6 : Sore di Hari Sabtu

2.3K 370 76
                                    

Hermione dan Draco tidak dapat bangun dari tempat tidur mereka. Berbalut selimut yang bertumpuk-tumpuk, tubuh keduanya panas dan menggigil meskipun matahari sudah bersinar terang diluar sana.

Kemarin malam, keduanya tidak langsung pulang. Melainkan pergi ke Tomes and Scrolls, membaca buku-buku kuno sambil menikmati macaroon, crepes dan croissant dingin. Mereka baru keluar ketika pemilik toko mengusir mereka. Namun sayang, di tengah jalan, keduanya diguyur air hujan dan terpaksa menggunakan jubah tidak terlihat untuk menutupi tubuh. Jubah itu basah kuyup, begitupun tubuh keduanya. Ketika masuk ke Hogwarts, mereka hampir saja menabrak Professor Slughorn dan Draco hampir saja menginjak Mrs. Norris.

Hermione menepuk keningnya. Hari ini, ia akan menemani Ginny pergi ke Gladrags Wizardwear. Tapi, kemungkinan besar akan ia batalkan mengingat kondisi tubuhnya yang tidak memadai ini.

Hermione berusaha bangkit dari kasur. Ia memakai mantel dan menutupi seluruh tubuh dengan selimut. Ketika ia membuka pintu, tampaklah Draco Malfoy yang tertidur di sofa dengan kondisi yang sama ; memakai mantel dan berbalut selimut tebal. Wajahnya memerah hebat dan keringat muncul dari keningnya. Demam Draco jauh lebih parah dari Hermione, semua itu akibat Draco yang sok dan tidak mau memakai barang milik Harry Potter.

"Aku tidak akan memakai barang milik Pothead meskipun harus mati kedinginan," ujarnya tadi malam. Namun, beberapa detik kemudian, ia ikut berlindung di bawah jubah bersama Hermione.

Draco tiba-tiba menggeliat. Matanya terbuka dan menatap Hermione yang sedang berdiri berlapis selimut.

"Hei, Granger kau mirip sekali dengan cumi-cumi raksasa," Draco terkekeh-kekeh. "Giant Squid," Suaranya tampak aneh, seperti orang yang terkena flu. Setelah mengatakan itu, dia kembali tertidur dan menggumam hal tidak jelas.

Hermione memutar matanya. Ia memutuskam untuk mandi air hangat. Ia tidak mau menghabiskan pagi di Hari Sabtu hanya untuk tidur-tiduran karena terkena demam. Minimal, ia harus bisa mengerjakan tugas Herbiologi yang diberikan Professor Sprout.

Namun, ketika Hermione hendak membuka pintu kamar mandi, ia mendengar suatu suara yang sangat lemah. Ia berbalik dan menyadari siapa yang membuat suara itu.

"Uhh, aku rindu Mother," Draco menggumam. Suaranya lemah dan terdengar menyakitkan. Kemudian, bisa Hermione lihat air mata mengalir melewati pipinya. Dia menangis.

Hermione mendatangi Draco dan menyentuh pundaknya. "Malfoy, bangun," ia mengguncang pundak pemuda itu pelan.

"Aku rindu dengan dengan Mother, sungguh," gumamnya. Air mata mulai membasahi pipinya. Tiba-tiba saja, Draco memegang tangan Hermione. Menggengamnya erat.

"Malfoy, Hei―"

Draco menggenggam tangan Hermione semakin erat. "Mother jangan pergi,"

Hermione terdiam. Entah mengapa ia merasa sedikit iba. Sedikit. Karena dia tahu rasanya kehilangan orang tua, walaupun orang tuanya kembali lagi ke pelukannya, ia bisa ingat saat-saat dimana keduanya bahkan tidak mengenalnya sama sekali.

"Malfoy," akhirnya Hermione berujar lembut. "Ayo bangun, kau bisa sakit kalau tidur disini,"

Draco hanya mengerang pelan lalu melepaskan tangan Hermione kemudian berbalik memunggungi Hermione. Ia menarik selimutnya sampai menutupi seluruh badan.

"Malfoy," Hermione memanggil namanya. Ia menghela nafas. "Draco Malfoy,"

Yang dipanggil namanya tidak bergerak sedikitpun. Hermione akhirnya menyerah. Ia berdiri dan masuk ke kamar mandi.

Hermione menatap cermin di kamar mandi lalu membuka seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya.

"Memangnya Ibu Malfoy pergi kemana?" batin Hermione sambil menatap cermin di depannya. Ia menyalakan keran air, menunggu bak mandinya sampai penuh kemudian masuk ke dalam sana dan mengambil sabun.

Miss You Where stories live. Discover now