Hermione menyeret kopernya dengan malas-malasan. Hampir empat puluh menit waktu yang ia habiskan hanya untuk berjalan memindahkan barang dari Asrama Gryffindor ke Asrama Ketua Murid yang letaknya ada di puncak menara. Peluh membasahi keningnya. Tetapi Hermione tetap berusaha menyeret koper itu untuk melalui anak tangga yang jumlahnya puluhan dan berpindah-pindah.
"Butuh bantuan, Granger?" tanya seseorang di depannya dengan nada mengejek. "Atau harus kupanggil Ketua Murid Granger?"
Hermione menatap tajam orang di depannya. Matanya langsung menyiratkan peperangan. "Terima kasih, Malfoy. Kau sungguh...," Hermione melihat Malfoy yang menatapnya sinis. "...luar biasa," katanya sembari menaikkan sebelah alisnya.
Draco Malfoy memelototi Hermione.
"Oh tidak apa-apa Nona Granger. Mari kubawakan sebelum McGonagall mencabut jabatanku," Draco menarik koper Hermione secara paksa. "Ringan sekali," ujarnya menghina.
Hermione mendengus. Lalu membiarkan Malfoy membawa kopernya sementara ia berjalan duluan meninggalkan Malfoy. Hermione berlarian keatas untuk mencapai jendela besar. Sudah satu tahun semenjak Perang Berakhir, seluruh murid yang akan naik ke kelas tujuh diliburkan selama satu tahun. Hal ini terjadi akibat kerusakan di Hogwarts, setelah perang terakhir. Selama satu tahun itu pula, Hermione tidak bertemu Harry, Ron, atau teman-temannya.
Ketika surat pemberitahuan dari Hogwarts datang, Hermione sedang tinggal di Rumah Baru orang tuanya di Australia. Ia langsung terlonjak senang, apalagi ketika ia membuka sebuah kotak kecil berisi pin merah bertuliskan Headgirl atau Ketua Murid Perempuan. Hermione otomatis meloncat-loncat kegirangan di lantai.
Namun hal itu berubah semenjak tiga jam yang lalu. Ketika namanya disebut setelah nama Draco Malfoy. Ketika ia dan Hogwarts's Amazing Bouncing Ferret itu dinobatkan menjadi pasangan Ketua Murid selama satu tahun ke depan.
Satu tahun yang telah ia nantikan selama Enam tahun lamanya.
Enam tahun!
Enam tahun Hermione menunggu momen ini! Ia bahkan gila-gilaan belajar dan berusaha mendapatkan Nilai Outstanding di setiap pelajaran. Dan ketika Professor McGonagall mengumumkan siapa yang akan menjadi pasangannya selama satu tahun ke depan, itu berbalik menjadi malapetaka baginya.
Rasanya belajar giat selama ini sia-sia saja. Dan seharusnya, Hermione juga memperkirakan siapa yang jadi pasangannya nanti. Harry tidak mungkin menjadi Ketua Murid karena nilainya sangat standar dan terlalu sering melanggar aturan. Dan tebak, siapakah orang yang nilainya mampu bersanding dengan nilai-nilai Hermione?
Tentu saja Draco Malfoy.
Hermione tidak bodoh untuk mengetahui mengapa Professor McGonagall memilihnya ; ia pintar. Begitu pula dengan Draco Malfoy, meskipun ia sempat melalaikan tugasnya sebagai prefek dan beralih profesi menjadi Death Eater, nilai-nilainya yang hampir sempurna itu mengubah pandangan Professor McGonagall.
Ya, ya. Hermione tahu Draco Malfoy tidak lagi jahat. Tapi yang membuatnya kesal, Draco Malfoy kembali seperti sedia kala ; menyebalkan. Hermione tidak tahu, apakah tangannya akan terluka jika ia terus-menerus menonjok hidung Malfoy setiap hari sebagai Ketua Murid? Apalagi, ia akan tidur di Asrama yang sama dengannya. Dan Hermione mendengar desas desus bahwa Draco Malfoy selalu tidur tanpa memakai atasan.
Wajah Hermione memerah. "Kenapa Aku sampai berpikir sejauh itu?" batinnya. Ia kembali berjalan dan melihat bahwa Pintu Asrama Ketua Murid sudah terlihat. Di depan pintu itu, ada koper hitam besar yang Ia duga milik Malfoy.
YOU ARE READING
Miss You
Fiksi Penggemar"Shit, Maybe I Miss You, Granger," © moonypotatoes 2 0 1 9 character by J.K Rowling