjalan seiring dengan Baejin yang terus tumbuh. Ia mulai jarang bertanya tentang keberadaan ibunya. Dan itu sedikit membuat pemilik panti dan pengasuh yang lain lega. Karena mereka berat harus terus berbohong pada Baejin.
ㅡ
Suatu hari ada pasangan muda yang ingin mengadopsi seorang anak. Yoon Raemi dan Min Yoongi. Mereka ingin mengadopsi anak laki-laki yang berusia 4-5 tahun supaya jarak usianya tidak terlalu jauh dengan Min Hana, putri mereka.
Pemilik panti meminta salah satu pengasuh untuk memanggil Baejin ke ruangannya.
"Hana, sebentar lagi, ada kakak yang mau kenalan sama Hana"
"Kakaknya baik ma?"
Sebelum Raemi menjawab, Baejin sudah hadir di ruangan itu.
Hana dan Baejin saling memandang. Untuk pertama kalinya.
"Halo", sapa Baejin pada Hana dan menyodorkan tangannya.
"Halo, kak, aku Hana", jawab Hana dengan suara manisnya. Suara yang akan menjadi suara favorit Baejin.
Pemilik panti mempersilahkan keluarga kecil ini berkenalan lebih jauh dengan Baejin. Ia membiarkan Hana bermain dengan Jinyoung diluar dan melihat keduanya bisa akrab. Itulah tujuannya, supaya Baejin bisa nyaman dengan keluarga barunya, kenyamanan Baejin adalah hal utama karena ia harus merasa diterima oleh keluarga Yoongi.
"Kak, Hana pengen main tiap hari sama kakak, dirumah Hana kesepian"
"Kakak juga mau nemenin Hana main setiap hari"
Yoongi dan Raemi lega melihat tingkah lucu keduanya. Hal ini semakin meyakinkan mereka untuk mengadopsi Baejin.
Dan sejak hari itu. Bae Jinyoung telah berubah berganti menjadi Min Jinyoung.
ㅡ
KAMU SEDANG MEMBACA
My Step Brother
FanfictionKak, kakak sakit ya?" Yang kudapat hanya diam. Raut wajah kakakku berubah. Ia seperti ingin mengatakan sesuatu tapi ia berusaha keras mengucapkannya. Aku berdiri dan memeluk kakakku dari depan. Dan kini aku letakkan tanganku di kedua pipinya. Aku me...