Chapter 24

2.6K 210 37
                                        

Gaara dan yang lain terus berlari kembali ke villa unuk menemui Ayah Sasuke, sesampainya disana kebetulan juga acara pertunangan sudah selesai jadi yang ada disana hanylah keluarga Sasuke saja.

"Paman!" Panggil Sai.

Ayah Sasuke, Fugaku berbalik saat ia mendengar ada yang sedang memanggilnya.

"Hm? Ada apa Sai? Kenapa hanya kalian saja? Dimana Sasuke, Itachi dan yang lain?"

"Paman, ada yang harus kami perlihatkan padamu. Ini berkaitan dengan anak perempuan Paman Kak Rin."

Fugaku terkejut mendengar nama anak perempuannya disebut, ia kemudian menatap Sai dan yang lain dengan serius.

"Kenapa tiba-tiba? Apa kalian tahu sesuatu?"

Gaara maju mendekat dan memberikan kotak yang mereka ambil tadi kepada Fugaku.
Fugaku menerima dan membuka kotak tersebut, setelah itu pandangannya terkejut menatap isi dari kotak itu.

"I-ini!?"

Neji mengangguk. "Ia Paman, ini bukti pelaku yang telah membunuh kak Rin."

Fugaku memakai sarung tangan yang selalu ia bawa lalu mengambil barang-barang yang ada di dalam kotak itu dan memeriksa nya.

"Darahnya masih menempel, mungkin jika diperiksa kita masih bisa mendapatkan informasi apakah itu darah Rin atau tidak. Tapi kalian mendapatkan ini dari mana?"

"Sekarang kita tidak ada waktu untuk menjelaskannya. Paman harus segera ikut kami, disana pelaku yang sebenarnya muncul." Ucap Hidan.

"Ha? Pelaku? Maksudmu pembunuh Rin dan juga cucuku?"

Gaara mengangguk. "Ia Paman, bahkan korbannya bukan hanya Kak Rin saja tapi juga sahabat kak Rin. Dan sekarang Sasuke dan yang lain sedang mengulur waktu buat kita. Jadi kita harus cepat."

"Sahabat Rin? Kalian tahu dari mana?"

Mereka lalu menjelaskan secara singkat kemampuan Sakura dan teman-temannya lalu letak mayat dari gadis yang merupakan Sahabat Rin itu. Fugaku mengangguk mengerti walaupun itu terlihat tidak masuk akal.

"Ini memang sedikit tidak masuk akal tapi inilah yang terjadi Paman, jadi sekarang kita harus cepat kesana!" Kata Neji

"Dan juga Sakura dan keempat temannya sedang mencari mayat gadis itu di ruang bawah tanah." Lanjut Gaara

Fugaku mengangguk mengerti. "Baiklah, Paman akan ikut kalian. Sebelum itu." Fugaku lalu menelpon seseorang. "Kalian cepat datang ke kediamanku sekarang. Gunakan GPS untuk mengikutiku karena aku akan pergi duluan."

Setelah itu mereka lalu bergegas kembali ke gudang dengan diikuti Fugaku dan juga asistennya.

Sementara itu, keadaan Sasuke, Shikamaru, Itachi dan juga Naruto mulai sedikit panik. Izumo masih terus berbicara dan tentu saja Shikamaru masih merekam pembicaraan mereka.

"Ini semua salah Obito, Rin harus mati di tanganku. Itu juga kesalahan Rin karena tidak menikah denganku. Jika aku tidak bisa mendapatkan Rin maka orang lain pun tidak bisa memilikinya."

Sasuke dan Itachi mendecih kesal.

"Kau gila! Itu namanya Obsesi bodoh." Ucap Itachi marah.

"Dan juga kau tidak bisa memaksa kak Rin seperti itu. Kalau kau senang kak Rin bahagian seharusnya kau mendukungnya!" Lanjut Sasuke marah.

"Cih, kalian tidak akan mengerti. TIDAK AKAN!" Teriak Izumo emosi.

"Sial, dia mulai kebawa emosi. Sasuke, Naruto, Ita hi-san hati-hati." Bisik Shikamaru pada mereka.

 5 Gadis IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang