[FOLLOW AKUN INI TERLEBIH DAHULU SEBELUM BACA]
Nyari/Suka cerita yang isinya bikin baper, bikin nangis, bikin salting, campur aduk, marah, cerita ini jawabannya heheheh...
Please kalo nggak suka alurnya jangan banyak komentar, cukup skip aja berarti...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
note: kalo ada bahasa yang kurang dimengerti / typo bisa langsung komen ya<333
Lego follow instagram: @helloimiia
Chapter 15| Orang Misterius
Arthan berdiri di tengah ruangan yang diterangi oleh cahaya lampu redup. "Genior emang perlu di basmi, sih," kata Arthan, suaranya penuh penekanan.
Temannya mengangguk pelan, seolah menyadari keseriusan situasi tersebut. "Mereka gak akan pernah kapok, sampe apa yang mereka inginin tuh kesampean," kata Kevin, dengan nada yang mengisyaratkan bahwa hanya tindakan drastis yang bisa menghentikan ancaman tersebut.
Dion, yang duduk di sisi meja dengan ekspresi serius, menambah, "Apa perlu kita cari tahu siapa dibalik semua ini? Yang bikin Genior dan Thandr jadi bermasalah sampe sejauh ini."
Arthan menggelengkan kepala, menatap tajam ke arah Dion. "Gak perlu, percuma. Renaldi dan Alfito udah mati. Kita cuma perlu kasih pelajaran sama anak-anak Genior yang lainnya," jawabnya dengan tegas.
Arthan meraih sebuah dokumen dari meja dan membentangkannya di depan Dion, menunjukkan foto-foto dan data tentang anggota Genior lainnya.
"Kita udah tahu cukup banyak tentang mereka," kata Arthan sambil menunjuk ke data yang tertera.
Arthan melirik Daryl yang berada di sampingnya. "Lo udah coba cari pendekatan sama Alena?" tanya Arthan pada Daryl.
Daryl berdehem, menatap ke arah dokumen di meja sebelum menjawab, "Gue masih cari waktu yang pas. Gak mungkin juga gue langsung deketin dia cuma buat ambil info Genior."
Arthan mengangguk, tampak merenung sejenak. "Lo harus bisa main cantik. Dia kunci utama kita."
Daryl menghela napas panjang. "Gue ngerti. Gue bakal coba cari cara yang lebih halus untuk deketin dia. Tapi kita juga harus siap sama risiko kalau dia curiga atau malah nolak."
"Jangan sampe cewek gue kebawa. Inget!" kata Arthan memperingati hal tersebut berulang-ulang kali.
Daryl mengangguk dengan serius. "Mulai besok gue deketin Alena," ujar Daryl, menegaskan keputusan finalnya.
"Bagus."
"Jadi kalian semua aman kan? Gue mau ke rumah Natalya lagi."
"Iya-iya bucin mah beda," kata Gilang, lalu melanjutkan, "Btw gimana cewek baru lo, berhasil ngucapin good morning tadi pagi?"
Kevin merengut, "Bocor mulut lo, Gil."
Arthan, yang penasaran, mengangkat alis sebelahnya, "Siapa?"
Gilang melanjutkan dengan nada bercanda, "Ada lah, dia suka sama tante-tante."
Suasana menjadi riuh dengan tawa mereka. "HAHAHAHA..." tawa mereka pecah, sementara Kevin tampak kesal.