Whore (part 1)

2.6K 165 2
                                    

Genre : dark

Rate : Mature

Pairing : Kaisoo - Chansoo - Hansoo

Typo bertebaran
.
.
.
.

Jangan lupa vote ya
.
.
.
.

Happy reading
.
.
.
.

...



Dunia memiliki luas yang tak bisa terhitung oleh jari. Memiliki rahasia yang bahkan masih tak diketahui rahasia apa itu. Dunia itu penuh misteri, yang dapat membuat anak manusia selalu ingin tahu. Manusia, selalu serakah tak mau melihat saudara-saudaranya yang lain. Dunia dan manusia, perpaduan pas yang saling bersimbiosis.

Dunia tak selamanya indah, ribuan bahkan jutaan manusia dalam satu negara masih merasakan kejamnya hidup di dunia. Kehidupan itu bahkan lebih tak manusiawi dibanding siksaan yang diberikan oleh ibu tiri. Kehidupan memaksa para gadis menjajakkan dirinya hanya demi sesuap nasi dalam sehari.

Do Kyungsoo, seorang gadis malang yang baru saja lulus sekolah menengah atas telah mengecap bagaimana getirnya kehidupan di dunia. Kuliah, bahkan untuk dia makan saja sulit, bagaimana untuk kuliah. Kyungsoo hanya gadis yatim piatu, dengan sejuta kebaikannya, mengasuh anak-anak terlantar di rumah peninggalan orang tuanya. Lalu mengapa ia bangkrut? Kyungsoo yang malang tak tahu bahwa semua kekayaan orang tuanya hanya milik atasannya, yang tentu saja akan kembali pada sang pemilik, hanya rumah dan isinya sajalah yang mampu dibeli orang tua Kyungsoo.

Kyungsoo POV

Menghidupi diriku bersama tiga anak yatim piatu sepertiku bukanlah hal yang mudah. Meski dalam seharu aku harus bekerja serabutan, upah yang kudapat pasti tak akan cukup untuk sekedar makan tiga kali dalam sehari. Jujur, aku tak ingin peduli pada mereka, namun keterbatasan yang mereka miliki membuat sisi hatiku menjadi tersentuh untuk membantu mereka menjalani hidup yang pahit ini.

Aku baru berulang tahun satu bulan yang lalu. Kini umurku genap 19 tahun, bisa dikatakan aku telah dewasa. Harusnya aku kuliah, namun bagaimana lagi, hanya sekedar makan pun aku kesulitan mendapatkannya.

"Soo sayang, apa kau tak lelah dalam sehari harus bekerja paruh waktu selama 15 jam?" Luhan, pemilik cafe bertanya padaku.

Jika aku boleh jujur aku sangat lelah, tapi pantaskah aku mengeluh jika keadaanku memang perlu untuk berjuang. Ku hembuskan napas dan menggelengkan kepalaku, Luhan eonni, dia hanya menyunggingkan senyuman yang ku yakin ia iba padaku.

"Eonni, haruskah aku menjual diriku untuk hidup, aku rasa aku sudah tak sanggup" Aduku pada Luhan.

Luhan mendekatiku, mengelus suraiku dan mengecup pucuk kepalaku. "Hiduplah denganku, tinggalkan anak-anak itu di panti asuhan, maka kau tak perlu menjual dirimu Kyungsoo"

Jawaban yang paling kubenci. Luhan, ia terobsesi memilikiku, kelainan seksualnya yang menjadikan dia begitu tertarik padaku.

"Ah.. Lu jie, ku mohon hentikan omong.... hmmmph"

Sial, dia melumat bibirku. Jujur aku ingin keluar dari cafe itu, namun, bagaimana aku mendapatkan sesuap nasi bila aku tak bekerja di sana.

...

Pukul sebelas malam, dan aku masih enggan untuk mengajak kakiku kembali ke rumah. Aku duduk termenung di halte yang tepst di depannya berdiri club mewah yang biasa dikunjungi oleh orang-orang kaya. Aku hanya mampu memperhatikan orang yang keluar masuk ke sana, melihat para jalang yang telah menyambut tamu di pintu masuk. Aku yakin ada ratusan jalang yang bekerja di sana, menjual tubuhnya dari harga murah hingga selangit. Aku hanya bisa menghembuskan napas beratku.

JUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang