Setelah menunggu beberapa jam,akhirnya mereka pun sampai di pulau pribadi keluarga Uchiha.Ternyata disana sangat luas,entah berapa hektar pulau itu.
Sakura dkk beserta Sasuke dkk pun turun dari kapal dan disana sudah disambut oleh keluarga Sasuke,dan suara wanita parubaya lah yang pertama terdengar.
"Sasu-chan!!!"teriak seorang wanita parubaya
"Sasu-chan?"bingung Sakura
Sementara Sasuke hanya mendecak kesal karena dipanggil begitu
"Sasu-chan,ibu merindukanmu!!"
"Ck ibu,berhenti memanggilku begitu"
Yah,wanita itu bernama Uchiha Mikoto,ibu dari Sasuke dan Itachi.Dia terlihat masih sangat cantik dan muda,kau tidak akan percaya jika dia sudah berkepala tiga.
Ibu Sasuke tidak menghiraukan ucapan Sasuke dan hanya memeluknya,dan tanpa sengaja ia melihat seorang perempuan berambut pink yang sedang memegang tangan Sasuke,melihat itu Mikoto menjerit senang.
"Kyaaa Sasu-chan,siapa dia? Dia cantik sekali."sahut Ibu Sasuke senang
"Hm,Ibu perkenalkan dia Sakura."sahut Sasuke
"Haruno Sakura,salam kenal tante."sahut Sakura sambil menunduk
Mikoto yang melihat sikap Sakura yang sangat sopan langsung menyukainya dan memeluknya.
Sakura terkejut.
"Wahh kamu cantik sekali Sakura-chan,aku Uchiha Mikoto.Panggil Mikoto baa-san ya"sahut Mikoto
"I-iya Mikoto-baa san."sahut Sakura gugup
Mikoto pun melepaskan pelukannya pada Sakura lalu menyapa teman Sasuke yang lain.
"Ah maaf ya,kalian teman-teman Sasuke ya?"
"Ia tante"sahut mereka
"Begitu ya,semoga kalian nyaman ya,"sahut Mikoto senang
"Ah Naruto,keluargamu mana?"tanya Mikoto
"Ibu dan ayah akan kesini sebentar lagi baa-san"sahut Naruto
"Begitu ya,kalau begitu ayo sekarang kita ke villa."ajak Mikoto lalu berjalan duluan ke villa diikuti Sasuke dkk dan Sakura dkk.
Selama perjalan,sakura tidak sengaja melihat sesuatu dibalik pohon beringin.Disana berdiri seorang anak perempuan dan wanita yang masih sangat cantik tapi badan mereka penuh dengan darah sedang menatap ke arah Sakura.
Sakura yang melihat itu seketika gemetar hebat,lalu berjalan ke arah Temari dan Tenten.
"Tema,Tenten,c-coba k-kalian lihat ke arah pohon beringin itu.Ada sesuatu disana,"sahut Sakura takut
"Kau lihat apa Sakura? Pohon beringin yang mana?"tanya Temari sambil melihat sekitarnya
"D-disana.."sahut Sakura sambil menunjuk ke arah pohon beringin tadi.
Temari dan Tenten pun melihat ke arah yang ditunjuk Sakura,dan terkejut melihat seorang anak kecil dan wanita cantik tapi badan mereka penuh dengan darah dan terlihat menyeramkan.
"Siapa mereka itu?"tanya Tenten
"Entahlah,nanti kita tanya saja Sasuke.Apa ada suatu kejadian disini."sahut Temari
Ino dan Hinata yang melihat Temari,Tenten,dan Sakura berhenti ikut berhenti.
"Kalian kenapa berhenti?"tanya Ino
"I-ia,yang l-lain sudah pada jalan"sahut Hinata
"Ino,Hinata coba liat ke sana!"ucap Tenten menunjuk ke arah pohon beringin.
Ino dan Hinata melihat ke arah yang ditunjuk Tenten dan terkejut.
"Hi...a-apa itu?"sahut Ino takut
"M-mereka s-siapa Tema-chan?"sahut Hinata yang juga takut
"Kami juga tidak tau,sakura lah yang duluan melihatnya,"sahut Temari
"Dan sedari tadi kedua orang itu melihat ke arah kita."sambung Tenten
Mereka berlima pun melihat bersama ke arah pohon beringin itu,kedua hantu tersebut masih berada disana dan menatap mereka tajam.
"Kenapa mereka menatap tajam ke kita? Memangnya kita melakukan sesuatu yang salah?"tanya Ino
"Sepertinya tidak"sahut Sakura
"K-keliatannya mereka a-arwah ibu dan anak"sahut Hinata gugup
"Kau benar Hinata,tapi kenapa mereka ada disini?"sahut Tenten bingung
Disaat mereka sedang berpikir,terdengar suara Naruto yang memanggil mereka bersamaan kedua arwah ibu dan anak itu menghilang.
"Oi..kalian kenapa berhenti? ayo semuanya sudah pada sampai di villa"teriak Naruto
"Baiklah,kami akan kesana!"balas teriak Temari
"Kita bicarakan lagi nanti,dan bertanya pada Sasuke apa ada suatu kejadian yang terjadi disini dan berkaitan dengan kedua arwah itu atau tidak."sambung Temari
Sakura,Ino,Hinata dan Temari mengangguk setuju.
"Ayo pergi,nanti mereka bisa curiga"
Mereka pun berlari menyusul yang lain ke villa.
Sesampainya disana,mereka pun masuk ke dalam villa dan terlihatlah pemandangan yang sangat indah.Didalamnya sangat mewah dan sejuk sekali,membuat Sakura dkk betah disana.
"Ah,,disini nyaman banget."sahut Ino senang
"Kau benar Ino,bahkan terlihat mewah dan indah."sahut Sakura setuju
"Villa ini lebih bagus dari mansion ya.."sahut Tenten.
Mereka yang melihat kelakuan ketiga gadia itu tertawa,sementara Temari dan Hinata hanya tersenyum melihat kelakuan sahabat mereka itu.
"Syukurlah jika villanya nyaman,kamar kalian sudah disiapkan.Jadi kalian tinggal pilih ya.."sahut Mikoto
"Kalau begitu ibu permisi dulu,mau buat sarapan karena kakak dan ayah Sasuke akan segera datang "sambung Mikoto lalu beranjak ke dapur
Sakura dkk pun berjalan menuju ke kamar mereka,kebetulan satu kamar itu lima orang jadi mereka bisa bersama.Saat mereka sedang berjalan ke kamar mereka,Ino melihat sesuatu yang terasa familiar lalu berhenti dan memanggil teman-temannya.
"Minna.."panggil Ino
Sakura,Hinata,Temari,dan Tenten berhenti lalu menoleh ke arah Ino dengan wajah bingung.
"Kau kenapa pig?"tanya Sakura bingung
"Jidat ayo liat ini,aku merasa pernah melihatnya"sahut Ino
Mereka yang penasaran pun menghampiri Ino.
"Apa yang kau lihat sih"sahut Tenten
"Lihat gambar ini!"sahut Ino sambil menunjuk sebuah gambar.
"I-ini kan arwah ibu dan anak tadi."sahut Hinata
"Hah? Masa?"sahut Tenten tidak percaya
"I-ia c-coba kalian l-lihat baik-baik"sahuf Hinata
"Hm,Hinata benar.Itu gambar ibu dan anak yang kita lihat tadi"sahut Temari
"Tapi kenapa ada di dalam villa keluarnya Sasuke? Apa mereka termasuk keluarga nya?"tanya Sakura
"Mungkin Saja."jawab Temari
"Jadi? Apa yang akan kita lakukan?"tanya Ino
"Hm,soal gambar ini nanti kita akan tanyakan ke Sasuke.Sakura kau tanyakan lah ke Sasuke"sahut Temari
"T-tapi.."sahur Sakura gugup
"Sudahlah jidat,sasuke pasti mau memberitaumu.Kan dia menyukaimu"goda Ino
"A-apa t-tidak mungkin S-sasuke m-menyukaiku"sahut Sakura yang sudah merona
"Haha"tawa Ino
"Sudahlah,kau tanyakan saja Sakura.Ayo pergi."sahut Temari lalu berjalan ke kamar diikuti yang lain.
Setelah mereka menyimpan barang mereka,Sakura dkk pun turun ikut berkumpul bersama Sasuke dkk.
"Kalian kenapa lama sekali?"tanya Neji
"A-ah t-tidak ada apa-apa kok.kan wajar perempuan itu lama"sahut Tenten gugup
"Kau kenapa gugup begitu?"
"T-tidak kok"
"Sudahlah,ayo kita pergi ke luar.Disana ada tempat yang sangat bagus"sahut Shikamaru dan dengan tidak berdosanya langsung memegang tangan Temari.
"O-oi l-lepaskan,"protes Temari
"Cie..."goda Ino dan Tenten
"Sialan kalian."umpat Temari
Disaat melihat kelakuan teman-temannya,Sakura berpikir mungkin ini waktu yang tepat untuk bertanya.
"S-sasuke-kun"panggil Sakura
"Hm?"
"A-ano,a-ada yang ingin kutanyakan,"
"Apa?"
"B-begini,saat a-aku dan teman-temanku menuju ke kamar.A-aku melihat sebuah gambar seorang wanita dan anak kecil,aku berpikir mungkin mereka ibu dan anak."
"Lalu?"
"Kalau aku boleh tau,mereka siapa ya?"tanya Sakura Hati-hati
Sasuke yang tidak menjawab pertanyaan Sakura membuat Sakura takut karena sudah menanyakan hal yang seharusnya tidak ditanyakan.
"Sakura"panggil Sasuke datar
Sakura yang dipangggil menengok ke Sasuke dengan takut.
"Ikut aku."sahut Sasuke lalu menariknya keluar.
"E-eh?"bingung Sakura.
Sakura mengira Sasuke akan membentaknya karena sudah menanyakan hal itu,ternyata dia malah menariknya keluar dan membawanya ke suatu tempat.
"Aku keluar duluan."sahut Sasuke lalu beranjak keluar diikuti Sakura
"Woi teme,kau mau kemana?"tanya Naruto
"Bukan urusanmu."jawab Sasuke lalu pergi
"Sialan kau teme!!"umpat Naruto kesal
"S-sudahlah N-naruto-kun"sahut Hinata menenangkan Naruto
Naruto,Shikamaru,Neji,dan Sai yang melihat Sasuke bersifat begitu bingung,dan penasaran membawa Sakura kemana.
Sementara Ino,Hinata,Temari,dan Tenten mengerti dengan kelakuan Sasuke dan Sakura tadi.
"Sepertinya Sakura sudah menanyakannya."sahut Temari
"Hm,dan kalian lihat wajah Sasuke tadi?seperti wajah marah dan sedih?"sahut Ino mengingat wajah Sasuke tadi.
"Semoga Sakura-chan b-baik-baik saja ya."sahut Hinata khawatir
"Kau benar Hinata,lalu kita bagaimana?"tanya Tenten
"Untuk sekarang kita serahkan pada Sakura dan menanyakannya nanti,sekarang kita harus berjalan sendiri-sendiri agar tidak curiga "sahut Temari
Mereka pun mengangguk setuju.
Tanpa mereka sadari,ternyata Shikamaru sedari tadi melihat dan mendengar pembicaraan mereka.
"Apa maksudnya?"bingung Shikamaru
"Hm? Kau kenapa Shikamaru?"tanya Neji
"Tidak"
"Aku akan menanyakannya pada Temari nanti."batin ShikamaruDitempat Sakura dan Sasuke.Sasuke masih saja menarik Sakura kesuatu tempat,Sakura yang ditarik begitu merasa kesakitan.
"S-sakit"keluh Sakura
Sasuke yang mendengar itu,merasa bersalah lalu melepaskannga.
"Maaf"sahut Sasuke
"T-tidak apa-apa,a-akulah yang salah karena menanyakannya"
"Kau ingin tahu?"tanya Sasuke
Sakura yang mendengar itu terkejut.
"K-kalau kau tidak keberatan."sahut Sakura takut
Sasuke yang melihat Sakura yang terlihat takut padanya,langsung memegang tangannya dengan lembut.
Sakura terkejut.
"S-sasuke-kun?"
"Maaf atas perlakuanku tadi,jadi jangan takut padaku ya?"sahut Sasuke lembut
Sakura yang melihat ekspresi Sasuke begitu,mengangguk.
Sasuke yang melihat Sakura mengangguk pun tersenyum untuk pertama kalinya.
Sakura terpesona pada senyuman Sasuke yang begitu manis.
"Aku tau kau terpesona."usil Sasuke
Sakura yang tertangkap basah sedang memandangnya langsung melihat ke arah lain "T-tidak,s-siapa yang terpesona."sahut gugup Sakura.
Sasuke yang melihat sikap Sakura yang malu-malu pun tersenyum.
"Aku akan menceritakannya."
"A-apa boleh?"
"Hm,ibu dan anak yang kau lihat digambar itu adalah kakak perempuanku dan anaknya"sahut Sasuke kembali berwajah datar tapi sedih?
"Kakak perempuanmu?"
"Ya,dia kakak keduaku setelah Itachi.Namanya Rin dan anaknya Ran."
"Ohya? L-lalu dia sekarang dimana?"
"Mereka sudah meninggal."sahut Sasuke sedih
Sakura yang mendengar itu terkejut dan merasa bersalah sudah menanyakannya,bahkan suara Sasuke terdengar sedih.
"M-maafkan aku,aku tidak tau"
"Tidak apa Sakura"
"Kalau boleh tau kenapa mereka meninggal?"
"Aku juga tidak tau,tapi saat itu kami menemukan kak Rin terbaring tidak berdaya sambil memeluk Ran dipohon beringin disana." sambil menunjuk ke arah pohon beringin yang sempat Sakura dkk lihat.
"Apa hanya mereka yang ada disana?"
"Hm."
"Lalu suaminya dimana?"
"Suaminya kak Obito saat itu sedang membantu ayah menyiapkan kayu bakar."
"Tunggu dulu,kenapa kak Rin dan anaknya ada disana sendiri?"
"Kata kak Obito mereka izin ingin berjalan-jalan"
"Hm begitu ya,lalu apa yang membuag mereka meninggal?"
"Kami juga tidak tau,tapi kami sempat melihat di leher kak Rin waktu itu terdapat bekas tangan jadi kami menyimpulkan kalau saat itu kak Rin dicekik seseorang sementara Ran luka tusukan"
"Apa pelakunya sudah didapat?"
Sasuke menggeleng.
"Kami sudah mencari namun tidak menemukan pelakunya,tapi.."
"Tapi kenapa?"
"Aku waktu itu mencurigai teman kak Obito"
"Teman kak Obito? Siapa?"tanya Sakura
"Namanya izumo,dia sahabat kak obito dan kakashi-sensei."
"Kakashi-sensei pun mengenalnya? tapi kenapa kau mencurigainya?"Tanya Sakura bingung
"Karena saat itu Si Izumo itu tidak bersama kita saat kak Rin dan anaknya menghilang,bahkan saat kami mendapatkan mayat kak Rin dia datang sambil memegang pisau basah.Waktu itu Itachi bertanya dia dari mana sambil membawa pisau begitu,dan dia menjawab habis mencuci pisaunya karena sehabis memotong daging."
"Lalu dimananya yang kau curigai?"
"Aku melihat bekas tanganya ada bekas cakaran dan bajunya ada setitik darah."
"Kau tidak memberitau kak Itachi?"
"Aku sudah memberitaunya,dan Itachi pun menyelidikinya tapi tidak ada bukti."
"Begitu ya,jadi sekarang Si Izumo itu dimana?"
"Dia akan segera kesini,karena Itachi mengundangnya."
"Hm.."
"Kenapa kau ingin tau tentang ini?"tanya Sasuke penasaran
"I-itu k-karena,"
"Jawab Sakura!"
Sakura menghela napas lalu menatap Sasuke serius.
"Kau tau aku dan teman-temanku bisa melihat hantu kan,saat melewati pohon beringin itu aku melihat kak Rin dan anaknya menatap kami."
"Benarkah?"
Sakura mengangguk"Kak Rin menatap tajam kami,aku bingung kenapa.Aku berpikir kami melakukan sesuatu yang salah tapi kami tidak mengingat sudah melakukan sesuatu."
"Hm,aku akan membantumu menyelidikinya."
"Kapan?"
"Saat acara sedang dimulai."
"Apa tidak apa-apa?"
"Hm,nanti aku akan mengajak Shikamaru dan yang lain."
"Baiklah,aku juga akan memberitau Temari dan yang lain."
"Hm,ayo kembali nanti mereka bisa curiga."sahut Sasuke sambil beranjak berdiri
"Kenapa harus curiga?"tanya Sakura bingung
Sasuke mendekatkan wajahnya pada Sakura,membuat Sakura merona gugup.
"Karena mereka pasti mengira aku sudah menembakmu menjadi pacarku."goda Sasuke lalu menjauhkan wajahnya dan pergi duluan.
Sakura yang masih memproses maksud dari perkataan Sasuke langsung mengerti dan terkejut sekaligus malu,bahkan wajahnya pun memerah.
"SASUKE-KUN.."teriak Sakura kesal lalu menyusul Sasuke.
Sementara Sasuke terkekeh melihat Sakura yang kesal.
Mereka tidak menyadari bahwa sedari tadi ada yang sedang melihat mereka,ya dia adalah arwah Rin dan anaknya
"Sasuke,Sakura kumohon bantuannya"sahut Rin
"Paman semangat!"sahut Ran senang
Lalu mereka pun menghilang.TBC
Hai minna...
Wah kasusnya sudah di mulai nih,apa mereka akan bisa menyelesaikannya ya..
Semoga kalian suka adegan SasuSakunya.
Terima kasih atas dukungan kalian ya,berkat dungan kalian aku jadi semangat untuk melanjutkannya.
Untuk bulan ini,mungkin aku akan sedikit sibuk tapi tenang.Aku akan berusaha untuk Up jadi jangan lupa Vote and Coment nya..
Terima kasih sudah membacanya
Byby

KAMU SEDANG MEMBACA
5 Gadis Indigo
RomanceCerita pertama. Bercerita tentang 5 sahabat yang mempunyai kelebihan yang jarang dimiliki orang lain, mereka disebut Indigo. Hingga suatu hari mereka dipindahkan ke Konoha karena alasan sesuatu, dan siapa sangka disana mereka banyak mendapatkan masa...