Chapter 12

1.3K 96 0
                                    

Flashback

2005


Aku menyusuri jalan menuju panti asuhan tempat aku menitipkan anakku. Waktu berjalan begitu cepat, hingga tak terasa sudah 2 tahun sejak aku meninggalkannya disini dengan cara yang menyedihkan. Jahat dan sangat tidak bertanggung jawab. Tapi itu demi kebaikannya, aku tidak ingin anakku harus hidup kesusahan dan penuh derita. Aku membiarkannya kedinginan seorang diri sampai ibu panti menemukannya keesokan paginya.

"Sabar ya sayang, eomma akan menjemputmu saat semuanya lebih baik"

Aku masih mengingat kata-kataku saat itu. Kini aku melangkahkan kaki dengan mantab. Usaha bisnisku sudah berkembang dan aku sudah memeliki rumah sendiri. Tidak besar tetapi cukup untuk kami berdua tinggal.


Aku memasuki gerbang panti dengan keraguan.

Apa aku diterima disini?

Apa mungkin mereka akan membiarkan aku mengambil kembali anakku setelah aku tega meninggalkannya?

Pikiran itu menghantuiku.

Tapi tekadku sudah bulat. Aku ingin anakku kembali ke pelukanku.


Aku dipersilahkan masuk dan menunggu di ruang pemilik panti. Aku menunggu sekitar 5 menit dan disambut wanita paruh baya yang kupikir adalah pemilik panti.


"Selamat datang, ada yg bisa saya bantu, Nyonya?"

Aku menjelaskan maksud dan tujuanku. Wanita itu memang tidak menolak jika aku ingin mengambil anakku. Tetapi ia justru meminta maaf karena anakku telah di adopsi oleh keluarga Min seminggu yang lalu.

Pemilik panti bersikeras untuk tidak memberitahu keberadaan keluarga Min. Dengan alasan itu adalah peraturan panti untuk tidak memberitahukan informasi tentang keluarga baru anak panti yg diadopsi kepada siapapun termasuk ke ibu kandungnya.


"Saya tidak bisa banyak membantu, tetapi jika anda memaksa, saya hanya bisa memberikan ini"

Pemilik panti memberikan foto keluarga Min dan Jinyoung sesaat sebelum meninggalkan panti.


"Dr Yoon? Apa benar ini Dr Yoon Raemi?", tanya wanita itu pada pemilik panti.

"Bagaimana Anda mengenal beliau?"

"Saya adalah salah satu pasien Dokter Yoon"


"Saya sangat beruntung Jinyoung diasuh oleh wanita yang sangat penyayang seperti beliau"

"Tentu, saya berharap Anda bisa mengerti dan tidak membuat langkah yang salah, Nyonya, karena Jinyoung tampaknya sudah bahagia dengan keluarga barunya"


"Saya tidak bisa berjanji, tetapi saya tetap bersyukur Jinyoung menemukan orang tua yg tepat"


Flashback end

My Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang