Chapter 6 | Memendam
Arthan akhirnya keluar dari ruang perawatan dengan perban di perutnya. Wajahnya tampak lelah, tetapi ia tersenyum ketika melihat Natalya. "Nat, kamu masih di sini?" tanya Arthan, ada nada khawatir di suaranya.
Natalya berdiri dan menghampiri Arthan, "Iya, aku khawatir sama kamu. Gimana, kamu baik-baik aja kan?"
Arthan menghela napas. "Aku udah minta dokter untuk ngobatin lukanya. Tapi kamu harus pulang sekarang. Aku antar ya?"
Natalya menggeleng. "Aku gabisa ninggalin kamu gitu aja. Aku pengen nemenin kamu sampai kamu baik-baik aja."
Gilang menambahkan dengan nada santai, "Udah larut malam, Nat. Dan situasi di sini belum stabil. Arthan bilang lo harus pulang, jadi mendingan lo ikut Daryl."
Arthan menatap Natalya dengan tatapan serius. "Aku baik-baik aja, sayang. Kalau kamu tetap di sini, kamu malah jadi nambah stres."
Daryl menambahkan, "Bener, Nat. Lo pulang sekarang, trus istirahat. Arthan pasti gak mau ngeluat lo capek. Dia bakal ngerasa lebih tenang kalau tahu lo juga baik-baik aja."
Natalya merasa tertekan. "Tapi..."
"Percaya sama aku," Arthan memotong, "Aku bakal hubungi kamu kalo ada perkembangan. Sekarang kamu pulang, ya?."
Natalya akhirnya mengalah dan mengangguk. "Yaudah. Tapi jangan lupa kabarin aku,"
Arthan tersenyum. "Iya, ..."
Daryl kembali mengeluarkan suara, "Bos kunci lo dimana? Gue aja yang anter. Lo harus istirahat." Arthan memicingkan matanya.
"Gue bisa anter dia sendiri kok."
Natalya gelagapan "E-enggak. Jangan Arthan, aku pulang sama Daryl aja. Kamu istirahat ya?"
Arthan pun mengalah. Ia melempar kunci mobilnya pada Daryl. "Jaga cewek gue baik-baik."
"Siap."
Mereka pun pergi meninggalkan Arthan.
Natalya pergi dari rumah sakit dengan hati yang berat, merasa cemas akan kondisi Arthan. Ia berharap bisa beristirahat dan berdoa agar semuanya baik-baik saja.
Di luar rumah sakit, Daryl memperhatikan wajah Natalya yang tampak pucat. Sepertinya gadis itu kelelahan. "Lo baik-baik aja kan?" tanya Daryl memastikan. Ia juga membukakan pintu untuk Natalya.
Natalya mengangguk lemah, merasa masih agak cemas. "Iya, makasih, Dar. Aku capek banget."
Daryl membantu Natalya masuk ke dalam mobil dan kemudian duduk di kursi pengemudi. Dia menyalakan mesin dan memulai perjalanan.
Di dalam mobil, Daryl berusaha menghibur Natalya dengan cara santai. "Jangan khawatir, Gevano pasti bakal baik-baik aja. Dan Arthan juga cuma luka-luka sedikit.
Natalya menghela napas. "Aku cuma nggak bisa tenang sampai mereka bener-bener sembuh."
Daryl mengangguk. "Kita semua juga berharap yang terbaik. Tapi lo juga harus jaga kesehatan, Nat. Jangan sampai malah jatuh sakit karena stress."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fidanzata (New)
أدب المراهقين[FOLLOW AKUN INI TERLEBIH DAHULU SEBELUM BACA] Nyari/Suka cerita yang isinya bikin baper, bikin nangis, bikin salting, campur aduk, marah, cerita ini jawabannya heheheh... Please kalo nggak suka alurnya jangan banyak komentar, cukup skip aja berarti...